Sunday, December 25, 2016

All I Want For Christmas is You

And heaven and nature sing. And heaven and nature sing.And heaven, and heaven and nature sing. Joy to the world!

Lagu ini emang nampol banget di ingatan saya. Musiknya yang riang juga kata-katanya yang ngasi semangat buat menikmati dunia membuat lagu ini nempel banget. Sama kayak lagu-lagunya Bimbo yang saban puasa terus menerus diputer dan legendaris banget dan selalu ada versi barunya, saking banyaknya musisi yang kemudian mendaur ulang lagunya. lagu Joy to the world juga sampe punya banyak versi. Terakhir yang lagi viral banget itu versinya Pentatonix. Kalau baca-baca sejarahnya konon lagu ini aslinya bukan tentang natal.  But anyway saya gak bakalan ngomongin itu, bukan kapasitas saya. Ntar dibilang penistaan terhadap lagu natal lagi #hempasmanjah

Saya pribadi paling seneng tuh kalau sudah masuk Desember. Theres a lot of things that makes me happy in December. One things for sure is Christmas.

Sebagainya perempuan yang ditakdirkan buat membelanjakan uang dibanding menyimpannya hahahaha December adalah salah satu bulan surganya belanja. Diskonnya lumayan cyinnn. Semua pusat perbelanjaan bakalan ngasi diskon. Entah itu diskon natal atau malah cuci gudang akhir tahun. Semangat belanja eikeh langsung terbakar penuh sukacita #singsingkanlenganbaju.

Pokoknya sejauh mata memandang diskonan yang ada. Sepatu, baju, tas belum lagi parfum atau apalah apalah semua ada. Kan kita gak boleh ya nolak rezeki ketika ada barang bagus terus dikasih murah sama yang punya toko hahahaha. Belanja nyokkk hit me baby hit me huahahaha.

Inget nabung neng inget nabung .... #menagisliatbukutabungan

Bukan hanya diskonan yang bikin dompet saya seketika menipis. Desember juga berarti kantung sedikit menebal.

Dulu waktu masih kerja, beberapa kali saya kebagian bonus akhir tahun. Yaaa gak selalu sih gimana keuntungan perusahaan tapi ada kok beberapa kali dapat. Dan kalau begini itu artinya.......belanja lagi hahahaha.

Desember juga berarti dapat tontonan yang hebat dan keren. Iya gak sih kalau banyak film Hollywood yang bagus-bagus itu keluarnya Desember akhir. Film-film natal itu bagus-bagus.

Home Alone mau yang 1 atau 2 bahkan 3 itu asyik banget buat ditonton. Udah gitu biar diulang-ulang tetap asyik. Polar Express yang di sulih suara sama Tom Hanks juga gak kalah asyik dan keren. Film-film bertema natal atau paling enggak yang memper-memper sama natal bukan melulu film komedi atau film anak. Ada juga film action. Die hard nya Bruce Willis yang berjilid-jilid itu juga kan selalu ngambil tema natal broh ya emang gak sih murni natal tapi memper2 dikitlah.

Ada banyak film natal yang keren. Seperti yang BBC Culture pilihin. Film komedi, cinta-cintaan sampe segala rupa ada dah.

Entah kenapa natal punya kesan banget buat saya. lagu-lagunya, filmnya dan yang pasti sih saljunya itu. Secara ya bo kalau di pelem-pelem itukan Natal itu pasti datangnya lagi musim salju. Jadi ya asyik aja. Dannnn yang gak kalah bikin saya senang dengan segala pernak-pernikan natal adalah Santa Claus!

Bapak gendut berjanggut putih dengan baju merah putih ini asli bikin saya sedari kecil dulu mimpi didatengain dia dengan seabreg hadiahnya. hahahaha namanya juga bocah. Eh ding tapi sampe sekarang saya masih tetap ngarep sih. Kalau dulu waktu kecil ngarep dibawain mulai dari mainan, sepeda nah kalau sekarang udah gede ngarep dikasih mobil gitu hahahahahah.

Santa juga yang bikin saya behave alias menjaga untuk selalu jadi anak baik. Pan kalau liat di film katanya Santa hanya datang ke anak yang baik. nahhhhh saya kan pengen didatengin saya dengan hadiahnya itu jadilah saya berusaha jadi anak baik.

Dulu rasanya mimpi tentang santa itu asyik-asyik aja. gak mikir dosa, gak mikir jadi kafir atau yang lainnya. Mungkin karena dari awal saya yang memang lahir dari keluarga muslim yang taat sudah paham kalau santa itu hanyalah pernikan di natal yang malah gak ada hubungannya dengan agama Kristen.

Saya ingat papah dulu cerita kalau Santa itu hanyalah karangan para pengusaha supaya ya itu tadi orang semangat buat belanja (ihhh saya banget ya hahahahah). Dan benar apa yang papah dulu bilang tentang mas santa ini karena setelah saya dewasa saya akhirnya menemukan apa dan bagimana asal mulanya mas santa ini di peringatan natal.

Goenawan Mohammad pernah menuliskan tentang asal mula sinterklas. Konon cerita tentang Sinterklas ini diawali dengan imajinasi dan keinginan untuk bergembira. Sinterklas sendiri tidak pernah disebutkan sekalipun dalam Injil. Konon, Santa adalah produk dari masyarakat di belahan Eropa sana.

Nun di benua yang dingin, legenda tentang seorang suci di abad ke-4, Santo Nikolas yang kemudian dikenal sebagai Sinterklas dan menjadi Santa Klaus, berkembang jadi tradisi yang tak jelas lagi asal-usul dan unsur-unsurnya. Ada bekas kepercayaan orang Jerman sebelum Kristen tentang Dewa Odin, tapi ada juga gambaran yang dibentuk lewat sebuah sajak yang tersiar di abad ke-19. Cerita tentang Sinterklas kemudian berkembang justru di tanah Amerika.

Merujuk pada tulisan mas Goen, berkembangnya Sinterklas di "tanah impian" ini konon saat itu di New York pada dua dasawarsa pertama abad ke-19, kapitalisme tumbuh dan bank-bank besar mulai didirikan, ada kebutuhan membuat keajaiban akrab kembali. Maka berkembanglah imajinasi tentang seseorang yang datang malam-malam dari negeri misteri dan masuk ke rumah diam-diam melalui cerobong asap. Ia tak menakutkan. Sekilas tampak sebagai seorang penjaja, ia sebenarnya tak berjualan apa-apa; ia malah membagi-bagikan mainan gratis.

Lalu bagimana dengan kostum Sinterklas sendiri? Pakaian merah putih ala Sinterklas mulai dikenal setalah serangkaian penampilan Mas Santa ini dalam iklan yang dibuat Coca Cola. Nah, tau dong minuman satu ini memang punya trade mark dengan merahnya itu.

Mungkin karena hal-hal seperti ini ya yang kemudian membuat banyak negara yang bahkan tidak percaya pada Yesus tapi tetap merayakan natal dan memuja om Santa. Model saya gitu hihihi.

Kesenangan saya sama suasana natal sedikit terganggu kira-kira ketika saya masuk SMA. Propaganda masif yang bilang gak boleh ngucapin selamat natal pada teman-teman yang berbeda keyakinan, sempat membuat saya sedikit "memusuhi" natal. Gimana gak jadi musuhin kalau saya kemudian di doktrin dengan kata-kata saya auto murtad kalau berani mengucapkan selamat buat teman-teman saya ini.

Jujur saja, pergulatan batin pun terjadi tsahhhh :)

Bukan apa-apa, sebagai anak yang rajin ikut ortunya pindah-pindah tempat tinggal yang membuat saya pernah dan dekat dengan teman-teman yang beragama selain muslim tentu saja bikin bingung. Lha wong dulu waktu di Bali kami nyante aja tuh om tante buat ngucapin selamat Hari raya Nyepi atau juga kemudian menyebutkan Om Santi santi om atau menyebutkan selamat natal, sekarang kok tiba-tiba gak boleh? Wuihhhh rasanya gimana gitu. padahal kalau lebaran, kami yang jarang pulang saat lebaran ke kampung halaman (tiket pesawat mahal cyinnn), paling sibuk itu ya nerima teman-teman yang beda keyakinan itu buat jadi tamu kami di rumah.

Iya sih ngerti tanpa kami yang muslim ngucapin selamat natal pun, kegembiraan natal bahkan peringatan natalnya sendiri gak bakalan batal datang atau gak jadi. Tapi, sebagainya teman, saya merasa kewajiban saya untuk ikut bahagia ketika teman saya bahagia.

Itu masa ababil saya, tapi kini setelah lebih dewasa (jangan minta saya nyebutin tua ye hahahahaha) saya kembali menikmati masa natal. Saya juga mulai mengerti ketika saya mengucapkan selamat natal gak berarti saya auto murtad atau jadi kafir. Eh tapi kalau kata Gus Dur kalau dibilang kafir ya gapapa tinggal baca syahadat lagi aja pan langsung muslim lagi hahahahaha.....(Al Fatihah buatmu Gus)

Apa yang papah ajarkan dulu pada saya dan hasil membaca juga belajar, saya mengajarkan hal yang sama pada Tian.

Berhubung Tian memang hobi banget dengan film2 di Nick Jr, maka tema christmas jg jd favoritnya. Saya tak pernah "mengharamkan" Tian melihat cerita2 natal ato malah menyanyikan Felix Navidad. Offcourse saya berani melakukan ini karena saya ingin Tian punya sikap dan pandangan yg sama dg saya terutama dalam masalah keberagaman dan keagamaan.

Natal buat saya sama seperti ketika saya merayakan lebaran. Waktunya berkumpul dengan orang-orang yang kita cintai. Berkumpul dengan teman, keluarga dan pasangan (yang jomblo gak boleh protes yeee... ;) )
Natal itu sudah diwakilkan sama Sinterklas sebagai suasana berbagi, suasana penuh suka cita, gembira, bahagia dan tentu saja cinta kasih.

Selamat natal kawan. Semoga kebahagiaan dan kesuksesan selalu bersama kita. Damai di hati damai di bumi.

Oh, I don't want a lot for Christmas. This is all I'm asking for........
Make my wish come true. Baby, all I want for Christmas is you.......









 

No comments: