Showing posts with label relationship. Show all posts
Showing posts with label relationship. Show all posts

Friday, May 4, 2012

ketika cinta tian menyapa (part 1)

sebel, kaget, bingung, sedih dan sekaligus senang.

semua saya rasakan saat tahu saya hamil. gimana tidak sebel. saya merasa bulan madu bersama suami aja belum kesampaian, sudah harus ada "pengganggu" dalam kehidupan kami. maklum saya dan suami tidak lama pacaran. setelah menikahpun kami tidak sempat mengambil bulan madu karena suami saya orang yang sangat "rajin" bekerja hingga ia hanya mengambil cuti nikah selama 4 hari saja. bingung karena saya merasa saya dan suami belum siap untuk punya anak. kami baru menikah selama 2 bulan.kami belum punya bekal yang cukup buat meniti jalan punya momongan. kami tidak punya tabungan yang pastinya dibutuhkan buat membiayai dari mulai periksa rutin bulanan hingga nanti melahirkan. wuaaaa kebayang berapa uang yang harus kami habiskan. kaget karena nggak nyangka bisa hamil secepat itu. sahabat2 dekat yang sudah menikah lebih dulu saja masih belum isi. saya hanya butuh 2x mens malah langsung hamil. sedih karena suami saya baru saja melepas kerjaannya di suatu radio swasta. dan saya baru saja menjalani tinggal di jakarta seorang diri. kok rasanya gimana ya hamil tapi enggak ditemani suami dan keluarga. tapi saya juga senang. rasanya saya sudah komplit jadi perempuan dan istri dengan mempersembahkan buah hati untuk suami. senang juga karena jujur saya suka dan mengidamkan sekali bisa punya menggendong anak saya sendiri yang terlahir dari rahim saya sendiri.

********
 28 September 2011

Ini hari ke-2 saya harus meliput kegiatan konferensi anak sedunia tentang lingkungan TUNZA, di Sabuga Bandung. Saya sih senang aja bisa liputan di Bandung. Sekalian bisa ketemu suami dan orang-orang rumah hihihi. Maklum selama tinggal di Jakarta saya cuma sendirian saja. Biarpun belum bisa pulang ke rumah tapi suami bisa nemenin di hotel hihihi. Bukan memanfaatkan keadaan tapi daripada mubazirkan? xixixixi. Anggap aja kami sedang bulan madu. Yup, kami memang tidak sempat bulan madu. 4 hari setelah kami menikah suami saya kembali lagi bertugas di kantornya (saat itu masih di Jakarta). Malam itu entah kenapa saya tia-tiba begitu saja ingin membicarakan soal anak pada suami.
"mas, kalau kita enggak bisa punya anak gak apa-apa ya?"
"lho emang kenapa? kan kasihan ochienya. ukannya pengen punya anak?"
"pengen sih tapi kalau memang enggak dikasih juga enggak apa2. kita masih punya anak2 yang lain yang bisa kita besarkan dan jadi tanggung jawab kita. mba esha (adik suami saya yang sudah menjanda karena suaminya meninggal-red) punya 2 anak. gibran masih 3 tahun dan abng juan yang masih 6 tahun. merawat mereka yang anak yatim kan pahalanya besar mas. yah anggap aja mereka anak kita sendiri. belum lagi teteh (kakak perempuan saya-red). teteh punya ade el yang belum setahun terus ada eping juga. iud (kakak ipar saya-red) kan belum kerja lagi. yah udah kewajiban membesarkan mereka jadi tanggung jawab kita. kalau kita punya anak sendiri nanti kita malah enggak bisa bantu mereka lagi. lagian siapa tahu anak yang kita punya justru bukannya jadi rahmat buat alam malah sebaliknya. a'udzu billahimindzalik sih. tapi kan kita enggak tahu kedepannya."
"ya kalau memang begitu sih enggak apa. tapi ochienya enggak apa2?"
"yakin kok. insya allah ridho."

obrolan malam initupun menutup hari kami.

1 oktober 2011
saatnya untuk berkemas dari hotel. liputan seminggu penuh di bandung selesai juga. semalam kami selesai malam sekali plus ditambah jalan2 enggak sehat dengan mobil panitia yang kayaknya enggak ngerti jalan. lha wong dari gedung merdeka ke hotel di cihampelas aja kok ya make diajak ke perbatasan kota cibeureum segala sih? xixixixi.
rombongan pers dari jakarta sudah siap2 untuk kembali ke jakarta. tapi enggak lengkap dong kalau ke bandung enggak make jalan2 belanja. jadilah pada belanja dulu. saya akhirnya berpisah jalan dengan rombongan. karena saya sudah kangen rumah.
senangnya bisa sampai rumah lagi dan ehmmm...bisa menghabiskan malam bareng suami. oke saatnya menjalankan kewajiban sebagai suami istri. hihihihi enggak boleh sirik ya yang baca.
dini hari saya terbangun dan ingat kok belum dapet ya? bukannya harusnya saya dapet haid? hemmm telat lagi? tapi biasanya kalau telat setelah menjalankan "kewajiban" sang tamu datang juga. tapi ini kok enggak ya? jangan2? hussss udah ah jangan ge er. maksudnya jangan2 saya bermasalah lagi? soalnya dulu saya sempat masalah dengan haid. tapi ya sudah kita tunggu saja.

2 oktober 2011
ini jadwal saya cehck up ke dokter. maklum saya memang lagi program pengurusan badan sekaligus ituloh mengobati susahnya saya buang air besar. huhuhu enggak elit banget ya? tapi saya juga bingung kok saya belum datang bulan? apa obatnya ngaruh ke datang bulan. tapi enggak ah. sudah hampir setahun saya ketemu dokter ini dan enggak masalah tuh dengan datang bulan. dan...entah kenapa saya punya perasaan lain. kok kayaknya saya merasa saya hamil ya? biarpun enggak mau ge er tapi saya merasa ada yang beda sama tubuh saya. terutama sih setelah "ibadah" semalam. kayaknya ada yang salah.

"mas, beli testpack yuk. di borma aja di depan"

dan suami saya yang baik hati itupun mengantar tanpa banyak tanya. hihihi suami saya memang laki2 ajaib buat saya. jarang ngomong. bedaaaaaaa banget sama istrinya yang bawelnya setengah hidup.

"coba sekarang aja y?"
"bukannya harus begitu bangun tidur?"
"ah kayaknya enggak deh. pernah baca enggak juga"
"ya udah gih coba"

sayapun segera ke kamar mandi. oh ya saya beli 2 test pack. yang satu harganya "cuma" 1500 rupiah dan yang lainnya 6000 rupiah. hihihi ngirit abis nih saya. maklum saya enggak mau kecewa. takutnya beli yang mereknya tenar itu dengan harga yang mahal taunya kecewa. kan nggak bisa dipake 2x (teteubbbbb medit dot com hihihi)

hasilnya? saya bingung.

garis yang menyala memang cuma 1. tapi garis kedua juga timbul tapi tidak sejelas garis yang pertama. saya tunjukkan dengan malu2 pada suami dan teteh. "ini apa artinya?"
"ya udah hamil itu"
"tapi yang satu samar2"
"coba aja yang satu lagi. kan kita tadi beli dua," ujar suami saya ngasih solusi.

saya mencoba lagi dan bismillah.....kok hasilnya sama. ada 2 garis yang muncul. tapi seperti yang pertama. garis kedua muncul sedikit lebih lama dan samar. tipis sekali.

"udah, ini artinya kamu hamil," teteh tertawa melihat ekspresi saya yang bego habis.

"gimana nih mas? enggak apa2?" (duenggggg saya mulai bego beneran)
"lho kok nanya begitu? ya enggak apa2 atuh. memang kenapa?"
"ini yang kapan? beneran? kok kayaknya enggak mungkin? emang kita ml kapan? kok bisa jadi?" huahahahahahaha seribu satu pertanyaan bodoh pun meluncur dari mulut saya.

kayaknya bener. dari awal saya pacaran dengan suami, pertanyaan saya selalu bego bin tolol. kayak pertama kali dia mencium saya. saya shock dong. soalnya enggak ada angin enggak ada hujan. kami hanya teman baik. saya malah lagi ngerencanain buat menjodohkan teman saya dengan suami saya. saya ingat kalimat pertama yang meluncur dari bibir saya adalah "lailanya gimana?". wkwkwkwkwkwk diapun cuma tersenyum.

"udah nanti ke dokter aja. sekarang enggak usah ke bu rosalin dulu. kan obatnya bisi bikin kenap2 sama kandungan," teteh membuyarkan lamunan saya dan kebegoan di otak saya.

"sabtu depan aja gimana?" ujar suami saya. "kan siang ini mau balik ke jakarta."
"iya, biar juga udah lebih gedean hamilnya. sekarangmah nyante aja. makan yang bener," teteh menambahkan.

oke, jadi saya hamil. walau masih enggak percaya. dan minggu depan kita rencanakan ketemu dokter.

hmmmm....tuhan. saya enggak tahu apa rencanamu. yang jelas ini anugerah terbesar. tepat di saat saya pasrah untuk enggak ngotot punya anak, kau beri jalan yang lain.
saya juga sedikit cemas. maklum suami saya baru memutuskan berhenti kerja. tapi sudahlah. saya tahu tuhan selalu sudah menyiapkan rezeki kita masing2.

oke tugas berikutnya adalah.......googling dokter yang bagus buat si utun (bener nih saya hamil? xixixixi masih enggak percaya aja)



Tuesday, March 20, 2012

Arti Mimpi Bercinta

Pernahkah Anda bermimpi melakukan hubungan intim bukan bersama pasangan? Jika jawabannya ya, bukan berarti Anda ingin berselingkuh.

Mimpi biasanya menandakan apa yang terjadi jauh di dalam jiwa. "Jika memerhatikan, ada yang bisa kita pelajari dari mimpi," ungkap terapis pernikahan Sharon Gilchrest O'Neill, penulis "A Short Guide to a Happy Marriage".

Berikut beberapa mimpi seks yang paling umum dan arti dibaliknya, seperti dilansir ivillage:

Atasan atau Rekan Kerja Hanya karena bermimpi bercinta dengan atasan, tak berarti ingin melakukannya. Pakar mimpi Lauri Quinn Loewenberg, penulis "Cracking Dream Codes" mengatakan, "Mimpi ini menandakan Anda ingin menjadi seorang yang lebih tegas dan berwibawa dalam kehidupan pribadi."

Bercinta dengan rekan kerja adalah mimpi yang juga umum terjadi. "Banyak dari kita yang bermimpi berhubungan intim dengan seorang rekan kerja yang tidak pernah bekerja sama dengannya," ujar Loewenberg. Mimpi ini menandakan, ada sesuatu di diri rekan kerja yang Anda inginkan ada dalam diri, ia menambahkan.

Mantan Pasangan

Mimpi ini menjadi salah satu cara otak untuk menyelesaikan emosi yang dialami, terutama bila bukan Anda yang menginginkan perpisahan. Tapi bermimpi lebih sering, itu bisa menjadi isu dalam hubungan Anda saat ini.
"Anda akan menemukan mantan kekasih akan muncul dalam mimpi saat hubungan yang dijalani sekarang berubah jadi rutinitas," kata Loewenberg. "Mantan muncul untuk menyalakan kembali gairah."


Orang asing
Sebenarnya, orang asing dalam mimpi Anda adalah diri sendiri. Mimpi ini biasanya muncul saat Anda baru saja melakukan sesuatu yang luar biasa, memerlukan  keberanian atau keterbukaan.
Menurut Loewenberg, percintaan dengan orang asing membuktikan bahwa Anda bangga prestasi yang baru diraih. Bila mimpi bercinta dengan seorang selebritas, Anda adalah seorang yang narsistik.

Suami sahabat
Hubungan terlarang ini takkan pernah terjadi di dunia nyata. Alasan sebenarnya di balik mimpi ini adalah suami sahabat memiliki kualitas yang Anda inginkan pada diri pasangan.

"Mungkin orang dalam mimpi penuh perhatian, sementara suami Anda cuek," kata O'Neill. Bila begitu, mulailah mencari cara untuk memberi tahu suami apa yang Anda inginkan, sarannya.

Sesama jenis
Jangan panik, Anda mungkin tidak memiliki penyimpangan seksual, ujar Lowenberg. Bermimpi melakukan hubungan intim sesama jenis menunjukkan kebanggaan memiliki suatu atribut.
Hubungan seks dengan wanita lain sangat umum terjadi di masa kehamilan, saat tubuh berada pada puncak feminitas. Bila mengalaminya, pikirkan kembali apa yang Anda lakukan sehari sebelumnya. Adakah prestasi yang Anda raih yang berhubungan dengan sisi kewanitaan seperti merawat anak hingga kembali sehat?
Pasangan dalam mimpi adalah simbol prestasi ingin yang diraih. "Mimpi merupakan keinginan untuk memiliki kualitas tertentu dalam kehidupan pribadi," kata Loewenberg.(vivanews)

Wednesday, February 2, 2011

How to Destroy Your Relationships

I’m a fairly young boy, but even so, I’ve come to realize that relationships are great teachers when both parties are aware and open-minded. We all need quality relationships in our life. We need people that know and understand us.

I am not just talking about romantic relationships, but any relationship. The expectations, beliefs and values of all parties involved makes it volatile and interesting. Relationships can blossom one day and go down in flames the next.

You can see this happening all around you. Some couples seem happy while others are not. What is it that separates working relationships from the ones that don’t work at all? No one really knows for sure and it will be different from case to case, but there will always be theories, and oh how we love theories!

Here are six different ways you can destroy your relationships (if you choose to):
  1. Attachment
    Even though relationships in and of themselves are about attachment, it is better to release it as much as possible. Being overly attached is being fearful. It signifies that you believe in scarcity. It’s easy to cling to someone when you think that you’ll never find another partner or friend as good as them. This is something that everyone goes through, but ultimately we all realize that it isn’t true. Every relationship will sooner or later pass and new ones will develop. That is the river of life. A big misconception is that love equals permanent attachment. You can love without being needy or attached.
  2. Control
    Attachment leads to control. Control is one of the biggest relationship breakers for me and I’ve become aware of the slightest amount of control exerted on me. It’s a deal breaker. Control comes in many forms, ranging from minor manipulation to exaggerated violence. Just look at how most romantic relationships start, they begin good because both parties are having fun, but as the relationship progresses and the initial infatuations vanish, fear enters the picture and bad stuff happens.
  3. Expectations
    Being disappointed is impossible without expectations. Take a hard, deep look at what you’re expecting to get out of each relationship you have. Sometimes adjusting your expectations can significantly change your relationship for the better. Clinging to old expectations that do not fit reality will completely destroy a relationship.
  4. Selfishness
    It’s easy to fall into selfishness and laziness in both relationships and personal development. It takes discipline to keep going and being aware of what the other person really wants. Sometimes you have to do things you don’t really want to do, but you can inject joy into a task like this simply by focusing on how good someone else will feel. Serving others naturally feels good. We’re meant to help and love, as cliché as that sounds. Volunteer and I’ll guarantee you that you’ll feel better afterward. Life is more about giving than getting. Apply giving into you relationships and you’ll see that when you give, the other person is more likely to give as well.
  5. Non-Growth
    A relationship where one part is on the path of growth and the other is on the path of sloth is a recipe for disaster. Sooner or later one person will start to outgrow the other, at which point the one lagging behind will start to feel uncomfortable because something is going on signaling that they aren’t enough anymore. This is why so many people that start growing face so much resistance. If you grow, then that means something is wrong with the people that practice non-growth.
  6. Different Values
    Relationships can thrive without having the same values. I’m not saying that it can’t. What I’ve seen in my own life is that people that do not have the same big values or goals as I do tend to fall away. It all depends on what values are different. Companionship is a lot easier when both people have the same values.
Remember, it’s okay to move on. Sometimes relationships don’t work out. There’s no need to keep going when it doesn’t feel right. We’ve been raised to believe that we have to stay married or together to one person as long as possible, because that’s the way things are meant to be, right?

There are no rules that bind you down, only the ones you make for yourself. Attracting the right people into your life is a key ingredient in making your relationships work. It’s not just about finding random people and making friends, it’s about finding the right people.


http://www.dumblittleman.com/2010/01/how-to-destroy-your-relationships.html