Showing posts with label cerita lalu. Show all posts
Showing posts with label cerita lalu. Show all posts

Thursday, April 7, 2011

(not) forgiven not (nor) forgotten

semalam mimpi buruk itu datang lagi. mimpi yang sudah sejak lama ingin aku buang jauhjauh dari tidur malam. tapi rupanya ia lebih senang mampir dan menggangguku.

kembali semuanya hadir. saat dan masa perempuan itu hadir di antara semua bangunan yang pernah aku dan dia bangun. oke ini salahku juga. semalam aku memilih berbegai cerita seputar dia dan masa lalu hubungan kami pada tetangga kamar pondokan. maka cerita itu meluncurlah dari mulutku.

aku berkisah pada temanku bagimana semua berubah menjadi neraka bagiku saat aku menemukan dia-lakilaki yang sudah kuserahkan hidupku-selama 13 tahun tak mampu menahan syahwatnya, tak mampu menahan sekedar jarak bandung jakarta.dia menghadirkan perempuan itu dalam kehidupan kami.

berceritalah aku bagaimana "kegilaanku" terjadi. aku menemukan banyak hal tentang mereka melalui keahlian yang kudapat di tempat kerja yang lama. aku mencari tau semua hal tentang perempuan itu. banyak yang kutemukan karena aku berhasil masuk pada banyak social network yang dipunyanya. aku juga mendapatkan banyak hal tentang perempuan itu dan hubungannya dengan para lelaki di hidupnya. hanya gelenggeleng kepala dan sepakat bahwa semangat detektifku berlebihan, hanya itu yang bisa dilakukan temanku itu.

aku juga bercerita padanya tentang banyak hal yang kutemukan di inbox facebook, ym dan sms di gadget milik lelaki itu. masih terpetakan dengan jelas setiap kata dari apa yang mereka tuliskan. "deuh yang anjing penjaganya udah gak ada jadi bisa tenang lagi". bull shit kalau dia membela dan mengatakan perempuan jalang itu tak tahu kalau ada kami. katakata seperti itu tak mungkin ada. halooo bahkan orang bodoh sekalipun tau persis artinya dan mengerti situasinya dengan kata yang ditulis perempuan itu. itu sebabnya aku membenci banyak hal tentang perangkat komunikasi yang sama dengan yang dimiliki lelaki itu!!! sejujurnya setiap aku mendengar suara khas dari blacberry rasanya membangkitkan semua mimpi buruk itu. goshhhh i hate that thing!!!!!

dan pagi harinya aku terbangun dengan berkeringat dan perasaan kacau saat kusadari apa yang membangunkanku bukanlah suara adzan subuh ataupun suara weker, namun mimipi buruk itu lagi. sungguh aku ingin lupa semua hal tentang kamu dan terlebih tenteng perempuan jalang itu. perempuan yang tidak hanya merebut kamu tapi juga sudah berkalikali menghina dan menginjak harga diriku. aku benci kalian berdua!!! aku membenci semua hal tentang kalian!!! sakit sekali rasanya.

bukan bukannya aku tidak berusaha memaafkan dan melupakan apa yang terjadi. sudah kucoba itu saat aku kembali menjalani hari bersamanya dan mencoba menganggap apa yang sudah terjadi cukup berada di belakang. namun ternyata aku tak sanggup. aku tak bisa lagi menatap kamu dengan segala rasa cinta yang kupunya dan kupupuk buat kamu sejak usia kita belia dulu. aku juga tak mampu menyentuhmu tanpa teringat bahwa tangan yang dulu sangat kurindukan sentuhan dan pelukannya sudah menyentuh perempuan lain. aku juga tak bisa lagi menikmati tertidur di kasur yang sama bersamanya tanpa teringat alas tidur yang tercap nama perempuan itu yang kutemukan di suatu hari di pondokannya. motor, komputer, bb, bajubaju dan semua hal miliknya yang kubantu ia miliki sudah ia bagi bersama perempuan itu. dan itu terpetakan dengan jelas di kepala, hati dan semua yang ada padaku. how am i supposed to do? i can't forget that easily.

seandainya kamu tau apa yang kurasakan ini. sakit yang kurasa. sumpah aku tak pernah punya niatan untuk meninggalkan kamu bahkan saat aku memutuskan untuk bekerja di luar kota. yang kuingat sudah berkalikali kukatakan padamu kalau aku ingin mengumpulkan uang sampai kita punya bekal yang cukup untuk mewujudkan citacita kita membina rumah tangga. membangun rumah mungil dengan halamannya yang luas sebagai taman bermain buah hati kita. aku ingin mimpi yang bertahuntahun kita bangun dulu terwujud, membuatkanu teh manis hangat dan penganan di sore hari, menyambutmu dengan teh tawar panas setiap kamu pulang kerja dan memasakkanmu semua masakan rumah yang lama tak kamu rasakan karena tinggal jauh dari rumah. namun semua itu tak ada lagi. tak berwujud. hilang bersama dengan senyum dan tawa yang kamu pamerkan dengan gaya setengah telanjangmu bersama perempuan itu dalam balutan baju renangnya yang menampakkan payudaranya pada kamu. semua hilang tak berbekas. hanya luka dan sakit yang kini ada juga mimpi buruk itu.....

Monday, February 21, 2011

Take and Give?

Kemarin saya baca salah satu tulisannya okke sepatu merah dan saya tiba-tiba ngakak sendiri. Bukan, bukan karena saya merasa tersentil sama tulisannya. lebih karena saya ingat cerita saya sendiri dan beberapa orang teman. oke sebelum makin bingung saya mulai aja ya.

tulisannya sih sederhana soal apakah kalau kita masih dalam status pacar berhak atau engga, suka atau engga, yah yang semacamnyalah buat minta apaapa (baca: matrei) sama pasangan kita. oke sih cerita kalau dia termasuk yang ngerasa harom hukumnya. meski demikian dia bilang sih banyak juga cewe yang ngelakuinnya. As for me?

wait...saya harus merefresh dulu pikiran saya soal minta meminta ini. hmmmm.....kayaknya saya setuju deh sama si empunya tulisan. harom banget deh minta apaapa sama pasangan kita. tapi kalau saya ebih karena saya emang orang yang sangat gengsian hihihi.

saya ingat sama bekas (busyett saya mulai ketularan orang kantor nih yang gak boleh pake kata mantan hehehe) saya, sayagak pernah minta apaapa dari dia selama 13 tahun lebih kami samasama. iya beneran. hadiah ulatahpun saya gak pernah dapat. apalagi hadiah valentine (maklum bo kan orang lagi jatuh cinta). hadiah anniversary juga idem. singkatnya saya gak pernah minta apaapa dari mr jerk. gak barang gak apapun.

mungkin waktu itu saya sadar sepenuhnya kalau mr jerk bukanlah orang dengan ekonomi yang mumpuni buat ngasih apaapa sama saya yang jadi pasangan dia (saat itu). begitu juga saat dia sudah mulai bekerja. saya tetap mempertahankan ego saya buat gak minta apapun sama dia. yah waktu itu sih yang kepikiran mending dia simpen buat bantu ortu atao adiknya. walo kadang hasilnya uang itu dipakai buat ngutak ngatik motor atau keinginan dia buat ngutakngatik kompienya (itupun masih saya bantu juga nambalin kekurangannya).

bukan saya gak mau, tapi saya merasa saya masih bisa buat memnuhi kebutuhan saya (yang untungnya) gak banyak. saya bukan perempuan yang senang window shoping beli barangbarang yang nantinya bakal saya sesali sendiri. saya juga bukan perempuan yang hobi gontaganti gadget. kalau ada guilty pleasure saya hanyalah beli baju dan sepatu senam. cuman itu. tapi saya masih tau diri kok dengan berusaha ngumpulin dulu biar apa yang saya pengen bisa saya beli.

saya ingat mr jerk pernah membelikan saya kalung. ceritanya sih hadiah ultah saya. tapi ya gitu deh, kalung yang kami (saya juga ikut pas beli jadi no suprises) beli di toko asesoris di salah satu pusat perbelanjaan di bandung itu ternyata gak berumur lama ada di leher saya. saya yang selama ini merasa sebagai perempuan berkulit badak (saking tebel dan gak maslahnya) ternyata gak bisa memakainya. leher jadi gatelgatel dan berwarna merah. yah dengan terpaksa setelah dipaksakan buat terus dipakai, saya lepas juga kalung itu. eh tapi ini dia yang beliin loh bukan saya yang minta. banyak sih janji dia pada saya. misalnya nih dia janji buat ngasih saya motor matik buat saya jalanin kegiatan saya (mirisnya dibilang sama dia 2 minggu sebelum saya nemuin fotofoto mesra setengah telanjangnya dengan perempuan itu). ada lagi yang lainnya tapi sudahlah tutup buku.

intinya, saya gak pernah minta banyak sama dia. saya ingat yang selalu saya minta sama dia setiap saat selalu sama. saya mau dia dan saya makin sayang. saya mau kami baikbaik till death do us part. ahhh...manisnya. ternyata satusatunya permintaan saya sama dia malah gak pernah bisa dia kasih ke saya. hmmm....sakit? banget.

banyak temen yang bilang kalau saya setengah bego setengah dodol (woy bedanya apa ya?). bukannya kalau kita berpacaran harusnya ada saling memberi dan menerima? lalu kenapa tampaknya lebih banyak saya yang harus memberi? eh sumpah saya gak terima dibilang bodoh. saya berargumentasi bukannya kalau kita meminta berarti kita gak tulus? yang saya tahu cinta saya tulus buat dia dan keluarganya (gila nih bahasanya xixixi). itu makanya saya bersedia buat berada diurutan sekian kalau sudah menyangkut kasih mengasih dari dia.

"tapi ada hasilnya ga?"

sialan. iya sih. saya tetap aja diselingkuhin sama mr jerk.

habis mau gimana lagi? saya masih tetep perempuan yang egonya tinggi. gengsian.saya masih merasa kalau saya dikasih sesuatu berarti saya hutang sama yang ngasih itu. saya paling anti berhutang apalagi kalau hutang budi. udah banyak conto kejatuhan seseorang hanya karena hutang. baik yang gak mau membayar hutangnya atau yang ditagih hutangnya. jadi, bolehlah saya bilang saya gak berhutang pada mr jerk.

jadi kata kawan saya, pemberian itu --- kalau kau sedang sial--- bisa jadi senjata untuk meribetkan hubunganmu. Kalau kamu semacam orang yang malas ribet, ya jangan minta-minta.
tapi ada juga pendapat lain, ada beberapa yang mengatakan bahwa meminta sesuatu pada pacar tidak masalah, sekaligus untuk menguji sejauh apa pacar mau melakukan sesuatu untuk dirinya.

well, okay. bisa juga. Tapi, kalau saya sih, minta-minta sama pacar, tetap harom hukumnya. (beruntunglah kamu, wahai, pacar saya. *waves*)

Nah sekarang, gimana dengan anda, para Lajang?

One of the things about equality is not just that you be treated equally to a man, but that you treat yourself equally to the way you treat a man.
~Marlo Thoma