Thursday, December 9, 2010

Mimpi

Jangan Berani Mimpin kalau Gak Berani Mimpi

Yang bikin ungkapan itu pasti gak pernah dapet mimpi buruk yang mengganggu hampir setiap mata terpejam. Atau malah mungkin karena terlalu sering ya dapet mimpi buruk jadilah sebagai orang yang siap buat menggagalkan mimpi buruk itu  jadi nyata.

Tapi bagimana ceritanya kalau mimpi buruk itu justru terjadi dari refleksi kenyataan yang terjadi? Bagaimana kalau mimpi buruk itu segala hal yang tak ingin dipikirkan atau diingat di alam nyata dan kembali hadir di saat tubuh menyerah pada pekatnya malam dan penatnya pikiran?

Jujur saja saya tak tahu yang mana yang bisa menunjukkan arti mimpi buruk saya yang sungguh, saya lelah sekali untuk mengalaminya. Saya tahu pilihan sudah dijatuhkan. Saya tahu hati sudah menentukan. Tapi saya tahu juga betapa sakitnya hati saat menyadai dan melihat kenyataan yang terjadi meski berulangkali saya berusaha buat mengingkarinya.

Keputusan untuk melupakan, menjauh sesaat untuk menemukan kembali kepercayaan yang hilang ternyata malah menjadi pisau penoreh luka lama. Ahhh...saya baru menyadari ternyata terlalu mudah untuk membuat saya menangis dan terluka lagi. Ya sudahlah. Tak mengapa kalau memang jalan ini yang harus ditempuh. Saya rela. Ridho meski harus berdarah-darah lagi. tapi plisss, kembalikan kenyamanan tidur saya. Kembalikan kesenangan untuk bermimpi. Agar saya punya tenaga untuk melangkah. Agar saya punya tenaga untuk mengenyahkan mimpi buruk yang ingin menyelinap di tengah kenyataan hari.

No comments: