Thursday, February 23, 2012

7

i don't know what so special about this number but somehow i like it so much. i always mention it whenever people asking me about anything that need number on it. so my father.

but today, this morning, i like most then any other time. that's when i got text massages from my hubby. "happy 7th month of our marriage", he said. yeah, it tears me in burst. i don't care if it sounds so shallow.


i know we didn't have a perfect marriage like in the fairytale. the happily ever after thing. we argue a lot. live separately. communication just by text messages. i know it's not good and a healthy live. but this is what we have right now.

then, by noon i find this song. a song from jason mraz latest album. with this song he show me thing like you teach me. to believe in love (again). and i know definitely that this was us. so i dedicated this song just for you for us....

i won't give up
When I look into your eyes
It’s like watching the night sky
Or a beautiful sunrise
There’s so much they hold
And just like them old stars
I see that you’ve come so far
To be right where you are
How old is your soul?

I won’t give up on us
Even if the skies get rough
I’m giving you all my love
I’m still looking up

And when you’re needing your space
To do some navigating
I’ll be here patiently waiting
To see what you find

‘Cause even the stars they burn
Some even fall to the earth
We’ve got a lot to learn
God knows we’re worth it
No, I won’t give up

I don’t wanna be someone who walks away so easily
I’m here to stay and make the difference that I can make
Our differences they do a lot to teach us how to use
The tools and gifts we got yeah, we got a lot at stake
And in the end, you’re still my friend at least we did intend
For us to work we didn’t break, we didn’t burn
We had to learn how to bend without the world caving in
I had to learn what I’ve got, and what I’m not
And who I am

I won’t give up on us
Even if the skies get rough
I’m giving you all my love
I’m still looking up
Still looking up.

I won’t give up on us (no I’m not giving up)
God knows I’m tough enough (I am tough, I am loved)
We’ve got a lot to learn (we’re alive, we are loved)
God knows we’re worth it (and we’re worth it)

I won’t give up on us
Even if the skies get rough
I’m giving you all my love
I’m still looking up

Monday, February 13, 2012

dream

quick question. have you ever have dream with the same cast in every sinle dream and also the same ending?
i do. and i don't think i like it. at all.

for me sleeping is the time to heal every wound. heal every bad times. time to found peace. time to meditation. time to relax. and also time to becoming someone else.

but now i lost it. i lost my time. i lost my happiness by having it. could somebody give me back what i miss most?

Wednesday, February 1, 2012

mimpi, dingin dan dosa

kali ini saya akan kembali berkisah tentang seorang teman. bukan sahabat namun juga bukan musuh. ia bukan tipe perempuan yang senang dan rela membagibagi kisah hidupnya pada siapa saja. termasuk pada saya. namun saya pikir itu hak semua orang. lagian rasanya tidak ada orang yang benarbenar mengenal orang lain. bahkan mungkin diri sendiripun tidak. dan sebagai orang yang suka menyebut dirinya "pengamat prilaku sosial", saya selalu senang menyisihkan telinga untuk mendengar kisah kehidupan siapa saja yang berkenan bercerita.

sepintas lalu hidupnya tampak sempurna. ia punya segalanya. bahkan kini ia tengah mengandung anak pertamanya. dua bulan setelah ia menikah tuhan memberi ia dan suami anugerah terbesarnya.

"aku gak tahu harus bagaimana. rasanya dosa banget tapi aku juga gak tau bagiaman caranya menghentikan ini semua". ia memulai kisahnya lengkap dengan linangan air mata. saya hanya bisa diam melihat mata itu penuh dengan linangan air mata.

"aku bukan orang yang haus akan sex. aku juga bukan pengidap hipersex. kalau aku begitu pasti sudah tak terhitung berapa banyak lakilaki yang sudah aku ajak tidur setiap kali aku ingin berhubungan sex". ah....masalah itu lagi. saya hanya bisa tersenyum dan mengingat kisah lain dari teman yang lain.

"tapi aku hanyalah seorang perempuan. yang butuh disayangi. butuh diperhatikan dan butuh merasa diinginkan. entahlah...apa hanya kerana aku sedang hamil maka rasanya semua begitu sakit seperti ini", ujarnya masih penuh dengan air mata. hey friend i don't blame you if you do feel like that. you just being human.

meluncurlah kemudian kisah dari bibirnya diselingi isaknya.

rupanya kawan saya ini merasa tidak diinginkan oleh suaminya. sang suami benarbenar menjadi orang yang "dingin" baginya. ia dan suami memang tinggal terpisah kota. jadwal bertemu seminggu sekali ternyata tak jua mampu membuat sang suami lebih "hangat" padanya. "boroboro bilang kangen. nyium atau meluk aja susah banget. kalau bukan karena akunya yang ngelakuinnya duluan", sanggahnya ketika saya bilang mungkin lebih baik kalau ia yang memulainya lebih dulu.

"diakan tahu aku lagi hamil. dia juga tau janin sebesar ini sudah harus diberi stimulus sama orang tuanya. diajak ngobrol atau diusapusap biar anaknya kenal. ini mana? ngusapin perut aja kalau gak diambil tangannya mana mau. dibilang suruh ajak ngobrol anaknya. ada aja alesannya. intinya sih engga mau. dinginnnn banget orangnya. malahan waktu dia pegang perut terus anaknya nendangnendang dia malah gak ngerasain. sekalinya ngerasain lempeng aja mukanya. gak ada bahagiabahagianya. sebetulnya dia mau gak sih punya anak?"

hmmm...keluar juga akhirnya kalimat itu. saya sudah menunggu sedari tadi akankah pertanyaan retorik itu keluar. dan ternyata iya.

karib saya terus menangis. ia bilang ia tahu banget kalau ia bukanlah tipe perempuan yang selama ini dipacari sang suami. oriental look, dengan wajah memelas nan lemah gemulai seakan membutuhkan dunia untuk memeluknya, juga tak ketinggalan tubuh mungil dengan kulit putih. ahh perempuan. selalu saja merasa terintimidasi oleh golongannya sendiri. tapi itu fakta dan juga kenyataan yang ada. baiklah....kita tinggalkan saja seputar intimidasi ini dan berlanjut pada kisah kawan saya.

kawan saya berkisah suaminya memang lakilaki yang baik. bersama dengan sang suami ia percaya hatinya tidak akan terluka lagi. sang suami bukanlah tipe don juan yang senang membagibagi cintanya pada perempuan mana saja. itu salah satu hal mengapa ia akhirnya memutuskan untuk menikahi sang suami. kalau soal lempeng jaya menurutnya memang sudah terlihat sejak pertengahan mereka jalan bareng. "dan itu juga yang bikin kami sering berantem. dia gak bisa banget menyampaikan apa maunya dan apa yang ia rasa. sementara aku orang yang sangat ekpresif".

diawal hubungan mereka saat sang suami (yang waktu itu statusnya masih pacaran) masih tinggal di ujung timur Indonesia. hubungan mereka tidak sedingin ini. dalam sehari sang suami bisa mengirimkan banyak katakata indah nan manis penanda suatu hubungan yang bergelora. sang suami masih menurut karib saya setiap bertemu juga selalu tak mau melepaskan pandangannya dan pelukannya dari kawan saya ini. "layaknya orang pacaranlah", tuturnya tersipu. namun semua berubah justru setelah ia kembali ke tanah jawa dan mereka bisa bertemu seminggu sekali. sang suami malah berubah menjadi orang yang dingin.

efek dingin sang suami ini ternyata sangat berat buat teman saya ini. dia tau persis saat hamil dia dilarang keras untuk stress. tapi ternyata sumber stress dia justru berasal dari hubungannya bersama suami.akhirnya samapailah ia pada inti cerita dari kesedihannya ini.

rupanya hampir setiap malam ia terbangun dan menangis. bukan saat ia menghadap sang khalik untuk memujanya. namun justru di saat lain. di kala kantuk tengah datang dan menderanya. tangisan yang hadir hampir setiap malam ini datang dari mimpimimpi yang terus menghantuinya. teman saya ini rupanya kerap kali bermimpi memadu kasih dengan lakilaki lain. dia tak bercerita panjang lebar mengenai mimpinya. hanya dari ceritanya saya bisa menyimpulkan ia kerap kali bermimpi berpelukan dan bahkan berciuman dengan lakilaki yang ironisnya bukanlah suami yang jauh dari pandangannya itu.

"sungguh aku takut sekali. aku takut berdosa. setiap malam saat mau tidur aku selalu takut kalaukalau malam ini akan bermimpi yang sama. itu sebabnya seringkali aku memaksakan diri terjaga agar nantinya aku bisa tidur lelap dan tak bermimpi. aku gak mau begini. aku aku mau yang hadir dalam mimpiku suamiku sendiri. ayah dari anakku. aku takut...."

tangisan itupun kembali pecah dan kali ini saya merasakan sekali kepedihan dalam isak tangisnya.

saya tak tahu harus berkata apa. sungguh. karena saya benarbenar tak mengerti bagaimana memecahkan masalahnya ini.  diam sayapun lebih karena saya tak tahu apa artinya dosa. siapa saya hingga berhak menghakimi seseorang berbuat dosa atau tidaknya? siapa saya yang berhak menentukan nasib seseorang berakhir di neraka maupun surga? 

saya cuman bisa memeluknya. rasanya itu yang paling dia butuhkan saat ini.
belaian lembut, pelukan hangat dan kembangan senyum serta sedikit katakata manis. hal sederhana yang bisa diberikan oleh satu manusia pada manusia lainnya. namun ternyata hal itu justru terlampau sulit diberikan. bahkan oleh pasangan kita sendiri. terlampau banyak orang yang tak mampu lagi mengerti pada arti cinta yang sebenarnya. terlampau banyak orang yang mematikan rasanya sendiri hingga kemudian menganggap orang lain pun seolah sama. tak membutuhkan kasih sayang. sebuah rasa yang diberi tuhan dengan sangat indahnya pada manusia namun ternyata seringkali diabaikan oleh manusia itu sendiri.

terkadang kita lupa mengatakan apa yang kita rasakan bahkan pada orang yang paling kita kasihi dan cintai sekalipun. terkadang kita lupa bahwa masih banyak jiwa yang membutuhkan kesegaran dari indahnya kalimat "aku sayang kamu", "i love you", bahkan kata "saya butuh kamu". kita terlalu enggan untuk terlihat lemah. padahal sungguh, menyampaikan dan mengatakan halhal manis seperti itu bukan kelemahan. tapi justru penanda dari kekuatan kita. kita adalah manusia yang kuat yang berani untuk menyatakan apa yang kita rasa tanpa menjadi sungkan ataupun malu karenanya.

ahhh...saya jadi teringat ucapan dumbledore. tokoh idola saya di cerita harry potter. seorang kepala sekolah tua nan bijaksana.di malam sirius black meninggal ia mengatakan satu hal yang sampai hari ini saya ingat jelas. dan bahkan saya sering mengatakannya pada mr rius jika ia sudah mulai memperlihatkan kemisteriusannya lagi.

Ketidakpedulian dan pengabaian sering lebih menyakitkan daripada ketidaksukaan sekaligus ...-Albus Dumbledore-

dan kini itu terbukti hadir di kehidupan teman saya.