Friday, December 10, 2010

I's A Birthday Time

Gak nyangka nyampe juga saya diusia ini. Bolehlah sedikit ge-er kalau tampilan luar saya gak sama dengan tampilan umur yang tertera di KTP. Awet muda hehehe. Maap gak boleh protes, lha wong note punya saya ini hihihi. Gak setujumah bikin sendiri :D.

Dulu saya selalu membayangkan saya di usia sekarang. Punya karir yang oke, punya 2 anak yang menggemaskan dengan suami setampan Richard Gere dan tentunya punya rumah mungil nan indah dengan pekarangannya yang asri.

Tapi ternyata Tuhan punya rencananya sendiri. Benar rupanya kalau Tuhan selalu tau apa yang dibutuhkan oleh kita. Yang diberikannya adalah apa yang kita butuhkan dan bukan apa yang dimaui. Ahhh Tuhan, caraMu menyampaikan pesan selalu ada-ada saja.

Perjalanan saya membuktikan itu semua. Saat saya merengek meminta pekerjaan Tuhan tak kunjung juga memberinya. Namun tiba-tiba ia memberikannya. Sampai saat itu saya bingung mengapa Ia memilihkan untuk saya berada jauh dari orang-orang yang saya cintai. Terutama dia. Namun barulah kemudian semuanya terjawab. Ia bukanlah yang terbaik bagi saya, karena ternyata cintanya tak mampu sekedar melewati Bandung-Jakarta.

Nah, di ulang tahun kali ini banyak pesan dan doa dari teman, sahabat, kerabat dan saudara yang mendoakan punya suami (selain ukuran sepatu yang mudah ditemukan-damn!!! teman-teman yang menyebalkan. Tapi saya suka-luv yu guys so much....mmmmuuaaaahhhh).

Ochiiieee....selamat ulang tahuuunnn, cuman mau ngucapin semoga segera bertemu dengan jodoh Ochie & cepet2 merit! Cewe baik and pinter kaya Ochie pasti dapet yang hebat!! *maksa.com heheeee...

itu pesan dari Ajeng. Lalu sore harinya tibalah pesan lain:

Dear Ociiiii (ih salah lagi nulis namanya hihihi)....hepi besdei yaa. Semoga Allah segera menganugerahkan ciptaan terbaikNya buat mendampingi sisa umur oci...

Makasih banyak buat semua doa yang disampaikan. Cape juga membalas satu persatu ucapan selamat itu. Tapi sungguh saya terharu menemukan mereka masih mau sedikit melongok FB untuk mengucap selamat. Kawans, terima kasih. Semoga doa kalian dikabulkanNya. Amien....

Semalam saya berpikir lagi. Mencoba memahami apa yang sedang diinginkan Tuhan dari saya. Tersadarlah saya pada konsep Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan dan bukan apa yang kita inginkan. Kesadaran ini juga datang setelah melihat adik seorang teman dekat saya yang tengah berjuang melawan penyakitnya. Saya tau dia seorang yang sangat keras kepala, sangat manja dan banyak hal lainnya. Saya juga ingat, kakaknya pernah bercerita bagaimana sang adik begitu sulitnya diminta untuk mengakhiri masa lajangnya hingga bersungut-sungut saat keluarga pasangannya datang untuk melamar. Tapi nyatanya dia menikah juga.

Tuhan rupanya tau bahwa itulah yang dibutuhkan adik teman saya. Seorang pendamping yang akan menemani dia mengisi harinya. Terutama di saat-saat sekarang. saat dia tak punya lagi kekuatan untuk berdiri di kakinya sendiri.

Yup, saya ingin sekali bisa punya keluarga. Punya pendamping yang akan menemani dari terbukanya mata hingga terpejamnya kembali. Melihat wajah penuh cinta dan kasih sayang yang saya tau akan saya temukan cinta seluas samudera untuk mau menerima kekopehan saya.

Tapi nyatanya Tuhan belum memberikan itu pada saya.

Mungkin bagi Dia saya masih belum membutuhkannya. Mungkin bagi Dia saya masih bisa melakukan apapun sendiri. Masih mampu menopang tubuh dan hati ini dengan kaki saya sendiri. Itu sebabnya masih tak Ia berikan juga pendamping itu.

Tuhan, saya terima apapun yang kau berikan. Karena saya tau Engkaulah yang paling tau apa yang saya butuhkan lebih dari saya sendiri. Saya yakin suatu hari nanti masa itu akan datang juga. Dan sebelum itu ada, ijinkan saya berbagi dengan teman, saudara dan si kecil di Bandung :D.


Jakarta, 20 november 2010 saat pergantian hari sesaat setelah menelepon seseorang. Ahhh saya terluka lagi akan sikapnya....

No comments: