Sunday, December 25, 2016

All I Want For Christmas is You

And heaven and nature sing. And heaven and nature sing.And heaven, and heaven and nature sing. Joy to the world!

Lagu ini emang nampol banget di ingatan saya. Musiknya yang riang juga kata-katanya yang ngasi semangat buat menikmati dunia membuat lagu ini nempel banget. Sama kayak lagu-lagunya Bimbo yang saban puasa terus menerus diputer dan legendaris banget dan selalu ada versi barunya, saking banyaknya musisi yang kemudian mendaur ulang lagunya. lagu Joy to the world juga sampe punya banyak versi. Terakhir yang lagi viral banget itu versinya Pentatonix. Kalau baca-baca sejarahnya konon lagu ini aslinya bukan tentang natal.  But anyway saya gak bakalan ngomongin itu, bukan kapasitas saya. Ntar dibilang penistaan terhadap lagu natal lagi #hempasmanjah

Saya pribadi paling seneng tuh kalau sudah masuk Desember. Theres a lot of things that makes me happy in December. One things for sure is Christmas.

Sebagainya perempuan yang ditakdirkan buat membelanjakan uang dibanding menyimpannya hahahaha December adalah salah satu bulan surganya belanja. Diskonnya lumayan cyinnn. Semua pusat perbelanjaan bakalan ngasi diskon. Entah itu diskon natal atau malah cuci gudang akhir tahun. Semangat belanja eikeh langsung terbakar penuh sukacita #singsingkanlenganbaju.

Pokoknya sejauh mata memandang diskonan yang ada. Sepatu, baju, tas belum lagi parfum atau apalah apalah semua ada. Kan kita gak boleh ya nolak rezeki ketika ada barang bagus terus dikasih murah sama yang punya toko hahahaha. Belanja nyokkk hit me baby hit me huahahaha.

Inget nabung neng inget nabung .... #menagisliatbukutabungan

Bukan hanya diskonan yang bikin dompet saya seketika menipis. Desember juga berarti kantung sedikit menebal.

Dulu waktu masih kerja, beberapa kali saya kebagian bonus akhir tahun. Yaaa gak selalu sih gimana keuntungan perusahaan tapi ada kok beberapa kali dapat. Dan kalau begini itu artinya.......belanja lagi hahahaha.

Desember juga berarti dapat tontonan yang hebat dan keren. Iya gak sih kalau banyak film Hollywood yang bagus-bagus itu keluarnya Desember akhir. Film-film natal itu bagus-bagus.

Home Alone mau yang 1 atau 2 bahkan 3 itu asyik banget buat ditonton. Udah gitu biar diulang-ulang tetap asyik. Polar Express yang di sulih suara sama Tom Hanks juga gak kalah asyik dan keren. Film-film bertema natal atau paling enggak yang memper-memper sama natal bukan melulu film komedi atau film anak. Ada juga film action. Die hard nya Bruce Willis yang berjilid-jilid itu juga kan selalu ngambil tema natal broh ya emang gak sih murni natal tapi memper2 dikitlah.

Ada banyak film natal yang keren. Seperti yang BBC Culture pilihin. Film komedi, cinta-cintaan sampe segala rupa ada dah.

Entah kenapa natal punya kesan banget buat saya. lagu-lagunya, filmnya dan yang pasti sih saljunya itu. Secara ya bo kalau di pelem-pelem itukan Natal itu pasti datangnya lagi musim salju. Jadi ya asyik aja. Dannnn yang gak kalah bikin saya senang dengan segala pernak-pernikan natal adalah Santa Claus!

Bapak gendut berjanggut putih dengan baju merah putih ini asli bikin saya sedari kecil dulu mimpi didatengain dia dengan seabreg hadiahnya. hahahaha namanya juga bocah. Eh ding tapi sampe sekarang saya masih tetap ngarep sih. Kalau dulu waktu kecil ngarep dibawain mulai dari mainan, sepeda nah kalau sekarang udah gede ngarep dikasih mobil gitu hahahahahah.

Santa juga yang bikin saya behave alias menjaga untuk selalu jadi anak baik. Pan kalau liat di film katanya Santa hanya datang ke anak yang baik. nahhhhh saya kan pengen didatengin saya dengan hadiahnya itu jadilah saya berusaha jadi anak baik.

Dulu rasanya mimpi tentang santa itu asyik-asyik aja. gak mikir dosa, gak mikir jadi kafir atau yang lainnya. Mungkin karena dari awal saya yang memang lahir dari keluarga muslim yang taat sudah paham kalau santa itu hanyalah pernikan di natal yang malah gak ada hubungannya dengan agama Kristen.

Saya ingat papah dulu cerita kalau Santa itu hanyalah karangan para pengusaha supaya ya itu tadi orang semangat buat belanja (ihhh saya banget ya hahahahah). Dan benar apa yang papah dulu bilang tentang mas santa ini karena setelah saya dewasa saya akhirnya menemukan apa dan bagimana asal mulanya mas santa ini di peringatan natal.

Goenawan Mohammad pernah menuliskan tentang asal mula sinterklas. Konon cerita tentang Sinterklas ini diawali dengan imajinasi dan keinginan untuk bergembira. Sinterklas sendiri tidak pernah disebutkan sekalipun dalam Injil. Konon, Santa adalah produk dari masyarakat di belahan Eropa sana.

Nun di benua yang dingin, legenda tentang seorang suci di abad ke-4, Santo Nikolas yang kemudian dikenal sebagai Sinterklas dan menjadi Santa Klaus, berkembang jadi tradisi yang tak jelas lagi asal-usul dan unsur-unsurnya. Ada bekas kepercayaan orang Jerman sebelum Kristen tentang Dewa Odin, tapi ada juga gambaran yang dibentuk lewat sebuah sajak yang tersiar di abad ke-19. Cerita tentang Sinterklas kemudian berkembang justru di tanah Amerika.

Merujuk pada tulisan mas Goen, berkembangnya Sinterklas di "tanah impian" ini konon saat itu di New York pada dua dasawarsa pertama abad ke-19, kapitalisme tumbuh dan bank-bank besar mulai didirikan, ada kebutuhan membuat keajaiban akrab kembali. Maka berkembanglah imajinasi tentang seseorang yang datang malam-malam dari negeri misteri dan masuk ke rumah diam-diam melalui cerobong asap. Ia tak menakutkan. Sekilas tampak sebagai seorang penjaja, ia sebenarnya tak berjualan apa-apa; ia malah membagi-bagikan mainan gratis.

Lalu bagimana dengan kostum Sinterklas sendiri? Pakaian merah putih ala Sinterklas mulai dikenal setalah serangkaian penampilan Mas Santa ini dalam iklan yang dibuat Coca Cola. Nah, tau dong minuman satu ini memang punya trade mark dengan merahnya itu.

Mungkin karena hal-hal seperti ini ya yang kemudian membuat banyak negara yang bahkan tidak percaya pada Yesus tapi tetap merayakan natal dan memuja om Santa. Model saya gitu hihihi.

Kesenangan saya sama suasana natal sedikit terganggu kira-kira ketika saya masuk SMA. Propaganda masif yang bilang gak boleh ngucapin selamat natal pada teman-teman yang berbeda keyakinan, sempat membuat saya sedikit "memusuhi" natal. Gimana gak jadi musuhin kalau saya kemudian di doktrin dengan kata-kata saya auto murtad kalau berani mengucapkan selamat buat teman-teman saya ini.

Jujur saja, pergulatan batin pun terjadi tsahhhh :)

Bukan apa-apa, sebagai anak yang rajin ikut ortunya pindah-pindah tempat tinggal yang membuat saya pernah dan dekat dengan teman-teman yang beragama selain muslim tentu saja bikin bingung. Lha wong dulu waktu di Bali kami nyante aja tuh om tante buat ngucapin selamat Hari raya Nyepi atau juga kemudian menyebutkan Om Santi santi om atau menyebutkan selamat natal, sekarang kok tiba-tiba gak boleh? Wuihhhh rasanya gimana gitu. padahal kalau lebaran, kami yang jarang pulang saat lebaran ke kampung halaman (tiket pesawat mahal cyinnn), paling sibuk itu ya nerima teman-teman yang beda keyakinan itu buat jadi tamu kami di rumah.

Iya sih ngerti tanpa kami yang muslim ngucapin selamat natal pun, kegembiraan natal bahkan peringatan natalnya sendiri gak bakalan batal datang atau gak jadi. Tapi, sebagainya teman, saya merasa kewajiban saya untuk ikut bahagia ketika teman saya bahagia.

Itu masa ababil saya, tapi kini setelah lebih dewasa (jangan minta saya nyebutin tua ye hahahahaha) saya kembali menikmati masa natal. Saya juga mulai mengerti ketika saya mengucapkan selamat natal gak berarti saya auto murtad atau jadi kafir. Eh tapi kalau kata Gus Dur kalau dibilang kafir ya gapapa tinggal baca syahadat lagi aja pan langsung muslim lagi hahahahaha.....(Al Fatihah buatmu Gus)

Apa yang papah ajarkan dulu pada saya dan hasil membaca juga belajar, saya mengajarkan hal yang sama pada Tian.

Berhubung Tian memang hobi banget dengan film2 di Nick Jr, maka tema christmas jg jd favoritnya. Saya tak pernah "mengharamkan" Tian melihat cerita2 natal ato malah menyanyikan Felix Navidad. Offcourse saya berani melakukan ini karena saya ingin Tian punya sikap dan pandangan yg sama dg saya terutama dalam masalah keberagaman dan keagamaan.

Natal buat saya sama seperti ketika saya merayakan lebaran. Waktunya berkumpul dengan orang-orang yang kita cintai. Berkumpul dengan teman, keluarga dan pasangan (yang jomblo gak boleh protes yeee... ;) )
Natal itu sudah diwakilkan sama Sinterklas sebagai suasana berbagi, suasana penuh suka cita, gembira, bahagia dan tentu saja cinta kasih.

Selamat natal kawan. Semoga kebahagiaan dan kesuksesan selalu bersama kita. Damai di hati damai di bumi.

Oh, I don't want a lot for Christmas. This is all I'm asking for........
Make my wish come true. Baby, all I want for Christmas is you.......









 

Saturday, December 3, 2016

My Way

" Islam KTP"
"Pembela kafir"
"Munafiqun"

Halahhh kata-kata itu dan teman-temannya itu sudah terlalu sering mampir di timeline saya. Dannnn sejujurnya saya sudah baal sekarangmah mungkin efek bergaul intim dengan mr rius yang sedari kecil sudah jatuh di cairan anestesi hahahah. Kalau Obelix bisa begitu gagah perkasa dan kebal senjata apapun gara-gara masa orok jatuh di cairan kekuatannya dukun Panoramic, nah kalau mr rius aka misua eikeh itu gak punya rasa. Saya sering ngeledekin itu gara-gara dia masih orok jatuh di cairan anestesi :)

Anyway back to the case

Kata-kata yang menusuk hati itu pada disematkan pada saya karena sikap saya yang tidak mau ambil bagian dari aksi yang kemarin begitu ramai, aksi yang mereka sebut sebagai aksi bela Islam.

Maafkan saya kawan. Kali ini kita berbeda jalan. #benerinmukena

Saya salut dan acungin entah berapa jempol buat aksi yang sudah dilakukan terutama aksi 2 Desember lalu (212). Tertib, damai, bersih. Terlepas dari kemudian rame jadi pro dan kontra masalah jumlah yang ikut. Buat saya gak masalah. Gak jadi soal. Yang penting adalah sukses mengumpulkan massa sedemikian banyak dan tetap berakhir damai.

Lalu apa dan kenapa dong saya gak mau ikut ambil bagian?

Gini bagi saya agama dan Tuhan itu gak perlu dibela sama sekali. At All. Tuhan itu Maha. Besar. Esa. Kuasa. Dan masih banyak keMaha-an lainnya. Ketika kita membelanya maka itu sama artinya kita mengecilkan segala ke-Maha-an nya yang sudah kita sebutkan diawal.

Gak bela Tuhan, gak bela agama berarti gak cinta dong?

Et dah memang ngejamin kalau bela pacar atau pasangan berarti lebih cinta dibanding orang lain? Yakin? Banyak loh jeng kisah para suami pacar atau pasangan yang kalau istrinya pacarnya pasangannya diledekin orang marahnya udah diubun-ubun tapi sampai di rumah si pasangannya itu dipukulin dianiaya. KDRT. Banyak loh cerita begitu. Memang menjamin kalau pasangan kita galak dan bela pati sama kita terus gak diselingkuhin? Haaa tanya eikeh cyinnn hahahaha curcollllll......

Anyway, intinya gak nyambung itu antara premis dengan konklusinya.

Ada lagi yang kemudian menghubungkannya dengan orang tua kita. Ketika orang tua kita dihina terus kita diam saja. Nah ini, logical fallacy lagi. Kan Allah itu gak sama dengan manusia. Orang tua kita itu adalah manusia yang ada kurang lebihnya. Allah? Kan tadi bilang Maha. Saya ulang ya MAHA. Artinya ada atau gak ada kita nyembah gak nyembahnya kita gak ngaruh.

Sehabis baca ini saya dibilang kafir lagi dah. Gak apa,mengutip Gus Dur (Cause yes i'm a Gus Durian), kalau dibilang kafir biarin aja tinggal baca syahadat aja kan jadi muslim lagi hahahahah.....rest in peace Gus, miss you a lot.

Kemarin saya baca apa yang dibilang Cak Nun. Beliau bilang ia gak berani menyebut dirinya muslim karena ia merasa masih banyak kewajiban dan perintah Allah yang seharusnya dilakukan tapi belum ia lakukan. Atau paling tidak belum sesempurna seharusnya. Nah, saya pun demikian.

Habis ini ada lagi yang namya agama saya apa.....hadeuh Hayati lelah banggggg...

Saya beragama Islam. Itu yang tertera di di KTP saya idan KK saya. Sejak kapan? Alhamdulillah sejak saya lahir. Lalu? Lalu seperti yang saya tulis sebelumnya saya merasa masih belum menjadi muslim yang kaffah. Belum menjadi muslim yang seharusnya. Memang muslim yang seharusnya seperti apa? Mari saya kutipkan tulisan yang membuat saya mikir dan menelaah diri sendiri. tulisan yang dibuat Hasanuddin Abdurakhman

Menjadi muslim itu berlaku adil. Adil itu tidak zalim. Salah satu ciri kezaliman adalah merampas hak orang. Muslim yang adil akan menjaga hak-haknya, pada saat yang sama ia juga menjaga hak-hak orang lain.
Ketika kita berkendara di jalan raya, kendaraan yang lebih dahulu berada dalam suatu jalur, mempunyai hak untuk jalan terlebih dahulu. Kita yang datang kemudian harus menunggu sampai hak orang terdahulu ditunaikan. Demikian seterusnya, yang datang kemudian ditunaikan haknya kemudian. Ini kita sebut antri. Orang yang menyerobot antrian adalah perampas hak orang lain. Ia tak memerankan sifat orang muslim. Ia melanggar perintah Allah untuk berlaku adil.
Menjadi muslim itu bersih. Kebersihan itu sebagian dari iman. Bila kita tak bersih, maka iman kita tak utuh. Maka orang Islam harus bersih dan menjaga kebersihan. Seorang muslim tidak akan membuang sampah sembarangan. Ia juga tak akan merokok sembarangan, karena asap rokoknya akan mengotori udara yang menjadi hak orang lain. Ia juga akan membersihkan toilet yang selesai dia pakai, agar orang lain dapat memakainya dengan nyaman.

 Itu baru sedikit. Masih banyak lagi yang kemudian menyadarkan saya dengan apa yang dibilang sama Cak Nun.

Menjadi muslim itu tepat waktu. "Tepatilah janji-janjimu," perintah Allah. Jadwal yang kita sepakati adalah sebuah perjanjian. Melanggar janji berarti melanggar perintah Allah, sekaligus merusak hubungan dengan sesama manusia. Allah mengajari kita untuk salat sesuai waktu yang telah ditentukan. Kalau kita berpuasa, kita juga wajib makan dan minum hanya pada waktu yang telah ditentukan. Kalau kita sahur terlambat 1 menit, puasa kita batal, bukan? Puasa dan salat adalah cara Allah untuk mengajari kita agar tepat waktu.
Menjadi muslim itu tidak mubazir. Segala sesuatu yang ada di sekitar kita adalah rahmat Allah yang tidak boleh kita sia-siakan. Kita diberi rahmat ini untuk kita pakai sesuai kebutuhan kita. Yang tidak kita butuhkan, janganlah dibuang dengan sia-sia. Sesungguhnya ada hak orang lain pada rahmat Allah yang tidak kita pakai. Mubazir itu menyia-nyiakan rahmat Allah, dan pelakunya adalah saudara setan.
Maka mari biasakan matikan keran yang tidak digunakan. Perbaiki keran dan pipa bila ada kebocoran. Matikan semua peralatan listrik yang tak terpakai. Matikan mesin kendaraan bisa kita sedang parkir. Biasakan memasak atau memesan makanan sesuai kebutuhan, agar tak ada sisa yang tersia-sia. Belanjalah apa yang kau butuhkan, bukan apa yang kau inginkan.
Menjadi muslim itu menjaga lingkungan. Milik Allah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Artinya semua ini hanya barang pinjaman saja. Maka kita wajib menjaganya. Gunung, hutan, sungai, laut, semuanya milik Allah. Kalau Allah itu Tuhan kita, tentu tak patut bagi kita untuk merusak dan mengotori bumiNya.

Maka ketika saya ditanya bagaimana cara saya membela Islam? Hal-hal di atas itulah yang saya lakukan. Sudah samapai mana? Wuihhhh jauh sekali kakah....jauh dari sempurna #hempasmanja

Semalam saya ngobrol sama mr rius. Dan hal pertama yang saya tanyakan pada beliau adalah apakah benar langkah saya dengan tidak ambil bagian dalam aksi? Apakah saya memang orang yang munafiq ketika melihat foto-foto aksi hati saya bukan bergetar melihat kebesaran umat Islam tapi menangis melihat kesia-siaan? Mr Rius bilang rasanya enggak. Karena saya punya pemikiran dan pemahaman yang berbeda dengan yang lain.

Bagi saya jihad bukan sekedar mengucapkan takbir sembari mengajak orang untuk membunuh. Atau mengumpat mereka yang tak sepaham. Jihad bagi saya yang notabene adalah seorang guru adalah menjadikan saya, keluarga, anak dan juga murid-murid saya seperti seharusnya muslim. Yang bagaimana sih muslim itu? Ya yang seperti Rasul. Rasul itu seperti apa? Rasul itu lemah lembut, penuh kasih sayang, jujur, terpercaya, bersih, adil dll.

Maka saya bisa pastikan itulah jalan saya membela Islam. Menjadikan saya dan lingkungan saya seperti contoh Islam sesungguhnya. Rasulullah SAW.

I ate it up and spit it out.I faced it all and I stood tall.And I did it my way.

Jika kamu, anda dia dan mereka tidak memahami itu maka bukan kewajiban saya untuk membuat anda mengerti pada pilihan saya.

Saturday, November 19, 2016

22


Gambar terkait

Dulu diakala saya muda *ehmmm*. Saya sempat merasa takut banget yang namanya ngalamin tua. Yaaa buat saya sih umur diatas 30 tahun itu udah tua beeng hahaha.

Yang kebayang itu nenek saya yang suka dan rajin pake kebaya emak-emak lengkap dengan kain sinjang dannnn kutag emak-emak yg mirip kantong doraemon itu. Atau kalau gak sih ya model nyokap dulu yang demennnn banget pake daster di rumah. Fiuhhhh....

Bisa jadi ketakutan saya untuk tumbuh tua karena stereotipe yang disematkan pada perempuan in the middle age begitu. Yang mulai wajahnya mengkerut model apel kisut gitu, ditambah tetelan di sekujur tubuh yang kalau dilego ke tukang baso pasti mahal banget. Belum lagi gambaran kalau perempuan umur segitu ya gitu deh bajunya gak bisa modis and gaya kayak ABG.

Hey, ternyata saya salah. Enggak salah banget sih cuman banyakan salahnya juga *tetep biar kelihatan bener hahaha* *toyorrrr*

Saya ingat sebuah tulisan yang bilang kalau perempuan itu berdandan bukan buat suaminya atau pacarnya tapi justru buat perempuan lain. hahahaha seriously!! 

Gimana enggak, yang paling comel dan paling sadis kalau berucap atau ngomentarin penampilan kita itu ya siapa lagi kalau bukan perempuan lainnya? Mulai dari "ih kok gendutan", "Olahraga atuh kok tas pinggang nyampe di punggung segala". Itu baru soal tubuh yang melar. Coba kalau tubuh kita mengurus. Wuihhh udah beda lagi dahhhh....hahahahaha

Dibilang lagi sedih ya? dibilang susah ya hidupnya? lakinya gak ngebiayain? Wadohhhh panjang cyinnn *pijit-pijit alis*

Makanya ya kalau ada istri atau pacar loe bilang bentar ya tunggu 5 menit lagi beres dandannya. Itu artinya loe sebagai lakinya bisa tidur lagi, olahraga dikit, cuci mobil, sarapan, mandi. HAHAHAhAHAHAHA asli lohhh....

Itu baru soal penampilan. Comelan soal lain lagi wuihhhh jauh lebih kejam say. Makanya kalau dibilang ibu tiri itu kejam saya sih gak terlalu setuju. Perempuan itu kejam sama perempuan lainnya. Itu yang betul!!!

Balik lagi soal umur. Bayangan mengerikan saya tentang umur berubah seiring perjalanan. Klo dulu ngebayangin nikah umur 30 itu pasti dibilang perempuan gak laku, perawan tua. Pas ngalamin sendiri kok ya gak berasa gitu. Punya anak umur 35 tuh kayaknya udah freak banget, kok nyatanya enggak ya?

" Age is whatever you think it is. You are as old as you think you are". Muhammad Ali

Yup i agree. 1000000 times very very very agree. Hahahahaha

Tapi beneran saya seringkali lupa sebenarnya berapa sih umur saya. yah bisa jadi memang saya yang suka ngeblank sama itung-itungan tahun berapa dikurangi tahun lahir saya jadi berapa tahun tuh umurnya. Ato bisa jadi karena saya merasa am not that old as shows on my id card hahahaha *kibas poni*

Jadi ya saya seringkali merasa kalau umur saya baru sekitar 22 tahun. Eh kenapa kok 22 yang saya pilih? Bukan 17 atau yah usia yang lebih muda dari itu?

Bisa jadi sih karena saya merasa umur segitu tuh seperti buah yang sedang ranum-ranumnya. Ibarat apel, ia nampak merah namun belum memerah sepenuhnya. Penuh air. juicy. Manis tapi sekaligus juga asam. Menyegarkan bukan hanya dilihat tapi juga buat dimakan. 

Beda tentunya dengan umur 17. Beuh itu sih masih hijau pisan. Masih lugu. masih mudah ditipu. masih terlalu masam. Belum terasa manisnya. Hahahahaha ngarang abis deh gueh....

My life isn't that perfect. I don't have a good job with a good career and off course with a high salary. Still living in my parents house. Wherever i go i use public transportation or by walking. But you know, i am happy. Lagian hidup yang sempurna itu kayak apa sih? Bukankah mensyukuri setiap apa yang kita miliki itu lebih dari sebuah kesempurnaan? *benerin sorban*

Mungkin saya merasa selalu muda karena hidup ditengah-tengah anak-anak didik saya yang rata-rata umurnya 4-6 tahun. Huaaaa bersama mereka setiap harinya selalu menjadi hari yang indah. Menakjubkan rasanya ketika saya bisa memberi mereka stimulasi untuk pengetahuan mereka. Melihat mereka tumbuh dan semakin pintar dan meninggalkan sekolah. Nah bagian terakhir ini yang baru keliatan tue nya saya *tutupin uban. Pikok mana pikok hahahahaha*

Hidup memang gak selalu indah. kadang apa yang saya rencanakan dan inginkan hanya tinggal keinginan saja. Tuhan punya rencana lain. But hey, life is a mistery to be solved right?

So sist, jangan pernah takut sama omongan orang lain ya. Orang lain mah gak pernah tau gimana hidup kita. Di setiap pintu yang tertutup kita gak pernah tau seperti apa di dalamnya kecuali kita hidup di dalamnya.

Gak tau dengan anda, tapi saya sih menikmati hidup saya yang seperti roller coaster ini. Menikmati setiap helaian uban di kepala yang tumbuh. And.....gak peduli omongan orang

I don't know about you, I may be 38 now but I'm feeling 22. Everything will be alright. If we just keep dancing like we're 22

Monday, November 14, 2016

Tears In Heaven



Would you know my name, if I saw you in heaven. Will it be the same if I saw you in heaven. I must be strong, and carry on, cause I know I don't belong here in heaven -- Eric Clapton


Hasil gambar untuk intan olivia marbunPada tanggal 20 Maret 1991 tepat jam 11 siang, anak laki-laki berusia 4 tahun yang bernama Conor Clapton, meninggal karena terjatuh dari jendela lantai 53 di apartemen New York City. Iyah bener Conor ini adalah anak lelaki dari Eric Clapton, musisi yang suaranya garang-garang romantis mendidih itu.

Kematian Conor menjadi kesedihan mendalam bagi Eric Clapton. Selama 9 bulan Clapton benar-benar berkubang dalam rasa duka yang mendalam. Saking berdukanya Calpton bahkan tak ingin tampil lagi bernyanyi. Meski pada akhirnya Clapton kembali ke panggung musik, tapi Clapton sudah berubah. Musiknya telah berubah menjadi lebih lembut, lebih kuat, dan lebih reflective.
Tears in Heaven, lagu yang saya kutip di atas adalah cara Clapton menuangkan kesedihannya dan merupakan bentuk penerimaannya terhadap kematian Conor. Lagu ini dibuat Clapton bersama rekannya Will Jenning. Lagu ini dipakai sebagai soundtrack film Rush pada tahun 1991. namun siapapun tahu lagu ini adalah cara Clapton untuk mengenang Conor.
Sakit. Itu bahasa yang paling sederhana untuk mengungkapkan rasa dari setiap orang tua yang harus kehilangan anaknya. bahkan kalau mengutip Dumbledore, tidak sepantasnya orang tua menguburkan anaknya.
But eventually, shit do happens.
Saya sendiri gak bisa ngebayangin gimana rasanya kalau saya ditinggal Tian. Mungkin dunia saya akan runtuh saat itu juga. Well, you don't need to say to me, anak itu titipan Tuhan. Saya mengerti itu. Tapi manusiawi kan kalau kemudian saya tak ingin apapun terjadi pada jagoan sholeh saya itu?
Lalu kalau Eric Clapton kemudian bisa berubah 180 derajat lahu-lagunya sejak ia kehilangan Conor, bagaimana dengan saya atau orang lain?
Bagaimana dengan orang tua Intan Olivia Marbun, balita yang menjadi korban bom molotov di gereja Oikumene Samarinda?
Sungguh saya tidak mampu bahkan untuk sekedar membayangkan apa yang dirasakan ibunda Intan. Ibunda yang mengandungnya selama 9 bulan. Menjaga dan memelihara buah hatinya. menyusui, membiarkan diri kurang tidur hanya untuk menjaga Intan kecil terlelap tidur. Ia pun harus merelakan anak yang sedang lucu-lucunya, sedang pintar-pintarnya meniru segala yang dilihatnya, sedang semangat bermain meregang nyawa setelah sebelumnya menderita karena tubuhnya terbakar sangat parah.

Masya Allah sungguh saya tak bisa membayangkannya. 

Tian yang harus dirawat karena thypus saja sudah membuat saya begitu susah hati. Berdoa pada Allah kalau perlu saya mau menggantikan Tian yang berbaring sakit. Apalagi ini. Luka bakar. Untuk seorang balita.

Kalau sudah seperti itu, masih perlukah kemudian disebutkan lagi apa agama Intan? Apa Agama orang tuanya?

Saya bukan tak mengerti ketika banyak orang-orang yang kemudian mendua dengar berita kematian Intan ini. Mereka bilang sedih karena Intan meninggal dunia sekecil itu tapi disaat yang bersamaan mereka mengatakan tindakaal pelaku tidak salah. Dia hanya menyuarakan dan membela ajarannya. Oh really?

Yang menyedihkan sangat buat saya adalah kemudian teman-teman saya yang manis dan sholeh juga sholehah itu menyayangkan Intan meninggal bukan sebagai muslim. Kenapa? karena ia bukan muslim maka mencium bau sorga pun ia tak berhak.

Oh my......

Mohon maaf teman, saya hanya bisa mengatakan Al Quran yang jadi kitabnya saya jika Alquran dipadatkan maka pemadatannya ialah ketujuh ayat dari surah al- Fatihah. Jika dipadatkan lagi, maka pemadatannya terletak di dalam ayat pertamanya (basmalah), dan jika basmalah ini dipadatkan maka pemadatannya ialah Rahim atau cinta kasih. Love.

Let me says this darling Intan Olivia marbun, dead is next great adventure. So, saya memang marah pada pelakunya tapi sungguh saya tak merasa kasihan atau bersedih untuk Intan. She's in the right hand. The hand of God.

And as Dumbledore said; Do not pity the dead, Pity the living and all those who living without love.....

Sunday, November 6, 2016

Slow Down

Dannnn...akhirnya saya nulis juga deh di group wa. Habis gimana, makin kesini makin banyak deh yang ngeshare berita asal comot. Udah gitu yang komen juga suka ngasal. Ngikutin nafsunya aja *sodorinairminum*

Jadi yah ceritanya si daku ini akhirnya gerah sama group WA yang rajin bagiin berita hoax dan bohong. Awalnya diam aja. Mencoba menghargai setiap pendapat orang. Sambil juga lihat-lihat alias ricek berita yang mereka share itu. Mencoba jadi silent reader. Tapi emang dasar saya yang emang gatelan gak sukses akhirnya jadi silent readernya hahahahaha *benerinkerahbaju*

Si sayah akhirnya berceramah panjang lebar di group itu, duh jadi ngerasain juga gimana jadi SBY yang baperan huahahahaha. Keputusan yang bulat menggelinding ini akhirnya saya ambil gara-gara ada member yang nulisin tentang kata H di depan nama pak Jokowi adalah Herbertus. Pak Jokowi juga ditulis adalah anak orang cina. Tambahannya ituloh, si empunya cerita bilang ini yang bikin pak Jokowi gak keberatan selama jadi walikota Solo dan Gubernur Jakarta didampingi non muslim. DARRRRRRR.......!!!!!!

Helloooooo.......berita bohong nan basi yang sudah lebih dari 2 tahun itu masih diputar juga? Pliss dehhhhh!!! *kikirkuku*

Gini loh bapak dan ibu yang saya cintai *kasihbunga*, setiap orang memang punya hak buat menyukai atau tidak menyukai apapun. Tiap orang juga punya hak buat mengutarakn apapun yang ada dipikirannya. Lha wong kita tinggal dan hidup di negara demokrasi *haleyeah*. Tapiiii.....ada tapinya loh ya.

Tapinya itu buat saya sih cuman satu cobalah mendasarkan pilihan kita itu pada fakta dan data bukan pada asumsi subjektif. Bukankah kita yang jadi tenaga pengajar ini juga diminta buat memberikan penilaian yang objektif dan berdasarkan fakta bukan berdasarkan rasa buat krucil-krucil kita? Nah, kalau kita bisa melakukan itu buat anak didik kita kenapa gak bisa juga melakukannya buat yang lain? *benerinalis*

Kalau ibu sama bapak mau membenci presiden kita itu yak gak jadi masalah. Itu pilihan kok sama kayak kala saya memilih untuk gak makan wortel karena gak suka baunya *apa sih ini gak nyambung blas*
Tapi pliss deh jangan yang dijadikan referensi itu tulisn di medsos dari orang yang gak jelas. Tulisan yang udzurnya udah 2 tahun lebih model tulisannya Trio Macan 2000 kok ya masih di share. hadeuhhhh....ini udah tahun 2016 kelessss....

Lagian udah ketauan belangnya pan si empunya tulisan itu. Gak tau? Masak sih??? Haddeuh coba yuk itu smartphone nya dipake bukan cuman buat FB an doang. Itupan ada apps google nya, yuk coba diketik trio macan 2000. Ketemu? Belum?? hadeuh hapenya merek apa sih? *nunggu di lempar samsung*

Intinyamah ya bapak dan ibu, kita itu guru. rajin-rajin baca. Kuatkan literasi biar gak jadi korban berita bohong.Kalau berita bohong yang kita sebar, apakah gak membuat kita jadi tukang fitnah? Bukankah fitnah lebih kejam daripada pembunuhan?

"Breathe me in....breathe me out....Baby, slow down the song And when it's coming closer to the end hit rewind...."

Yes, slow down kalau kita nemu broadcast atau kiriman tulisan. Simak dulu baik-baik. Yang penting sih ricek ricek ricek ricek. Yukkk....pasti bisa

Saturday, July 23, 2016

All Of Me Love All Of You (Wedding Note)

Saya(Sambil duduk pegang hp): Bentar ya mas istirahat dulu ochienya. Tawaf di rumah baru beres sekali.
Mr Rius: ihhh bergerak dong bergerak kitamah gak boleh diem. Kerja kerja kerja kata Jokowi juga.
Saya(ngakak habis): Huahahaha mas nyang onoh kerja juga tetep dihujat tetap mo dilengserin tetap dibilang planga plongo bego.


Itu yah cuman salah satu obrolan absurd antara saya dan mr rius. Obrolan gak jelas beginih ini lah yang membuat hubunganngan saya dengan mr rius jadi spesial meski gak selalu pake telor *jadi pengen martabakkkkk huhuhu*

Live is a mysterious path. For me it is

Gimana enggak. Kisah kami tuh bukan kisah cinta yang mendayu-dayu dan panjang bak sinetron tersanjung yang tokohnya dibikin menderita berkepanjangan sampe udah ganti pemain berapa kali atau sinetron cinta fitri yang sukses menjodohkan para pemainnya. Tapi yaaaa gitu. We are made for each other eh i guest sih huahahaha *toyor kepala sendiri*

Jadi sifat kami berdua itu bagaikan langit dan bumi. Situ di selatan sini di utara. Saya yang senang have fun disandingkan dengan mr rius yang segala diperhitungkan. saya yang go mad mr rius yang engke kumaha?

Tapi disitu seninya keles boy *benerin kerah*

Sifat saya yang kumaha engke seringkali bisa diredam oleh sifat perhitungannya mr rius. Jadilah sekarang seiring usia pernikahan kami saya bisa sedikit lebih bijak *ehemmmm*
Sifat kikir saya juga jadi tumbuh setelah bareng mr rius. hahahaha alesannnnn udah dari dulu juga kikirnya sok sok an nyalahin misua *slepet nih*

Intinya sih keberadaan kami satu sama lainnya justru menjadi penguat apa yang sudah ada diantara kami. 
" Rock my world into the sunlight Make this dream the best I've ever known Dirty dancing in the moonlight Take me down like I'm a domino' *karaokean yuk hahaha*

Apa jalannya selalu mulus? Ya enggak kaliiii.....Dikira jalannya udah kayak muka artis hollywood yang licin gara-gara botox apa ya?

Bukan sekali dua kadang saya merasa ingin menyerah buat lanjutin perjalanan kami. Kalau ini yang terjadi biasanya itu gara-gara saya patah hati sama mr rius. *ambil tisu*

Jadi ya seperti yang saya bilang di awal saya dan mr rius tuh bagai langit dan bumi. Bedanya jauhhhhh pake banget dan pisan kuadrat. Perbedaan yang paling mendasar adalah saya yang orangnya ekspresif yang kalau marah ya udah marah aja musti berhadapan dengan mr rius yang lempeng jaya dan jadi tukang tembok. Gak ngerti juga dimana doi belajar nembok uya secara yang saya tau mr rius itu lulusan ilmu komunikasi hahahahaha.

Aksi diam dia itu yang bikin beteh. Dan kalau udah beteh bukannya dibikin istrinya gak beteh lagi tapi malah disodorin arang panas hahahaha *sodorin sate*

Naik turun ala roller coaster memang bagian dan seni dari kehidupan. begitu juga dengan kehidupan berumah tangga *sodorin mic* after all being married is .... kesediaan untuk jatuh, patah hati dan sakit hati pada orang yg sama berkali-kali.



Wednesday, May 25, 2016

One Way Or Another

Hasil gambar untuk mamografi
Alat Momografi
Wokeh lupakan dendam dan rasa sakit ketemu dokter Syafwan *inhale exhale semburin api* hahahahaha. Mari kita hadapi kenyataan hidup memulai proses mamografi.

It feels like a perfect night to dress up like hipsters and make fun of our exes, ah ah, ah ah. It feels like a perfect night for breakfast at midnight, to fall in love with strangers, ah ah, ah ah.

 Huahahaha gak ngerti kenapa si mbak Taylor Swift itu yang tiba-tiba mampir di kepala saya buat memulai proses mamografi ini. Konon kalau baca-baca ceritaan orang prosesnya beneran bikin gak nyaman.


Yeah, I'am happy, free but confused and lonely at the same time. So it's miserable and magical. *Dancing in the rain*

Jadi gimana proses mamo itu?

Hmmmm....klo boleh milih lebih baik enggak deh. Huahahahah suka gak konsisten ginih yah?? maksudnya sih berani dan tabah tapi ya itu tadi gak nyaman dan sakit.

Sebelum nyampe ke gimana rasanya buat pengetahuan aja ya mammografi adalah proses pemeriksaan payudara menggunakan sinar-X dosis rendah (umumnya berkisar 0,7 mSv). Mammografi digunakan untuk melihat beberapa tipe tumor dan kista. Beberapa negara telah menyarankan mammografi rutin (1-5 tahun sekali) bagi perempuan yang telah melewati paruh baya sebagai metode screening untuk mendiagnosa kanker payudara sedini mungkin.

Sebagaimana penggunaan sinar-X lainnya, mammogram menggunakan radiasi ion untuk menghasilkan gambar. Radiolog kemudian menganalisa gambar untuk menemukan adanya pertumbuhan yang abnormal.

Lalu pertanyaan utamanya? Gimana rasanya? Hmmm....

Jadi ya si mbak susternya itu ngasi saya baju kimono. Disuruh dilepas semua baju, kerudung dll. Toples lah daku. Eh iba-tiba kepikiran pengen sun bathing gitu *toyorrr*.

Hasil gambar untuk mamografi
Menata Payudara
Setelah itu si mbaknya masuk bareng temennya. Terus yang bikin rada (banget deng) si Payudara itu sama mbak nya ditata sedemikian rupa di sebuah penampang yang ada di mesinnya. Penampangnya terbuat dari besi gitu. Setelah ditata, payudaranya terus diteken sama penampang lain dari atasnya yang lagi-lagi terbuat dari semacam besi gitu. Nahhhh bagian ini lebih bikin gak nyaman. Payudara itu ditekan dengan keras. Gak boleh pula bergerak. Oh ya payudara yang di mamo ini satu-satu ya. Gak langsung dua-duanya. makanya kebayangkannnnnn..... *nangis di pojokan*.

Si mbak suster yang dua orang langsung berlari ke ujung ruangan yang berlawanan dengan letak alat mamo. Jpret...jpret....

Secara umum prosesnya persis sis sis sama dengan kalau kita x-ray. Cuman ini yang di x-ray nya yaitu tadi dua gunung milik sayah. 
Suster minta izin ninggalin saya buat lihat hasilnya. "Kalau hasilnya gak bagus gimana?" tanya saya. "Kita ulang lagi ya bu," si mbak menjawab dengan tenang. Alamakkkk....

Ditinggal lah saya sendirian. Sekitar 5 menit lebih mereka kembali dan bilang kalau kita bisa memulai pengambilan foto buat payudara lainnya. Fiuhhhhh.......

Wokeh.....saya gak mau kalah sama kamu duhai tumor. So, lets do it. One way or another i'm gonna find ya and getcha *Tetiba ingat One Direction*.

Setelah semua proses selesai (dan untungnya cepat) saya baru kepikiran beberapa artikel yang sempat saya baca waktu dulu pertama kalinya mau mamografi. Konon banyak yang gak menyarankan buat mamografi selain karena prosesnya yang memang gak bikin nyaman juga konon dengan penggunaan x-ray itu justru memicu tumbuh dan aktifnya si tumor.

Glekkk......nelen air liur dan berdoa semoga gak nyampe begituh ya darlaaaa.....

Buat yang mau mamografi gak perlu takutlah. saya juga berani kok *pijit lutut*

Yang jelas sebelum melakukan sesuatu ketahui dulu keuntungan dan kerugiannya. Ini saya kutip dari
Blog nya Mbak Ika Fauzi  
1)      .Keuntungan Mamografi :
·         Pemeriksaan mamografi tergantung pada operator / ahli yang melakukan pemeriksaan. Apakah bisa mendeteksi tumor payudara yang kecil tergantung dari kemampuan operator. Idealnya yang melakukan pemeriksaan mamografi adalah dokter yang sebelumnya telah melakukan pemeriksaan terhadap payudara pasien sehingga hasilnya lebih akurat. 
·         Jika pemeriksaan mamografi di lakukan oleh yang benar-benar ahli, maka mamografi dapat mendeteksi adanya jenis tumor ductal carcinoma in situ (DCIS) - jenis tumor yang paling tidak membahayakan , yang pada pemeriksaan fisik tidak akan bisa terdeteksi.
2)      Kerugian Mamografi : 
·         Tidak boleh dilakukan jika hamil. 
·         Banyak yang mengalami false positive, artinya pada pemeriksaan mamografi hasilnya positif (berarti pasien yang bersangkutan mengidap kanker), ternyata pada pemeriksaan lanjutan yaitu biopsi (pemeriksaan dengan mengambil sedikit jaringan tersangka kanker untuk diperiksa di Lab.Patologi Anatomi) hasilnya negatif (pasien yang bersangkutan tadi tidak mengidap kanker payudara). Biopsi ini adalah pemeriksaan invasif yang termasuk gold standard untuk pemeriksaan tumor payudara (dilakukan dengan jalan melakukan tindakan / operasi)

Pilihan tetap ditangan anda dong darla......

Oh iya test mamo itu baru boleh dilakukan pada hari ke-7 sampai ke-14 dari hari pertama menstruasi ya. Kenapa? Karena saat itu hormon kita gak lagi lebay. Konon kalau lewat tanggal itu segala macam bakalan keliatan di testnya dan bikin bias penilaian.

Hasil test mamo di Santosa ini baru bisa saya ambil keesokan harinya lengkap dengan diagnosaan si dokter radiologinya.

Sampai di rumah saya cerita sama mr rius. "Untung ya mas toket ochie ala Dolly Parton gitu jadi bisa gampang ditatanya. Kalau toketnya yang model telor ceplok atau dadar kumaha nya?"

Dannnnn.....sumpah saya tak sanggup untuk sekedar membayangkannya hahahahaha