Friday, March 30, 2012

Ketika Hati Nurani Bertarung bersama Profesionalitas (dan Isi Dompet)

oke saya tahu, saya bukanlah seorang ekonom handal yang bisa menjabarkan dengan fasihnya soal hitung2an makro dan mikro ekonomi. itu sebabnya di masa sma dulu saya lebih memilih bergelung dengan rumus kimia dan fisika meski saya benci setengah mati dengan fisika. bukan apa2, saya sengaja menceburkan diri di limbah berasap bernama kelas ipa hanya karena saya tak pernah suka dan punya prestasi bagus di ekonomi dan akuntansi. seumur2 nilai saya nggak jauh dari 5 dan 4 buat ulangan harian akuntansi. itu sebabnya saya shock berat saat guru saya suatu saat tampaknya khilaf dan memberi saya nilai 8 buat ulangan akuntansi. itu soal akuntansi. setali tujuh uang deh sama ekonomi. kalau yang ini lebih karena guru ekonomi saya ajaib habis. kami selalu disuruhnya membeli lks yang dibuatnya sendiri dan nilai kami hanya berdasarkan lks itu saja. see, why should i love those thing, right?

saya juga bukan seorang politikus handal yang bisa membalik segala hal demi meraih apa yang saya mau atau demi kekuasaan yang saya inginkan. oke memang saya kuliah di fakultas politik tapi itu nggak berarti saya tahu banget segala hal macam apa dan bagaimana itu kekuasaan dan cara memperolehnya. sejujurnya saya juga enggak ngerti kok bisa ya saya lulus dengan nilai nyaris sempurna. sepertinya jawaban ini lebih mudah kalau saya bilang kerjasama yang bagus teman2 sekelas. maksudnya ituloh kalau lagi uts atau uas. kami punya kesempatan buat diskusi kira2 jawaban paling bagus itu apa saat ujian hihihi.

2 hal ini jelas rasanya jadi pegangan ketika mau menceburkan diri ke dalam limbah yang bernama kerja jurnalistik. at least ini berguna untuk tahu apa dan bagaimana sih kebijakan ekonomi pemerintah dibuat. di tengah berbagai pro dan kontranya kenaikan bbm, kok rasanya kita memang (baca: sebagai jurnalis) harus tahu setiap alasan yang mendampingi segala putusan. agaknya inilah yang engga nyampe di otak saya saat sekarang pemerintah lagi rajin2nya meyakinkan kalau kenaikan harga bbm adalah harga mati.

oke saya tahu pasti harga minyak mentah dunia saat ini sedang melambung tinggi. indonesia meskipun pernah bergabung dengan komunitas negara pengekspor dan penghasil minyak, tidak benar2 mengelola minyaknya sendiri dan hasilnya kita tetap saja impor. saya juga ngerti kalau bbm yang dijual sekarang (di indonesia) itu harganya paling murah. akhirnya banyak deh yang melakukan penimbunan terus buat dijual lagi ke luar negeri. saya juga tahu karena harga bbm yang murah bikin orang2 denga mudahnya membeli kendaraan pribadi dan meninggalkan angkutan umum. akibatnya? jalanan macet, kecelakaan lalu lintas makin banyak dan yang nggak kalah pentingnya adalah pencemaran udara. saya juga faham banget kok bbm yang dijual murah itu sebagainnya ditalangin sama pemerintah yang disebut subsidi. subsidi ini akhirnya sayangnya juga dinikmati sama mereka yang seharusnya enggak menikmati. lha wong mereka bisa kok beli mobil seharga 200 juta lebih sampe bermilyaran rupiah terus mereka ikutan make bbm subsidian. kok kayaknya enggak gimana gitu ya. saya faham banget dan ngerti banget soal semua itu. dan itulah segala argumen yang dipake oleh pemerintah terlepas dari rezim manapun untuk menghalalkan kebijakannya untuk menaikkan bbm.
meski tahu segala macam argumen ini dan secara tidak langsung mengiyakan kok ya saya masih belum setuju banget ya bbm ini mustinya naik atau engga. tapi lagi2 saya nggak bisa mengemukakan argumen yang jauh lebih baik daripada para ekonom atau politikus yang wara wiri di tipi ataupun di kantor saya.

saya tahu negara perlu memotong subsidi bbm untuk bisa mengalihkannya ke tempat lain. tentu dengan dalih menolong masyarakat miskin. tapi rasanya saya juga sepakat kok sama salah satu ekonom (yang sayangnya saya lupa namanya :) ) kalau iya bbm itu termasuk barang yang dikuasai negara dan digunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. artinya orang kaya juga boleh dong menikmati subsidi. toh mereka juga rakyat negara ini yang berhak juga mendapatkan treatment dari negara berupa subsidi. lalu saya juga agak sedikit keberatan kalau kemudian subsidian ini dialihkan ke bentuk pemberian uang tunai. satu, ini bisa diklaim sebagai kerja partai. woyyy 2014 sebentar lagi dong. dan ingat pengalaman pemilu kemarin? partainya pak beye kan menang mutllak gara2 itu. kedua, kok ya gimana ya rasanya bagi2 uang buat rakyat secara cuma2. makin malaslah orang2 negeri ini. ketika tidak ada uang yang dibagi2 saja angka peminta2 sudah sedmikian fantastisnya apalagi setelah ada uang tunai yang dibagikan? ini artinya negara lebih suka menyuapi rakyatnya mulut ke mulut dan bukannya mencoba memberikan kail untuk mereka usaha. fiuhhhh....enggak enah bangetkan? saya juga keberatan kalau bbm naik dengan banyak alasan lainnya. jelaslah sebagai negara pelatah, semua harga bakalan naik. mau ada hubungannya sama bbm mau enggak semua akan serta merta menaikkan harga. kalau sudah begini gaji saya yang nggak seberapa itu harus makin bertarung keras dengan kebutuhan hidup sehari2. itu soal latah. belum lagi kok rasanya daripada naikkan bbm, ada banyak jalan lain yang bisa ditempuh. misalnya efiseinsi anggaran. ituloh gedung dpr aja bikin toilet butuh dana 400 milyar. belum kursi kerjanya. belum ruangan badan anggaran. daripada begitu kan lebih baik buat subsidian bbm? atau bisa saja seperti lagi2 kata pengamat ekonomi. buat dong instalasi minyak yang lengkap di indonesia. msalahnya biarpun kita punya minyak mentah tapi kita enggak punya tempat pengolahannya. jadinya minyak mentah kita musti di keluar negeriin dulu biar bisa jadi minyak yang siap pakai. what is wrong with you guys? masa iya kita harus muter dulu buat nyampe ke roma?

oke dengan segala pro kontra yang saya pahami dengan keterbatasan saya itu. saya kebagian order membuat iklan layanan masyarakat yang datang dari kementrian yang juga menterinya jadi mentri paling ajaib sedunia (menteri negara lain aja enggak ada bo yang kayak satu orang ini hihihihi).isi iklannya sih adalah seruan agar masyarakat tahu dan mendukung kenaikan bbm. sumpah, saya bingung harus menulis skripnya seperti apa. saya engga tahu apa yang bisa saya katakan buat mmeyakinkan orang bahwa kebijakan ini bener sementara hati nurani dan otak saya bilang ini enggak bener. huaaaaa pertarunganpun terjadi. antara nurani dan kebutuhan.

jelas dong. hati saya menolak kebijakan ini. tapi saya tahu kantor saya yang saya dapat gaji tiap bulannya butuh uang dari kementrian ini buat membayar gaji karyawannya (termasuk saya juga tentunya). dudududud dilema banget. huks huks huks saya beneran enggak tahu musti gimana. sementara deadline iklan makin dekat. 5 sekaligus harus jadi semua.

nama saya dan kantor tentu jadi taruhannya. tapi kok ya hati saya juga ikutan jadi taruhannya. oke baiklah saya kali ini kalah dan ikut kebutuhan dompet saya untuk diisi ulang daripada mengikuti nurani saya. maafkan saya wahai dikau integritas. saya hanya mencoba profesional.....hukssss
==================================

*perasaan saya makin kacau setelah bbm enggak jadi naik setelah demo besar-besaran 30 maret ini. tapi DPR dan pemerintah sepakat buat menyetujui UU APBN-P. ada pasal 7 ayat 6b yang bilang kalau pemerintah bisa meniakkan harga subsidi bbm jika harga minyak mentah indonesia lebih dari 15% dari ketentuan yang dipatok di uu ini sebesar $105. masalahnya harga saat ketok palu aja sudah 13,5% lebih tinggi dari harga patokan. dan di luar itu kok rasanya makin melanggar uud 1945 y? halah....tapi yang terparah adalah saya juga harus membuat iklan soal pasal 7 ini yang tidak saya setujui banget. oh tuhan lindungi saya dan nurani ini.......

Tuesday, March 20, 2012

Arti Mimpi Bercinta

Pernahkah Anda bermimpi melakukan hubungan intim bukan bersama pasangan? Jika jawabannya ya, bukan berarti Anda ingin berselingkuh.

Mimpi biasanya menandakan apa yang terjadi jauh di dalam jiwa. "Jika memerhatikan, ada yang bisa kita pelajari dari mimpi," ungkap terapis pernikahan Sharon Gilchrest O'Neill, penulis "A Short Guide to a Happy Marriage".

Berikut beberapa mimpi seks yang paling umum dan arti dibaliknya, seperti dilansir ivillage:

Atasan atau Rekan Kerja Hanya karena bermimpi bercinta dengan atasan, tak berarti ingin melakukannya. Pakar mimpi Lauri Quinn Loewenberg, penulis "Cracking Dream Codes" mengatakan, "Mimpi ini menandakan Anda ingin menjadi seorang yang lebih tegas dan berwibawa dalam kehidupan pribadi."

Bercinta dengan rekan kerja adalah mimpi yang juga umum terjadi. "Banyak dari kita yang bermimpi berhubungan intim dengan seorang rekan kerja yang tidak pernah bekerja sama dengannya," ujar Loewenberg. Mimpi ini menandakan, ada sesuatu di diri rekan kerja yang Anda inginkan ada dalam diri, ia menambahkan.

Mantan Pasangan

Mimpi ini menjadi salah satu cara otak untuk menyelesaikan emosi yang dialami, terutama bila bukan Anda yang menginginkan perpisahan. Tapi bermimpi lebih sering, itu bisa menjadi isu dalam hubungan Anda saat ini.
"Anda akan menemukan mantan kekasih akan muncul dalam mimpi saat hubungan yang dijalani sekarang berubah jadi rutinitas," kata Loewenberg. "Mantan muncul untuk menyalakan kembali gairah."


Orang asing
Sebenarnya, orang asing dalam mimpi Anda adalah diri sendiri. Mimpi ini biasanya muncul saat Anda baru saja melakukan sesuatu yang luar biasa, memerlukan  keberanian atau keterbukaan.
Menurut Loewenberg, percintaan dengan orang asing membuktikan bahwa Anda bangga prestasi yang baru diraih. Bila mimpi bercinta dengan seorang selebritas, Anda adalah seorang yang narsistik.

Suami sahabat
Hubungan terlarang ini takkan pernah terjadi di dunia nyata. Alasan sebenarnya di balik mimpi ini adalah suami sahabat memiliki kualitas yang Anda inginkan pada diri pasangan.

"Mungkin orang dalam mimpi penuh perhatian, sementara suami Anda cuek," kata O'Neill. Bila begitu, mulailah mencari cara untuk memberi tahu suami apa yang Anda inginkan, sarannya.

Sesama jenis
Jangan panik, Anda mungkin tidak memiliki penyimpangan seksual, ujar Lowenberg. Bermimpi melakukan hubungan intim sesama jenis menunjukkan kebanggaan memiliki suatu atribut.
Hubungan seks dengan wanita lain sangat umum terjadi di masa kehamilan, saat tubuh berada pada puncak feminitas. Bila mengalaminya, pikirkan kembali apa yang Anda lakukan sehari sebelumnya. Adakah prestasi yang Anda raih yang berhubungan dengan sisi kewanitaan seperti merawat anak hingga kembali sehat?
Pasangan dalam mimpi adalah simbol prestasi ingin yang diraih. "Mimpi merupakan keinginan untuk memiliki kualitas tertentu dalam kehidupan pribadi," kata Loewenberg.(vivanews)