Tuesday, January 17, 2017

Film Anak yang Gak Bikin Pening

Sebetulnya sih gak terlalu suka-suka banget ya nonton tv. Apalagi kalau melihat tv nasional itu isinya kalau gak sinetron ya infotaintment. Gosipan. Hadeuhhh berasa penting banget gituh lihat hidup para seleb. Hal remeh remeh rangginang aja kudu ya diceritain. Mulai dari bangun tidur sampe balik ke kasur lagi. Pliss de ah secara mereka juga sama kayak kita-kita cuman beda nasib doang, sana lebih kinclong sini upik abu hahahahaha. Makanya ketika hidup di Jakarta selama hampir 5 tahun saya gak nyediain tv di kostan gak merasa ada yang hilang. You wont miss a thing when you don't have it.

Nah, kalau sekarang tiba-tiba jadi masang tv berbayar sebetulnya bukan karena pengen nonton tv nya sih. Jadi ya, sejak papah meninggal (Al Fatihah); saya, mr rius dan tian pindah ke kamar papah di belakang. Siaran tv di belakang yang tadinya pake kabel tambahan dari antena luar entah gimana kok adi buram. Selain itu, demi ceritanya mendukung saya yang pengen aktif nulis lagi dan berdagang jadilah kami mutusin buat langganan internet di rumah. Saya pakai Firstmedia di rumah. ah raa media itu. Selamatlah kami dari keinginan menghapal mars Perindo hahaha *Tertawa durjana*.

Soal kualitas internet yaaaaa lumayan lah ya. But aniway thats not what we want to talk about.

Jadi Ceritanya nih si bocil Tian sekarang lagi hobi banget nonton tv, selain you tube an lah yaw. Ada beberapa film yang dia seneng banget nonton.

Kok diijinin sih anak nonton? Lhaaa pan ambunya ikutan nonton juga. Konon mengikuti saran pemerintah dan psikologi, sebagai orang tua harus loh dampingi anak saat menonton. And yes, i do that. Itu makanya saya samapai hafal lagu-lagunya juga tokoh-tokohnya.

Here's the list. Film-film buat anak yang saya dan mr rius rekomendasikan banget buat bocilnya moms tonton di rumah.

1. Upin Ipin
Hahayyyy yang satu inimah kaga usah dibahas panjang lebar ya moms pasti apal sama duo kembar asal negeri jiran ini. Musik pembukanya ituloh yang nempelllll banget. Yakin deh anak-anak di rumah uga hobi banget ya nonton. Film produksi Les'copaque ini buat saya ada di list no 1 bukan apa-apa, bahasanya meski melayu tapi ya masih bisa dong ya dimgengerti sama bocil. Bukan cuman itu, saya salut sama film ini, tingkah dua kembara itu normally like kids do. Ya ceria, ya nakal ya gak mau diem ya banyak ide. You name it lha. natural banget. Selain itu yang bikin saya ngacungin jempol adalah mereka ngajakin banget anak buat menghargai perbedaan. Apal dong dengan tokoh-tokohnya. Memey yang selalu mengaku cantik yang keturunan Tionghoa ini, pernah digambarkan merayakan tahun baru Cina. And guest what, everybody joint the celebration!! keren kan? Saya ingat ada dialog Opa dan cucu-cucunya itu tentang perayaan tahun baru Cina. Dan Opa tuh dengan sangat bijak menyuruh mereka untuk ikut datang ke perayaan di rumah Memey, malah Opa juga sempat menyuruh Upin Ipin buat menemani Uncle Athong yang merayakan Imleknya sendirian. Ini juga terjadi waktu Uncle Mohto merayakan Devawali. Mereka ikut loh. Hebattttttt.

Miris aja ya, Indonesia yang punya semboyan Bhineka Tunggal Ika malahan jauhhhh banget dari keberagaman yang kayak begini. Anak-anak sudah didoktrin buat membenci saudara sebangsanya hanya karena berbeda keyakinan. So, for me yes this film is a really good example for my boy.

Eh bukan soal perayaan keagamaan aja loh. Upin Ipin juga mengajarkan buat tidak melecehkan mereka yang berbeda dengan kita. Ingat dong sama tokoh abang Saleh yang kadang berubah jadi Sally? Yakinnnn di film kita yang beginian malah jadi sasaran rundungan. Pffftttt......*menunduk malu*.

2. Diva The Series
Serial yang ini saya nemunya di You Tube buatan Kastari animation. Berkisah tentang seorang anak perempuan bernama Diva. Diva punya kucing yang dikasih nama Lupus Canopus. Diva juga punya beberapa teman seperti Mona, Putu, Tomi dan Febby. Bagusnya sih ini produksi dalam negeri jadi ya bahasanya gak susah buat dimengerti Tian.

Diva juga banyak mengajarkan soal agama. Ada beberapa episodenya yang khusus buat menghapal beberapa doa misalnya doa buat orang, doa mau tidur dll.

Garis besarnya sih okelah tapiiii keganggu banget sama dialognya. Busyetttt kaku banget kayk buakan anak-anak aja. Terus Diva nya itu kok kesannya menggurui banget. Too perfect. Hahay miss nyinyir is back hahahahah. Tapi oke lah ya buat anak-anak mah.

3. Blade The Monster Machine
Film ini diputer di Nick Jr. Hadeuhhh tv di rumah sudah gak kenal lagi deh sama HBO atau Fox Movies Premium dan berganti dengan Nick Jr *lap iler*. Nick Jr ini masih ade kaka lah sama Nickelodeon. Bedanya kalau Nickelodeon cenderung buat teenage ya abegeh gituh deh. Nah sang adik Nick Jr buat yang lebih unyu-unyu daripada para abegeh itu.

Kembali ke layar, Blade ini cerita tentang monster truck bernama Blade dan temannya AJ. Namanya film buat anak ya si mobil ini digambarkan bisa ngomong meskipun ada juga tokoh manusianya. Berhubung tokoh utamanya adalah monster truck ya semua isinya juga monster truck. Dannnn semuanya bisa ngomong. Aga gimana gitu ya mobil kok pada ngomong tapi ya gak apalah buat anak ini hahahaha.

Selain keanehan para mobil yang ngobrol ini film ini asli bagus. Blade ini setiap episodenya selalu menemukan masalah-masalah yang harus diselesaikan. Nah, disinilah anak kita diajarkan tentang banyak hal. Mulai dari jenis-enis kendaraan, jenis-enis Dinosaurus dan yang gak kalah ada uga unsur sains nya. Pernah dalam salah satu episodenya Blade khusus membahas soal magnet. Blade ceritalah, tentu dengan cara yang keren abis, apa itu magnet apa kegunaannya sampe apa aja yang bisa jadi magnet. Dan ya, Tian tuh tau magnet dari Blade ini.

Sayang seribu sayang kalau nonton ini emaknya yang pegel buat nerjemahin biar anaknya ngerti apa yang lagi di bahas buakan cuma liat gambarnya doang *lap keringet*.

4. Team Umi Zoomi
Film yang tokohnya orang2 kecil satu laki-laki, 1 perempuan dan 1 robot ini juga rekomen banget buat ditonton. masing-masing tokoh punya kelebihannya. Misalnya Mili dengan kekuatan polanya. Milli bakalan ngajarin anak bunda tentang pola yang sebetulnya matematika sederhana. Dalam salah satu episode nih team umi zoomi harus samapai ke sebrang sungai tapi mereka haanya bisa melewati batu dengan pola warna hijau kuning biru. Di tengah jalan ada batu yang hilang maka anak kita diminta untuk mengapalkan bagaimana pola warna batu seharusnya sehingga nanati milli bisa menyediakan batu dengan warna yang seharusnya. Asli keren deh. Itu matematika sederhana loh bunda. Sebelum nyampe di tambah kurang kali bagi, anak kita harus tahu pola dulu.

Selain Milli ada juga Zio yang punya keahlian dibidang bentuk geometri. Gio lah yang bertugas membuat banyak benda dengan bentuk-bentuk geometri. Misalnya membuat perahu layar maka bentuk geometri apa saja yang dibutuhkan. Matematika sederhana lagikan? Cuman ya itu pegellll buat nerjemahinnya karena film ini juga membutuhkan anak sebagai anggota team ke-4. *Buka kamus Oxford*

5. Little Kingdom
Awalnya saya merasa film ini gak bagus banget. kalah deh sama film-film yang sebelumnya saya bahas. Tapiiii setelah menonton bener-bener ternyata film ini falsafahnya keren banget.

Filmnya sendiri bercerita tentang kehidupan di Little Kingdom. Ada peri dan Elf. Peri ini pada seneng sihir tapi kalau elf ini para pekerja keras. Kehidupan peri diwakili sama princess holly dan keluarganya juga nanny Plum. Sementara Elf diwakili Ben dan Wise old Elf.  Buat anak segede Tian sih yang bahasa sehari-harinya bahasa Indonesia dan masih mengandalkan nonton film dari gambar film ini terlalu berat. Tapi buat yang sudah gedean atau memang bahasa ibunya bahasa londo wuihhh keren deh.


Ihhh sebenarnya list nya masih ada tapi ya sud segitu dulu aja. Maap ya kalau yang dibahas banyakan dari Nick Jr. Habis gimana itu channel udah nyatu sama tv di kamar *nangis di pojokan*.

Oh ya kalau soal nonton menonton ini sebetulnya oke-oke saja kok kalau anak kita lakukan. Tapi ya itu didampingi dannnn jangan lupa juga dibatasi. Artinya jangan samapai lupa anak butuh buat bergerak dan jangan samapai mager di depan tv. Ajak juga buat berkegiatan yang lain. batasi juga jam menontonnya. Saya biasanya ngebatasin samapai jam 8 aja. Selepas itu Tian main bareng saya dan bapaknya. kadang main bola di kamar pake bantal atau main kejar-kejaran. Pokoknya quality time deh.

Moms and dads punya rekomendasi film lain? Share ya.



Tuesday, January 10, 2017

Kelar Idup Lo!!!!



Orang Indonesia itu yah kreatif banget pake pisan plus sangat. Kejadian kecil dikit aja gak butuh waktu 1x24 jam kayak tamu yang musti lapor RT/RW, sudah beredar dan berhamburan meme-meme dari mulai yang muji, skeptis sampe nyinyir habis. Subjeknya juga tidak kenal ampun dan batas. Mau itu rakyat belasak sampe Presiden gak ngaruh. Indonesia is pardise for memeers hahahaha.

Salah satu meme yang jug rame tuh soal ibu rumah tangga. 

“Jangan remehin ibu-ibu pakai daster. Kalau sudah dandan kelar hidup lo!”

Meme yang lengkap dengan foto para mother-mother ini gendong anak dan baju kebangsaan mereka daster dan disandingkan dengan foto mereka dengan pakaian yang mentereng dan dandanan yang ciamik.

Ibu rumah tangga itu ya gan musti deh diidentikkan sama dasteran. Pokoknya kalau sudah punya anak dan ada di rumah seharian, cuman daster yang paling mengerti kami kakak hahahaha.

Meski buat lucu-lucuan tapi stereotipe ibu rumah tangga dan daster ini memang paling ngena banget ya. Seorang perempuan yang memilih untuk kemudian mendidikasikan semua waktunya hanya untuk mengurus rumah, suami dan anak memang sudah dilabeli kata “kuno”,”kaamseupay”, “kudet” dan ya itu tadi, dasteran.
Masih ingat dong nyinyiran banding-membandingkan antara stay home mother sama working mother? Mulai dari penampilan fisik, isi otak dan isi dompet. Yuk betul, penghasilan. Para ibu yang tinggal sepenuhnya di rumah dianggap tidak independen dan tidak berpenghasilan dan sepenuhnya bergantung pada suami. Infact, salah satu alasan banyak perempuan yang setelah menikah tetap berkeras untuk bekerja di luar rumah konon salah satunya karen ingin tetap mandiri dan memiliki kebebasan financial. Memang ya the worst enemies for ladies ya kaumnnya sendiri hahahaha. *Benerin poni*

But hey mom, who said being a full time mother is a lowest job ever? *Benerin kerah*

Menjadi ibu rumah tangga enggak berarti kita jadi kuper dong ah. Itulah gunanya telepon pintar, komputer, gadget, internet dan sosial media. Mereka itu adalah teman terbaik para ibu macam kita ini moms.
Kecanggihan teknologi selain bisa membuat kita terkoneksi pada orang-orang di luar rumah, internet dan temannya itu juga bisa loh kita jadikan sarana buat kita mendapatkan penghasilan. Gak percaya? Sini deh saya bisikin. 

Kenal sama Indari Mastuti? Belum? Ishh bener deh gak gaul!! *Garuk aspal*. 

Sudah di googling? Nah ketemu kan. Indari Mastuti ini adalah seorang ibu rumah tangga model kita sist, tapiiii yang bikin beda si mbaknya ini juga jadi CEO dari IndScript Training Center atau ITC.  Singkatnya sih mbak Indari ini melalui ITC menyelenggarakan kelas menulis online buat para mommies macam saya dan anda yang sehari-hari berada di rumah. Di kelas menulis ini ITC kerja bareng @JoeraganArtikel. Nah loh apalagi nih @JoeraganArtikel? @JoeraganArtikel ini semacam agensi artikel. Nah, ITC dengan @JoeraganArtikel ini yang bakalan membimbing kita dalam training menulis artikel. 

Ahh gak bisa nulis..... Jiahhh belon apa-apa sudah mundur gimana nih?

Tenang aja sih. Training menulis artikel yang diadakan ITC dan @JoeraganArtikel ini membantu kita dari nol banget sampe kemudian gape buat menulis artikel sendiri. Gimana gak gape kalau setiap peserta training menulis artikel ini dikasih kesempatan langsung buat menulis artikel dimulai dari yang remeh temeh sampai yang geda-geda. Kerennya lagi, setelah selesai training, lulusannya gak di cuekin begitu aja. Malahan langsung direkrut sebagai team penulis di emakpintar.asia dannnn tetap dong ya bimbingan langsung diberikan bahkan samapai ke jenjang penulisan yang lebih dahsyat lainnya. 

Terus, apa hubungannya ikut training menulis artikel dengan punya penghasilan sendiri? Haiyahhh.....nyambung banget dong cyiiiinnn. Gigit nihhhh....

Ketika kita ikut training bareng ITC dan @JoeraganArtikel ini kita tuh diajarin buat berpenghasilan melalui menulis artikel. Kita tuh bakalan diajarin membuat artikel pesanan, job review bahkan nanti kita juga diajarin gimana caranya punya penghasilan dari blog.  

Gak ngerti gimana bikin blog? Tenangggg.....diajarin kok.

Asyik kan belajar menulis artikel bareng Indscript Creative Center dan @JoeraganArtikel? Ya iyalah, moto mereka aja memberikan kesempatan pada Bunda untuk berpenghasilan melalui profesi menulis artikel dari rumah. Pas bangetkan? 

Udah gak jaman atuh galau melulu. Galauers mah udah kuno sekarang jamannya nyinyiers hahaha. *Toyor*
Galaunya diudahin ya. Mending langsung kontak aja Ummi Aleeya yang jadi trainer sekaligus owner @JoeraganArtikel. Colek aja di Facebook yakin deh langsung disambangin sama mbaknya.
Jangan remehin emak-emak berdaster, karena kalau sudah ikut training menulis artikel kelar hidup lo!!

Sunday, December 25, 2016

All I Want For Christmas is You

And heaven and nature sing. And heaven and nature sing.And heaven, and heaven and nature sing. Joy to the world!

Lagu ini emang nampol banget di ingatan saya. Musiknya yang riang juga kata-katanya yang ngasi semangat buat menikmati dunia membuat lagu ini nempel banget. Sama kayak lagu-lagunya Bimbo yang saban puasa terus menerus diputer dan legendaris banget dan selalu ada versi barunya, saking banyaknya musisi yang kemudian mendaur ulang lagunya. lagu Joy to the world juga sampe punya banyak versi. Terakhir yang lagi viral banget itu versinya Pentatonix. Kalau baca-baca sejarahnya konon lagu ini aslinya bukan tentang natal.  But anyway saya gak bakalan ngomongin itu, bukan kapasitas saya. Ntar dibilang penistaan terhadap lagu natal lagi #hempasmanjah

Saya pribadi paling seneng tuh kalau sudah masuk Desember. Theres a lot of things that makes me happy in December. One things for sure is Christmas.

Sebagainya perempuan yang ditakdirkan buat membelanjakan uang dibanding menyimpannya hahahaha December adalah salah satu bulan surganya belanja. Diskonnya lumayan cyinnn. Semua pusat perbelanjaan bakalan ngasi diskon. Entah itu diskon natal atau malah cuci gudang akhir tahun. Semangat belanja eikeh langsung terbakar penuh sukacita #singsingkanlenganbaju.

Pokoknya sejauh mata memandang diskonan yang ada. Sepatu, baju, tas belum lagi parfum atau apalah apalah semua ada. Kan kita gak boleh ya nolak rezeki ketika ada barang bagus terus dikasih murah sama yang punya toko hahahaha. Belanja nyokkk hit me baby hit me huahahaha.

Inget nabung neng inget nabung .... #menagisliatbukutabungan

Bukan hanya diskonan yang bikin dompet saya seketika menipis. Desember juga berarti kantung sedikit menebal.

Dulu waktu masih kerja, beberapa kali saya kebagian bonus akhir tahun. Yaaa gak selalu sih gimana keuntungan perusahaan tapi ada kok beberapa kali dapat. Dan kalau begini itu artinya.......belanja lagi hahahaha.

Desember juga berarti dapat tontonan yang hebat dan keren. Iya gak sih kalau banyak film Hollywood yang bagus-bagus itu keluarnya Desember akhir. Film-film natal itu bagus-bagus.

Home Alone mau yang 1 atau 2 bahkan 3 itu asyik banget buat ditonton. Udah gitu biar diulang-ulang tetap asyik. Polar Express yang di sulih suara sama Tom Hanks juga gak kalah asyik dan keren. Film-film bertema natal atau paling enggak yang memper-memper sama natal bukan melulu film komedi atau film anak. Ada juga film action. Die hard nya Bruce Willis yang berjilid-jilid itu juga kan selalu ngambil tema natal broh ya emang gak sih murni natal tapi memper2 dikitlah.

Ada banyak film natal yang keren. Seperti yang BBC Culture pilihin. Film komedi, cinta-cintaan sampe segala rupa ada dah.

Entah kenapa natal punya kesan banget buat saya. lagu-lagunya, filmnya dan yang pasti sih saljunya itu. Secara ya bo kalau di pelem-pelem itukan Natal itu pasti datangnya lagi musim salju. Jadi ya asyik aja. Dannnn yang gak kalah bikin saya senang dengan segala pernak-pernikan natal adalah Santa Claus!

Bapak gendut berjanggut putih dengan baju merah putih ini asli bikin saya sedari kecil dulu mimpi didatengain dia dengan seabreg hadiahnya. hahahaha namanya juga bocah. Eh ding tapi sampe sekarang saya masih tetap ngarep sih. Kalau dulu waktu kecil ngarep dibawain mulai dari mainan, sepeda nah kalau sekarang udah gede ngarep dikasih mobil gitu hahahahahah.

Santa juga yang bikin saya behave alias menjaga untuk selalu jadi anak baik. Pan kalau liat di film katanya Santa hanya datang ke anak yang baik. nahhhhh saya kan pengen didatengin saya dengan hadiahnya itu jadilah saya berusaha jadi anak baik.

Dulu rasanya mimpi tentang santa itu asyik-asyik aja. gak mikir dosa, gak mikir jadi kafir atau yang lainnya. Mungkin karena dari awal saya yang memang lahir dari keluarga muslim yang taat sudah paham kalau santa itu hanyalah pernikan di natal yang malah gak ada hubungannya dengan agama Kristen.

Saya ingat papah dulu cerita kalau Santa itu hanyalah karangan para pengusaha supaya ya itu tadi orang semangat buat belanja (ihhh saya banget ya hahahahah). Dan benar apa yang papah dulu bilang tentang mas santa ini karena setelah saya dewasa saya akhirnya menemukan apa dan bagimana asal mulanya mas santa ini di peringatan natal.

Goenawan Mohammad pernah menuliskan tentang asal mula sinterklas. Konon cerita tentang Sinterklas ini diawali dengan imajinasi dan keinginan untuk bergembira. Sinterklas sendiri tidak pernah disebutkan sekalipun dalam Injil. Konon, Santa adalah produk dari masyarakat di belahan Eropa sana.

Nun di benua yang dingin, legenda tentang seorang suci di abad ke-4, Santo Nikolas yang kemudian dikenal sebagai Sinterklas dan menjadi Santa Klaus, berkembang jadi tradisi yang tak jelas lagi asal-usul dan unsur-unsurnya. Ada bekas kepercayaan orang Jerman sebelum Kristen tentang Dewa Odin, tapi ada juga gambaran yang dibentuk lewat sebuah sajak yang tersiar di abad ke-19. Cerita tentang Sinterklas kemudian berkembang justru di tanah Amerika.

Merujuk pada tulisan mas Goen, berkembangnya Sinterklas di "tanah impian" ini konon saat itu di New York pada dua dasawarsa pertama abad ke-19, kapitalisme tumbuh dan bank-bank besar mulai didirikan, ada kebutuhan membuat keajaiban akrab kembali. Maka berkembanglah imajinasi tentang seseorang yang datang malam-malam dari negeri misteri dan masuk ke rumah diam-diam melalui cerobong asap. Ia tak menakutkan. Sekilas tampak sebagai seorang penjaja, ia sebenarnya tak berjualan apa-apa; ia malah membagi-bagikan mainan gratis.

Lalu bagimana dengan kostum Sinterklas sendiri? Pakaian merah putih ala Sinterklas mulai dikenal setalah serangkaian penampilan Mas Santa ini dalam iklan yang dibuat Coca Cola. Nah, tau dong minuman satu ini memang punya trade mark dengan merahnya itu.

Mungkin karena hal-hal seperti ini ya yang kemudian membuat banyak negara yang bahkan tidak percaya pada Yesus tapi tetap merayakan natal dan memuja om Santa. Model saya gitu hihihi.

Kesenangan saya sama suasana natal sedikit terganggu kira-kira ketika saya masuk SMA. Propaganda masif yang bilang gak boleh ngucapin selamat natal pada teman-teman yang berbeda keyakinan, sempat membuat saya sedikit "memusuhi" natal. Gimana gak jadi musuhin kalau saya kemudian di doktrin dengan kata-kata saya auto murtad kalau berani mengucapkan selamat buat teman-teman saya ini.

Jujur saja, pergulatan batin pun terjadi tsahhhh :)

Bukan apa-apa, sebagai anak yang rajin ikut ortunya pindah-pindah tempat tinggal yang membuat saya pernah dan dekat dengan teman-teman yang beragama selain muslim tentu saja bikin bingung. Lha wong dulu waktu di Bali kami nyante aja tuh om tante buat ngucapin selamat Hari raya Nyepi atau juga kemudian menyebutkan Om Santi santi om atau menyebutkan selamat natal, sekarang kok tiba-tiba gak boleh? Wuihhhh rasanya gimana gitu. padahal kalau lebaran, kami yang jarang pulang saat lebaran ke kampung halaman (tiket pesawat mahal cyinnn), paling sibuk itu ya nerima teman-teman yang beda keyakinan itu buat jadi tamu kami di rumah.

Iya sih ngerti tanpa kami yang muslim ngucapin selamat natal pun, kegembiraan natal bahkan peringatan natalnya sendiri gak bakalan batal datang atau gak jadi. Tapi, sebagainya teman, saya merasa kewajiban saya untuk ikut bahagia ketika teman saya bahagia.

