Tuesday, December 21, 2010

Pingky



Ini bukan cerita tentang warna yang menghiasi indahnya jagat. Bukan juga tentang salah satu penyanyi negeri ini yang dulu sempat dikeluarkan dari duo Ratu gara-gara hamil. Bahkan juga bukan tentang pelantun "Get Party Started". Cerita ini hanya tentang seorang anak perempuan berusia 8 tahun. Seorang anak yang tidak terkenal, tapi saya yakin suatu saat nanti dia akan terkenal. Seorang anak yang masih dengan mata dan hatinya yang lugu menatap hari dan bahkan sesekali merajuk tidak ingin berangkat sekolah. Ini cerita tentang Pingky keponakan perempuan saya.

Namanya sebetulnya Evrilya Kemaladewi. Kami biasa memanggil dia dengan Neng Prily. Tapi entah bagaimana Prily seringkali menyebut dirinya Eping. Dan saya lebih sering menyebutkang Eping Pingky. Lama kelamaan saya hanya memanggil Pingky nya saja, dan Pingky ku tak pernah keberatan dengan itu. Dia lahir tahun 2003 silam. Saat saya baru menikmati gaji pertama sebagai seorang reporter di kantor berita di Jakarta. Pingky lahir dengan banyak cinta dari saya, nenek kakeknya, om dan tentu saja uwa-uwanya. Maklum, di jajaran keluarga inti saya, Pingky jadi cucu pertama yang lahir. Sementara di keluarga besar kami dia jadi cicit ke 11. Tapi saat itu kami belum punya yang perempuan setelah dibanjiri para anak laki-laki dari kakak sepupu. Pendeknya Pingky tumbuh jadi anak yang penuh cinta kasih.

Meskipun status saya adik mamahnya, berarti tantenya, Eping tak pernah mau menyebut saya tante, bibi atau yang lainnya. Dulu sekali Eping selalu memanggil saya Ii. Kependekan dari Aunty Ochie alias Bibi Ochie. Tapi entah bagaimana akhirnya dia kerap memanggilku Kakak. Saya sih gak keberatan, jadi berasa muda teruskan? hehehe.

Tidak terlalu istimewa mungkin bagi banyak orang kisah soal Pingky ini. Tapi tidak bagi saya. Lekat diingatan saya, saat Pingky berusia 3 tahun dia sudah dengan fasihnya menyanyikan hampir 30 lagu anak-anak dari mulai potong bebek angsa, Tik Tik Bunyi Hujan sampai Ita Mira. Tentu dengan nada dan gaya bernyanyi khas anak-anak seusianya. Kami memang tidak sedang mencipta Baby Idol tapi buat saya dialah pemenangnya kalau memang ada kontes itu.

Pingky tidak hanya pintar bernyanyi. Mulut kecilnya itu tak henti-hentinya berceloteh dan dengan kecerdasan yang di atas rata-rata anak-anak seusianya, Pingky kerap mempertanyakan banyak hal. Hobinya menonton Teletubbies (yang jujur saja membuat saya dan kakak perempuan hampir-hampir muntah gara-gara tak henti menemaninya menonton serial itu) membuat Pingky sudah tau kosa kata seperti kubangan di usianya yang tidak lebih dari 2,5 tahun. Pernah suatu saat Pingky bertanya bagaimana matahari bisa ada dan saat itu usianya belum lagi genap 4 tahun!!

Kini, Pingky sudah duduk di bangku SD kelas 2. Kecerdasannya semakin berkembang. Hobinya menyanyi dan menari masih terus berlanjut. Dia bisa dengan mudahnya mengikuti syair lagu-lagu dari film-film kesukaannya dari Strawberry Short Cake sampai Powerpuff Girls. Pingky bahkan bisa menirukan gaya bernyanyi ala Shakira dan Lady Gaga. Pingky masih tetap jadi pusat kebahagian saya.

Kemampuan Pingky kini semakin bertambah. Gara-gara kesukaannya pada Powerpuff Girls, saya seringkali membelikan ia majalah atau komik Powerpuff dan itu membuat ia bisa menciptakan komik ala Pingky di usianya yang baru 7 tahun.

Lebaran lalu kakak sepupu saya yang memang tidak memiliki anak perempuan terkaget-kaget gara-gara dia melihat banyak cerita yang dibuat Pingky di buku yang selalu ia pegang. Pingky mampu membuat komik lengkap dengan gambar, alur cerita yang runut dan tentunya dialog antar tokoh. Ya, komik sekarang memang sudah jadi hobi barunya.
Kemarin, saat saya harus menemaninya di rumah karena sang ibunya melahirkan adik laki-lakinya, Pingkymengagetkan saya ketika ia memberikan saya bungkus permen Say. Permen itu sebetulnya tidak iswimewa. hanya permen rasa cherry dengan bungkus yang menyediakan space kosong. Kata iklannya sih buat ngungkapin perasaan kita pada orang lain. Nah yang istimewa dari permen itu adalah tulisan di tempat yang kosong itu. begini tulisannya Oci love Eping. Ahhhh so sweet.

Belum cukup sampai disana. Di tengah lelah batin dan tubuh saya karena banyak masalah yang mendera dan pekerjaan kantor serta rumah tangga yang harus saya selesaikan, Pingky datang menghampiri saya di dapur. Diberikannya saya secarik kertas biru. Tidak terlalu besar. Hanya seukuran telapak tangan saya. Disana tertulis "Baca yang di baliknya". Segera saya baca sesuai petunjuknya. Disana hanya ada gambar orang khas gambar orang dalam komik buatan Eping. Tidak istimewa mungkin. Tapi tunggu dulu, disana ada tulisan lainnya. "Eping sayang Kaka Oci".

Sekuat tenaga saya menahan air mata. saya hanya bisa memeluk erat malaikat kesil di hadapan saya itu. Menghadiahinya beribu ciuman dan janji saya untuk memberikan dia yang terbaik. Iya betul. Saya akan terus menjadi penjaga hatinya yang murni itu. Hati dan jiwa yang penuh cinta milik malaikat kecil saya itu. Ya Allah, limpahkan selalu hamba umur panjang untuk bisa mengasuh dan menjaga si kecil Eping. Berikan juga hamba rezeki yang berkah dan berlimpah agar hamba mampu memberikan ia pendidikan terbaiknya. Jadikanlah Eping sebagai anak yang sholihah yang mampu menjadi matahari tidak hanya bagi hidupku dan keluarga kami tapi juga mampu memberi kehangatan cinta bagi dunia ciptaanMu ini. Amien..

Kakak juga sayang Eping......

No comments: