Showing posts with label kerja. Show all posts
Showing posts with label kerja. Show all posts

Friday, March 30, 2012

Ketika Hati Nurani Bertarung bersama Profesionalitas (dan Isi Dompet)

oke saya tahu, saya bukanlah seorang ekonom handal yang bisa menjabarkan dengan fasihnya soal hitung2an makro dan mikro ekonomi. itu sebabnya di masa sma dulu saya lebih memilih bergelung dengan rumus kimia dan fisika meski saya benci setengah mati dengan fisika. bukan apa2, saya sengaja menceburkan diri di limbah berasap bernama kelas ipa hanya karena saya tak pernah suka dan punya prestasi bagus di ekonomi dan akuntansi. seumur2 nilai saya nggak jauh dari 5 dan 4 buat ulangan harian akuntansi. itu sebabnya saya shock berat saat guru saya suatu saat tampaknya khilaf dan memberi saya nilai 8 buat ulangan akuntansi. itu soal akuntansi. setali tujuh uang deh sama ekonomi. kalau yang ini lebih karena guru ekonomi saya ajaib habis. kami selalu disuruhnya membeli lks yang dibuatnya sendiri dan nilai kami hanya berdasarkan lks itu saja. see, why should i love those thing, right?

saya juga bukan seorang politikus handal yang bisa membalik segala hal demi meraih apa yang saya mau atau demi kekuasaan yang saya inginkan. oke memang saya kuliah di fakultas politik tapi itu nggak berarti saya tahu banget segala hal macam apa dan bagaimana itu kekuasaan dan cara memperolehnya. sejujurnya saya juga enggak ngerti kok bisa ya saya lulus dengan nilai nyaris sempurna. sepertinya jawaban ini lebih mudah kalau saya bilang kerjasama yang bagus teman2 sekelas. maksudnya ituloh kalau lagi uts atau uas. kami punya kesempatan buat diskusi kira2 jawaban paling bagus itu apa saat ujian hihihi.

2 hal ini jelas rasanya jadi pegangan ketika mau menceburkan diri ke dalam limbah yang bernama kerja jurnalistik. at least ini berguna untuk tahu apa dan bagaimana sih kebijakan ekonomi pemerintah dibuat. di tengah berbagai pro dan kontranya kenaikan bbm, kok rasanya kita memang (baca: sebagai jurnalis) harus tahu setiap alasan yang mendampingi segala putusan. agaknya inilah yang engga nyampe di otak saya saat sekarang pemerintah lagi rajin2nya meyakinkan kalau kenaikan harga bbm adalah harga mati.

oke saya tahu pasti harga minyak mentah dunia saat ini sedang melambung tinggi. indonesia meskipun pernah bergabung dengan komunitas negara pengekspor dan penghasil minyak, tidak benar2 mengelola minyaknya sendiri dan hasilnya kita tetap saja impor. saya juga ngerti kalau bbm yang dijual sekarang (di indonesia) itu harganya paling murah. akhirnya banyak deh yang melakukan penimbunan terus buat dijual lagi ke luar negeri. saya juga tahu karena harga bbm yang murah bikin orang2 denga mudahnya membeli kendaraan pribadi dan meninggalkan angkutan umum. akibatnya? jalanan macet, kecelakaan lalu lintas makin banyak dan yang nggak kalah pentingnya adalah pencemaran udara. saya juga faham banget kok bbm yang dijual murah itu sebagainnya ditalangin sama pemerintah yang disebut subsidi. subsidi ini akhirnya sayangnya juga dinikmati sama mereka yang seharusnya enggak menikmati. lha wong mereka bisa kok beli mobil seharga 200 juta lebih sampe bermilyaran rupiah terus mereka ikutan make bbm subsidian. kok kayaknya enggak gimana gitu ya. saya faham banget dan ngerti banget soal semua itu. dan itulah segala argumen yang dipake oleh pemerintah terlepas dari rezim manapun untuk menghalalkan kebijakannya untuk menaikkan bbm.
meski tahu segala macam argumen ini dan secara tidak langsung mengiyakan kok ya saya masih belum setuju banget ya bbm ini mustinya naik atau engga. tapi lagi2 saya nggak bisa mengemukakan argumen yang jauh lebih baik daripada para ekonom atau politikus yang wara wiri di tipi ataupun di kantor saya.

saya tahu negara perlu memotong subsidi bbm untuk bisa mengalihkannya ke tempat lain. tentu dengan dalih menolong masyarakat miskin. tapi rasanya saya juga sepakat kok sama salah satu ekonom (yang sayangnya saya lupa namanya :) ) kalau iya bbm itu termasuk barang yang dikuasai negara dan digunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. artinya orang kaya juga boleh dong menikmati subsidi. toh mereka juga rakyat negara ini yang berhak juga mendapatkan treatment dari negara berupa subsidi. lalu saya juga agak sedikit keberatan kalau kemudian subsidian ini dialihkan ke bentuk pemberian uang tunai. satu, ini bisa diklaim sebagai kerja partai. woyyy 2014 sebentar lagi dong. dan ingat pengalaman pemilu kemarin? partainya pak beye kan menang mutllak gara2 itu. kedua, kok ya gimana ya rasanya bagi2 uang buat rakyat secara cuma2. makin malaslah orang2 negeri ini. ketika tidak ada uang yang dibagi2 saja angka peminta2 sudah sedmikian fantastisnya apalagi setelah ada uang tunai yang dibagikan? ini artinya negara lebih suka menyuapi rakyatnya mulut ke mulut dan bukannya mencoba memberikan kail untuk mereka usaha. fiuhhhh....enggak enah bangetkan? saya juga keberatan kalau bbm naik dengan banyak alasan lainnya. jelaslah sebagai negara pelatah, semua harga bakalan naik. mau ada hubungannya sama bbm mau enggak semua akan serta merta menaikkan harga. kalau sudah begini gaji saya yang nggak seberapa itu harus makin bertarung keras dengan kebutuhan hidup sehari2. itu soal latah. belum lagi kok rasanya daripada naikkan bbm, ada banyak jalan lain yang bisa ditempuh. misalnya efiseinsi anggaran. ituloh gedung dpr aja bikin toilet butuh dana 400 milyar. belum kursi kerjanya. belum ruangan badan anggaran. daripada begitu kan lebih baik buat subsidian bbm? atau bisa saja seperti lagi2 kata pengamat ekonomi. buat dong instalasi minyak yang lengkap di indonesia. msalahnya biarpun kita punya minyak mentah tapi kita enggak punya tempat pengolahannya. jadinya minyak mentah kita musti di keluar negeriin dulu biar bisa jadi minyak yang siap pakai. what is wrong with you guys? masa iya kita harus muter dulu buat nyampe ke roma?

oke dengan segala pro kontra yang saya pahami dengan keterbatasan saya itu. saya kebagian order membuat iklan layanan masyarakat yang datang dari kementrian yang juga menterinya jadi mentri paling ajaib sedunia (menteri negara lain aja enggak ada bo yang kayak satu orang ini hihihihi).isi iklannya sih adalah seruan agar masyarakat tahu dan mendukung kenaikan bbm. sumpah, saya bingung harus menulis skripnya seperti apa. saya engga tahu apa yang bisa saya katakan buat mmeyakinkan orang bahwa kebijakan ini bener sementara hati nurani dan otak saya bilang ini enggak bener. huaaaaa pertarunganpun terjadi. antara nurani dan kebutuhan.

jelas dong. hati saya menolak kebijakan ini. tapi saya tahu kantor saya yang saya dapat gaji tiap bulannya butuh uang dari kementrian ini buat membayar gaji karyawannya (termasuk saya juga tentunya). dudududud dilema banget. huks huks huks saya beneran enggak tahu musti gimana. sementara deadline iklan makin dekat. 5 sekaligus harus jadi semua.

nama saya dan kantor tentu jadi taruhannya. tapi kok ya hati saya juga ikutan jadi taruhannya. oke baiklah saya kali ini kalah dan ikut kebutuhan dompet saya untuk diisi ulang daripada mengikuti nurani saya. maafkan saya wahai dikau integritas. saya hanya mencoba profesional.....hukssss
==================================

*perasaan saya makin kacau setelah bbm enggak jadi naik setelah demo besar-besaran 30 maret ini. tapi DPR dan pemerintah sepakat buat menyetujui UU APBN-P. ada pasal 7 ayat 6b yang bilang kalau pemerintah bisa meniakkan harga subsidi bbm jika harga minyak mentah indonesia lebih dari 15% dari ketentuan yang dipatok di uu ini sebesar $105. masalahnya harga saat ketok palu aja sudah 13,5% lebih tinggi dari harga patokan. dan di luar itu kok rasanya makin melanggar uud 1945 y? halah....tapi yang terparah adalah saya juga harus membuat iklan soal pasal 7 ini yang tidak saya setujui banget. oh tuhan lindungi saya dan nurani ini.......

Wednesday, January 4, 2012

the best job in the planet

oke kalau bicara soal ini pasti deh kata obyektif gak ada banget dalam kamus perbincangan. setiap orang pasti punya argumenya masingmasing. lha iya semua pasti bakalan ngototngototan bilang bahwa pekerjaan yang dilakoninya adalah pekerjaan terbaik sedunia. eh tapi bisa jadi juga obrolan malah beralih jadi pekerjaannyalah yang jadi pekerjaan paling gak enak sedunia. lagilagi subjektifitas dateng. habis mau gimana setiap orang dengan isi kepala yang berbeda pastilah berbeda pula pendapatnya. iyakan? nah ini juga pasi bakalan membawa banyak perdebatan hehehehe.

anyway kita gak akan memperpanjang soal debat mendebat ini. hanya bakalan ngelanjutin soal best job ever. at leat in my point of view ya.

soal pengalaman kerja saya memang gak punya banyak referensi. maklum saya bukan tipe orang yang mudah beralih pekerjaan. tapi bolehlah didaftar. eh lagilagi subjektifitas bermain. karena sekali lagi yang bakalan saya jabarin soal enak engganya hanyalah jenis pekerjaan yang saya alami.

saya pernah kerja di event organizer. pernah juga mencoba kerja di bidang riset business development meskipun akhirnya gak lama garagara perusahaan saya gak jelas. lalu saya juga pernah jadi semacam public relation atau marketing juga. jangan lupa juga saya pernah juga jadi guru taman kanak-kanak, jadi penyiar radio, jurnalis dan tentunya jadi instruktur senam. wuihhh berapa banyak tuh?

dari sedemikian banyaknya bolehlah saya menyebut beberapa sebagai pekerjaan yang paling saya sukai. jadi guru tk saya suka. meski kemudian saya memutuskan untuk berhenti garagara harus jadi kerja rodi dengan penghasilan minimilis. ahhh rupanya niatan buat beramal samapai akhirat nanti masih kalah dengan imingiming dunia. tapi tak apalah saya cari amaln di tempat lain.

mungkin bolehlah saya bilang buat saya pribadi pekerjaan terbaik adalah sebagai jurnalis dan penyiar radio. ingatkan saya pernah cerita apa saja yang saya dapat selama saya jadi jurnalis dan penyiar radio. ya klo nda inget sedikit lah diuyang jelas saya dapet jalanjalan ke tempattempat yang saya cuman bisa bayangin aja. saya bisa jalan samapai keliling papua. dari jayapura, manokwari, biak samapai sorong. ah sayang gak nyampe tuh ke tanah freeport. but it's ok. saya juga bisa ketemu banyak orang. dari mulai pejabat, artis sampai rakyat jelata. dan kesmuanya punya cerita masingmasing yang gak kalah asyik dan menariknya. dan yang jelas say punya banyak teman dan ehmmmm dapat suami juga garagara kerjaan ini. setidaknya sih ketemunya juga garagara di tempat kerja yang lama meski baru bertahuntahun kemudian memutuskan buat jalan bareng dan menikah. jadi bukan karena cinlok atau basreng ya bow. apalagi samapai ada cerita selingkuh menyelingkuhi. kaga banget. jadi jurnalis dan penyiar radio juga bikin saya bisa merasakan banyak privillege dan tentunya dong makan enak di banyak tempat tanpa harus bayar xixixixi. ininih yang paling asyik sebetulnya. biasalah kalau lagi konpers atau harus dateng di launching apa sejenak mencicip dua cicip makanan asyik yang disajikan dan dihidangkan. huaaaaaa kenikmatan dunia tiada tara ini.

jadi bisalah saya bilang sekarang saya sudah sampai di the coolest job ever in the whole world. sampai akhirnya saya ketimpuk batu.

sejak saya tahu saya hamil semuanya berubah. bukan cuman soal badan aja tapi juga segala macam termasuk perspektif saya soal pekerjaan yang paling woke. sampailah saya pada suatu kesadaran saya lebih suka jadi ibu rumah tangga!

beneran sumpah deh. keannya gak elit ya tapi biarlah orang mau bilang apa juga. saya merasa elit tiada dua jadi ibu rumah tangga. oke sekarang saya belum memegang, menggendong dan apapun juga dengan bayi saya. tapi percayalah membayangkannya membuat saya tidak sabar ingin segera bertemu pangeran kecil saya. menggendongnya begitu mata saya terbuka. memberinya makan dari air susu saya sendiri. dari tubuh saya sendiri (hopefully i can do that my boy). sampai memandikannya dan tentunya menciumnya sebelum mata saya terlelap karena kelelahan.

saya sudah melihatnya pada kakak perempuan saya dan 2 anaknya. dia memang sering mengeluh tiada berkawan tiada berteman sejak hanya diam di rumah. tapi kok ya kayaknya terbayar dengan melihat betapa tumbuh menjadi anakanak yang sehat dan kuat ke 2 anaknya itu. oke saya juga gak mau kalau samapai kuper banget. makanya saya janji bakalan tetep up date sama informasi. eh bukan informasi ala gosiper artis ya. tapi infoinfo aktual soal apa saja. bukan apaapa. kan demi menjaga keutuhan rumah tangga. ntar laki gw sibuk lagi larak lirik perempuan gak jelas yang menyemenye hanya garagara istrinya di rumah bolot abis hahahahaha.

the point is. i love being a mother. and i love my son so much. let me be his teacher. his mother. his best friend and his guardian angel. amien.....

*agak tergelitik sih sebenarnya sama banyak orang yang kayaknya pengen banget jadi artis. dan sayapun pernah bertanya pada mr rius. "emang apa sih enaknya jadi artis? emang ada ya jenis pekerjaan di KTP atau di bank yg bertitel artis?". dan sepertia biasa dia menjawab dengan lempeng. "ya enak dong. terkenal, kaya dan bisa ngelaba sanasini".
saya cuman bisa bengong. pantas saja seorang kenalan lama yang dulu saya tau gak suka malah sama dunia glamoran sekarang tampak bangga berkawan karib bersama seorang artis penyanyi. katanya artis inilah yang paling bisa diajaknya ngobrol ketimbang pasangannya sendiri. dan diapun mengakui dia jatuh hati sama artis ini. ya elah artis dibandingin sama orang biasa. kelaut aja kaleeeee....


Thursday, September 15, 2011

passionate

somehow saya hari ini sudah samapai di titik gak ngerti apa yang harus saya pertahankan dari keberadaan saya di kantor saat ini. dulu sekali saya merasa tertantang untuk terus berkiprah di dunia penyiaran apalagi tema yang diusung kantor saya jauuuuhhh banget dari tema yang selama ini saya kenal. saya belajar banyak buat jadi lebih greeny (kalau istilahnya mr rius). saya belajar buat tahu isyu-isyu hijau yang dulu mah beuhhh jauh banget dari bayangan saya. saya belajar buat membumikan segala istilah mulai dari greenwash sampai redd. membumikan semua bahasa itu tentu aja dengan bahasa yang enak buat dikomunikasikan sama pendengar saya.

kalau sekedar nyiapin bahan dan bersiaran saja tamabahan ilmunya jadi gak seberapa ya. tapi di kantor ini saya juga belajar buat bikin filler. ituloh semacam cerita singkat banget (karena durasinya gak boleh lebih dari 1 menit). filler ini isinya lebih pada konsentrasi masalah yang pengen kita bikin pendengar ngeh bahwa itu ada di lingkungan mereka. karena sifatnya cuman 1 menitan jadinya ya si filler ini bisa diputer berulangulang biar orang makin ngeh. ini yang baru saya pelajari disini.

cuman itu? engga juga. saya juga belajar jakarta (lagi) terutama daerahdaerah yang katanya kurang hijaunya. di kantor ini semua kerjaan musti dijadiin satu. hihihi iya semacam multitaskinglah. ya siaran, ya nyiapin bahan, ya reportase. tapi sumpah, saya menikmati itu semua. terutama dengan temanteman kerja yang sama aneh dan gilanya sama saya. kebodohan saya soal isyu lingkunganmu jadi sedikit tertutupi dengan bantuan mereka.

yah bukan realita namanya kalau selalu indah dan mulus. sayapun begitu. tepat saat hidup saya mulai berantakan garagara penyakit ibu saya dan pacar saya (saat itu) ketahuan berselingkuh. pekerjaan saya juga mulai terganggu. satu demi satu mulai deh kenyamanan kerja itu berkurang. samapai akhirnya saya diminta untuk pindah divisi. tidak lagi di radio hijau. woke. saya terima. saya bukan orang yang suka membangkang tanpa arti. saya cuman nganggap ini waktunya saya belajar lagi. jadilah begitu.

saya pindahlah ke kantor berita. sebenarnya sih meja saya duduk dan kerja juga masih di tempat yang sama hihihi. masih satu kantor juga sama radio hijau. cuman kalau istilah saya sih radio hijau itu di west wing dan kantor yang sekarang di east wing.

benar saja. saya dapat banyak hal di kantor baru. saya punya kesempatan buat jalanjalan ke tanah papua sana. huaaaaa kapan coba bisa punya kesempatan buat jalan samapai jauh begini. menikmati jayapura dan pantainya. kuliner di sorong dan menikmati sunset. tinggal di hotel berbintang 5 di manokwari. uhhhh gak kebayang deh. oh ya, saya juga ketemu (lagi) dengan mr rius tentunya. apa yang bisa saya keluhkan kalau sudah begini?

oke memang pekerjaan saya di kantor berita ini sama sekali baru buat saya. iya sebagian. saya belajar lagi buat lebih teratur waktu bikin tor siaran talkshow. saya belajar lagi buat baca berita. kerjaan yang buat saya sih engga banget. bukan karena saya nyepelin. tapi lebih karena saya merasa gak cocok buat jadi news anchor. kalau kata bang al, bos saya di radio mara dulu, berasa jadi penyiar silet. huahahahahahahaha kurang ajar ya dia. malahan teman dekat saya yang udah jadi topnya news anchor di smart fm pekanbaru bilang suara saya masih terlalu manis buat baca berita. terlalu smiling voicenya. iyalah. biasa siaran musik yang musti smiling voice. lagian saya emang saya juga gak suka cara baca penyiar metrotv yang dipatahpatah atau cara bacanya penyiar tv oon. jadilah saya tetap maju jadi news anchor dengan cara saya. news anchor ala ochie saya nyebutnya. baca berita tapi bertutur hihihihi.

di tempat yang baru ini juga saya belajar buat jadi seorang advertiser. yup saya belajar buat bikin iklan. satu hal yang jujur ya, belum pernah sama sekali saya lakukan. saya belajar cool edit aja (ini program buat bikin iklanya sekarang namanya adobe audition) lebih karena dulu di mara saya rajin ngeliatin teman saya shepty memproduksi iklan. totally saya otodidak soal yang satu ini. saya belajar sendiri bikin skrip iklan. dari mulai cuman nulis biasa aja di kertas samapai akhirnya saya belajar pake format sekarang yang udah nyantumin haki nya. eh ini saya contek dari groupnya mra. hahahaha itu keuntungan punya pacar kerja di mra. saya juga belajar buat ngitung kata. 110 kata artinya iklannya bakalan mepetmepet 1 menit. kalau bisa sih kurang dari 110 kata biar ada tempat buat bikin efeknya. saya juga belajar buat makin daramatis. maksudnya setiap dapet orderan iklan setelah tentunya riset yang saya lakukan kemudian adalah bikin sinetron di kepala saya. maaf ya, saya gak ngerti bikin storyboard aslinya gimana. jadi deh saya bikin aja di khayalan saya.

hasil dari otodidaknya saya itu, saya dapet penghargaan ira2011 buat kategori promo program. yah kirakira sih iklan yang saya buat itu benerbener hasil bikin sinetron di kepala saya itu tadi. so, really i do enjoying my work.

oh ya saya belum cerita. saya juga dipercaya buat megang satu program berita buat anak. namanya teen voice . bukannya suatu hal yang mudah buat bikin dan ngejalanin program ini. tantangan bukan cuman mendidik dan membuat beritanya, yang semuanya pake anak sekolah. tapi juga dari temanteman kantor sendiri. maklum banyak banget yang menertawakan program ini. dianggap gak bermutu. dipandang sebelah mata. bahkan temanteman di radio hijau (beberapa penyiarnya sih) suka banget ngejekngejek program ini. ahhhh sumpah saya gak peduli. saya tetap senang ngerjainnya. bukan cuman karrena saya belajar hal baru. membehasakan berita orang dewasa ke anakanak tapi juga saya dapat teman kerja yang menyenangkan. pepi dan ayu adalah eman yang paling asyik sedunia. kami bisa ngebahas tema apapun buat program ini. cukup ngobrol di pojokan, sms atau imelimelan kami. ideide gila juga seringkali keluar begitu saja. ahhh kalau sudah begini saya gak peduli deh mau orang ngomentarin apa juga.

di awal ngerjain teen voice saya memang kerepotan banget. mulai dari bikin spot iklannya. nyari opening, closing dan tentu saja bridgingannya. belum lagi membuat tor siaran. ngelatih penyiar anakanak dannnn tentu saja mengecek semuanya siap siar atau tidak. sumpah saya gak peduli juga ketika tidak ada satupun orang di kantor yang mau melirik jerih payah saya ini. saya cukup bahagia bisa asyik nyari lagu yang bisa di on airkan. atau merekareka fun news apa yang bisa dibuat.

jerih payah saya setidaknya sih terbayar dengan hasil forum group of discussion positif banget soal program ini. terutama sih masukan dari radio sp fm makassar. mereka respek banget. mereka suka dengan jingle yang saya pilihkan. mereka juga suka dengan isinya. pilihan saya pada denis sebagai pengganti arief bersiaran juga ternyata membuahkan hasil. duo ayu dan denis jadi kekuatan sendiri buat siaran teen voice. saya makin senang ketika salah satu reporter saya cerita betapa bangganya ayah dan ibunya karena si anak ikut gabung. hasilnya siaran kami direkam dan diputarkan oleh keluarganya di kupang biar semua keluarga mendengarkan. see makin gak pedulilah saya sama semuanya.

but once again. saya belajar pada banyak kisah nyata. kebahagiaan gak mungkin selalu datang.

saya makin terusik kenyamanan dalam bekerja sejak bertambahnya pasukan di divisi saya. jujur bukan karena saya merasa tersaingi. engga sama sekali. saya gak peduli soal begituan. masih ingat cerita soal bossy lady? yup dialah yang makin kemari makin bikin saya gak nyaman bekerja. termasuk ngerjaian program kesukaan saya teen voice ini.

sejak program ini harus dibagi bersama dia, saya makin gak tahu mau dibawa kemana programnya. banyak ide asyik dan gila yang mental. jadinya program berita yang katanya dari sudut pandang anak dan remaja ini malah dibuat dari sudut pandang dewasa buat anak. berasa banci deh. sumpah. bukan hanya itu. team sayapun dipecah. ayu tidak lagi membantu reportase. juga pepi. ahhhh saya mulai merasa sangat tidak nyaman. sangat. belum lagi mulai deh satu persatu orangorang di kantor ikut merasa ambil bagian di program yang dulu mereka hina dina. maklum bos besar suka banget sma program ini. program ini juga yang ngasih dana guede banget sama kantor. jadi ya gitu deh.

oke point dari semuanya sekarang adalah saya berada di simpangan jalan. terus atau berhenti sampai disini ya? saya sudah tidak lagi menemukan passion untuk bekerja lagi. saya juga sudah tidak lagi menemukan kesenangan. juga sudah tidak bisa lagi menyenangi apa yang saya kerjakan.

kerjakan apa yang kamu sukai dan sukai apa yang kamu kerjakan

ps: saya sedang menemukan kembali ide gila yang dulu pernah ada di kepala saya. saya pengen punya rumah makan. apa itu aja ya yang saya kerjakan? kayaknya lebih asyik dan menantang deh. sekaligus tentunya menyalurkan hobi makan saya itu hihihi.

Monday, August 15, 2011

bossy lady

syahdan saya bertemu seorang perempuan di suatu massa dan tempat. sebetulnya kami mungkin bisa jadi sahabat yang baik. maklum kami sama-sama si scorpia alias kaljengkeng yang somehow ditakdirkan dilahirkan di bulan yang sama. tapi saya gak ngerti kenapa saya tidak pernah bisa merasa conected sama perempuan itu. padahal sebelumnya saya selalu bisa berteman dengan baik dengan beberapa orang kawan yang kebetulan juga lahir di bulan yang sama dan punya zodiak yang sama. dari yang bulat dan hobi tertawa sampai yang berlidah silet buat orang lain. gak ngerti kenapa saya malah bisa berteman baik. oke dia memang sinis dan lidahnya ituloh. siletttt banget. tapi beneran gak ngepek sama saya. mungkin karena telinga dan hati saya udah pake baju zirah dulu kali ya jadi gak mempen hehehehe.

dengan perempuan ini entah kenapa saya gak bisa banget buat boroboro deket. mau nyenggol dikit aja malessss bener.

mungkin ini salah saya juga. dari awal saya sudah denger banyak cerita soal perempuan ini dari beberapa teman. yah kalau sudah masuk daftar obrolan sudah bisa dipastikan dong buakan hal yang baikbaik. harom bukannya kalau hal yang baik diomongin hihihi. anyway, ketika akhirnya saya harus bareng buat mengerjakan banyak hal dengan perempuan ini, pikiran saya nampaknya sudah menentukan sikap duluan. alias saya sudah mulai gak menyukai kehadirannya. huaaaa salah apa dia samapai saya sudah mulai begini?

tapi ternyata cukup beralasan kok perasaan awal saya yang gak suka sama dia. makin kemari makin saya gak suka dengan eberapa attitudenya. oke saya harus fair dong menceritakan apa musababnya. kalau saya gak cerita ntar dibilang gak adil lagi.

ceritanya sih saya agak terganggu dengan sikap bossynya dia. saya gak ngerti sikap bossy dia ini lebih karena dia memang pengen kerjaan kami bagus atau apa. beberapakali saya dibuat terkagetkaget sama ucapannya. sumpah gak nyangka aja. dia yang penampilannya seperti perempuan lemah lembut ternyata bo! gak ada ayakannya omongannya. saya kasih contoh nih. suatu hari kami sedang mendiskusikan apa yang akan kami kerjakan untuk membuat tugas pelatihan kami rampung. lalu masingmasing mulailah ngasih ide termasuk saya. berbagai alasan ilmiah saya kemukakanlah untuk mendukung hipotesis saya. somwhow beberapa rekan setuju dan sependapat dengan hipotesis dan ide saya. nampaknya sih perempuan ini gak setuju. tapi dia gak banyak melakukan sanggahan. saya pikir selesai dong urusan. ternyata jreng jreng saya salah. ketika masuk pembahasan siapa mengerjakan apa barulah keluar pernyataannya yang bikin saya shock. "gak mau kalau cuman congor to congor aja!"

busyet...congor my man. apaan tuh?

itu baru satu. lalu kemudian beberapa kali saya ngadepin lagi sifat dia yang seperti itu. dengan gaya dan lagak bossynya. hmmm perempuan manis nan lemah lembut langsung lenyap dari seluruh gambaran saya tentang perempuan ini. terlebih ketika di beberapa kesempatan saya merasa (ato saya aja yang geer ya), dia berusaha sedemikian kerasnya untuk menjatuhkan saya.misalnya saat dia ingin meninggikan target kerja seorang teman. saya tahu setiap pekerjaan butuh diberi target. dengan cara begini kita akan selalu terinspirasi untuk terus maju. tapi, coba ya lebih realistis dikit. saya bukan ingin mengatakan saya lebih pengalaman ato yang lainnya tapi beneran kita harus bisa melihat situasi, kondisi ataupun aturan dasarnya. kasus yang satu gak bisa disamakan dengan yang lain. begitu juga target kerja. kerja dengan a gak berarti sama kerja dengan b.kemudian bossy lady ini bilang kalau saya yang agak enggan melakukan perubahan target. seolaholah alasan aturan yang saya buat itu hanyalah karangan saya doang. duhhh mba, udah berapa lama sih kerja beginian? jangan main kasih target napa?

saya pikir sih gak ada salahnya buat dia mengatur banyak hal. tapi yang harus diingat adalah dia gak kerja sendirian. kenapa engga sih coba bertanya sama yang sudah pernah ngerjain kerjaan yang sama dengan dia. cari tahu dulu gimana kondisinya. belajar dulu. adaptasi dulu. jangan main terbang aja. satu yang saya pelajari dari bekas bos saya di bandung dulu. kalau kita siaran gak boleh jadi merasa paling tahu. mungkin di luar sana ada orang yang 1000x lebih tahu dibandingkan kita. pelajaran ini saya terapkan banget di kehidupan di luar mic. beneran. saya gak berani macemmacem karena s aya tahu banyak orang yang lebih pinter ketimbang saya. banyak orang yang jauh lebih tahu dan jauh lebih ngerti daripada saya. ada banyak orang juga yang lebih pengalaman dibandingkan saya. itu makanya saya gak mau main nyuruhnyuruh orang. atau main nunjuknunjuk orang. ilmunya belum nyampe bo!!!
oke saya belajar lagi. kali ini saya belajar untuk bisa mengatur strategi untuk tetap bisa mempertahankan pendapat saya di depan yang lain sekaligus melawan tirani the bossy lady ini. saya harus lebih mengedepankan faktafakta dan data. dan yang jelas sih saya harus lebih tenang. bukan apaapa. cara dia bicara yang main tinggi atau nyudutin orang bisa jadi kalau saya masih saya yang dulu sudah saya jedotjedotin kepala dia ke dinding deh huahahaha.


-----

ps: saya jadi pengen tau. kemarinnya saya dapet surat teguran dari bos saya. garagaranya saya dianggap selalu ngambil keputusan sendiri. jujur saya ambil keputusan lebih karena gak ada waktu buat nunggu ina inu dari bos saya. tapi saya disalahkan. yo wis saya terima. nah yang pengen saya tahu kirakira perempuan itu bakalan dapet begitu juga gak ya? secara dia sering banget main ganti keputusan. a dituker b. bi gak jadi akrena c. yang kesemuanya itu sebetulnya udah disepakati di rapat, katanya rapat itu pemegang kekuasaan tertinggi. huaaaa mari kita lihat keadaannya kalau begitu.