Saturday, December 8, 2012

Meet My Lovely Tian!!

It's been 6 month. And how it feels? Being a mother? Wonderful. Ajaib. Alhamdulillah.

Yeah, benar. Saya cuma bisa punya kata-kata itu saja untuk bisa menggambarkan rasa yang ada di hati saya kalau saya ditanya "gimana rasanya jadi ibu?"

Selama 6 bulan  ini setiap hari terutama saat malam-saat saya hendak menutup mata- dan melihat tepat di dada saya sedang tertidur dengan pulasnya laki-laki kecil yang selama 9 bulan saya panggil utun.

It feels so amazing!
Saya enggak pernah menyangka bisa memiliki si kecil ini terutama di usia saya yang sudah enggak muda lagi. Melihatnya tertawa, menangis, bermanja-manja pada saya dan bapaknya dan juga melihatnya tumbuh jadi keajaiban Tuhan yang enggak pernah lepas saya syukuri.

Bukan jalan mudah bagi saya buat mengasuh utun yang kemudian saya namai Bastian Krisnatama Pradipta--Pemimpin dengan jiwa layaknya dewa Krishna dan manusia pilihan.

Sejak Tian-nama panggilan jagoan saya itu--lahir praktis saya sendiri yang memegangnya. Memandikan, mengganti popok, menyusui, hingga membereskan semua keperluannya.

Saya tidak memungkiri kebaradaan mr rius, ayah saya, kakak perempuan saya hingga eping. Mereka benar-benar sudah membantu saya banyak buat mengasuh Tian.Tapi semuanya tetap saya yang pegang. Itu sebabnya saya merasa benar2 terganggu ketika ibu mertua saya terus memaksa untuk memberi Tian makan saat usianya sudah masuk 4 bulan. Atau juga jadi merasa begitu hancur lebur saat dokter sempat mengatakan kalau Tian gagal tumbuh.

Duarrrr......kiamat rasanya. Sungguh. Dan makin enggak membantu saat mr rius bukannya memberi saya dukungan malah seperti turut menghakimi saya. Sumpah. rasanya hancur hati saya. saya memang mati2an buat menyusui Tian secara ekslusif selama 6 bulan. Saya mau kewajiban saya sebagai ibu terpenuhi buat. Dan ketika Tian dibilang gagal tumbuh rasanya oh no......mau mati banget.

Air susu yang dengan susah payah saya hasilkan di tengah ke galauan hati saya ternyata dianggap tak mampu memenuhi kebutuhan gizi Tian. Air susu yang dengan susah payah saya keluarkan di tengah segala keterbatasan ekonomi keluarga, dianggap tak bagus untuk buah hati saya.

Tapi sumpah. Saya bertekad untuk terus menyusui Tian.

Sesakit apapun hati saya. Selelah apapun tubuh saya. Sesedih apapun jiwa saya. Saya engak peduli. Saya yakin air susu sayalah gizi terbaik buat Tian.

Setiap hari saya selalu bilang "Payudara, ayo kita hasilkan susu yang banyak buat Tian. Insya Allah kita bakalan bisa memenuhi haknya Tian sampai ia berusia 2 tahun." Dan alhamdulillah itu yang membuat saya tetap kuat bertahan.

Syukurlah saya bisa melalui 6 bulan krusial di hidup Tian. Kini Tian tumbuh dengan sangat baik. Beratnya memang tidak terlalu besar. Tian enggak gendut. Tapi dia lincah bukan main. Di usia 5 bulan dia sudah bisa duduk. Di usia dia 6 bulan dia sudah mulai merangkak. Dan kini dia sok jago sedang belajar jalan. Hahahahaha kecepatan tuh de hihihi.....

Tian juga sudah mengenal namanya sendiri. Sehingga dia tahu persis kalau dirinya yang sedang dipanggil. Rasa ingin tahunya juga besar sekali. Setiap kalai saya dan mr rius sedang ngobrol, maka Tian akan dengan sangat serius memperhatikan obrolan kami. Ahhh sungguh enggak akan ada habisnya ngobrolin soal bagaimana Tian.

Saya enggak bisa minta lebih lagi sama Tuhan. So if you ask me, do i feel happy? Absolutetly!! I'm happy being a mother. Thanks God.....

Tian sesaat setelah lahir dan di tarus di atas perut saya. Proses IMD pun dimulai.



MPASI Tian dengan sukses bersama pisang made in Mang Asep


Isn't he so adorable?

Gak mirip blassss sama ambunya