Itu masa ababil saya, tapi kini setelah lebih dewasa (jangan minta saya nyebutin tua ye hahahahaha) saya kembali menikmati masa natal. Saya juga mulai mengerti ketika saya mengucapkan selamat natal gak berarti saya auto murtad atau jadi kafir. Eh tapi kalau kata Gus Dur kalau dibilang kafir ya gapapa tinggal baca syahadat lagi aja pan langsung muslim lagi hahahahaha.....(Al Fatihah buatmu Gus)

Apa yang papah ajarkan dulu pada saya dan hasil membaca juga belajar, saya mengajarkan hal yang sama pada Tian.

Berhubung Tian memang hobi banget dengan film2 di Nick Jr, maka tema christmas jg jd favoritnya. Saya tak pernah "mengharamkan" Tian melihat cerita2 natal ato malah menyanyikan Felix Navidad. Offcourse saya berani melakukan ini karena saya ingin Tian punya sikap dan pandangan yg sama dg saya terutama dalam masalah keberagaman dan keagamaan.

Natal buat saya sama seperti ketika saya merayakan lebaran. Waktunya berkumpul dengan orang-orang yang kita cintai. Berkumpul dengan teman, keluarga dan pasangan (yang jomblo gak boleh protes yeee... ;) )
Natal itu sudah diwakilkan sama Sinterklas sebagai suasana berbagi, suasana penuh suka cita, gembira, bahagia dan tentu saja cinta kasih.

Selamat natal kawan. Semoga kebahagiaan dan kesuksesan selalu bersama kita. Damai di hati damai di bumi.

Oh, I don't want a lot for Christmas. This is all I'm asking for........
Make my wish come true. Baby, all I want for Christmas is you.......









 

Saturday, December 3, 2016

My Way

" Islam KTP"
"Pembela kafir"
"Munafiqun"

Halahhh kata-kata itu dan teman-temannya itu sudah terlalu sering mampir di timeline saya. Dannnn sejujurnya saya sudah baal sekarangmah mungkin efek bergaul intim dengan mr rius yang sedari kecil sudah jatuh di cairan anestesi hahahah. Kalau Obelix bisa begitu gagah perkasa dan kebal senjata apapun gara-gara masa orok jatuh di cairan kekuatannya dukun Panoramic, nah kalau mr rius aka misua eikeh itu gak punya rasa. Saya sering ngeledekin itu gara-gara dia masih orok jatuh di cairan anestesi :)

Anyway back to the case

Kata-kata yang menusuk hati itu pada disematkan pada saya karena sikap saya yang tidak mau ambil bagian dari aksi yang kemarin begitu ramai, aksi yang mereka sebut sebagai aksi bela Islam.

Maafkan saya kawan. Kali ini kita berbeda jalan. #benerinmukena

Saya salut dan acungin entah berapa jempol buat aksi yang sudah dilakukan terutama aksi 2 Desember lalu (212). Tertib, damai, bersih. Terlepas dari kemudian rame jadi pro dan kontra masalah jumlah yang ikut. Buat saya gak masalah. Gak jadi soal. Yang penting adalah sukses mengumpulkan massa sedemikian banyak dan tetap berakhir damai.

Lalu apa dan kenapa dong saya gak mau ikut ambil bagian?

Gini bagi saya agama dan Tuhan itu gak perlu dibela sama sekali. At All. Tuhan itu Maha. Besar. Esa. Kuasa. Dan masih banyak keMaha-an lainnya. Ketika kita membelanya maka itu sama artinya kita mengecilkan segala ke-Maha-an nya yang sudah kita sebutkan diawal.

Gak bela Tuhan, gak bela agama berarti gak cinta dong?

Et dah memang ngejamin kalau bela pacar atau pasangan berarti lebih cinta dibanding orang lain? Yakin? Banyak loh jeng kisah para suami pacar atau pasangan yang kalau istrinya pacarnya pasangannya diledekin orang marahnya udah diubun-ubun tapi sampai di rumah si pasangannya itu dipukulin dianiaya. KDRT. Banyak loh cerita begitu. Memang menjamin kalau pasangan kita galak dan bela pati sama kita terus gak diselingkuhin? Haaa tanya eikeh cyinnn hahahaha curcollllll......

Anyway, intinya gak nyambung itu antara premis dengan konklusinya.

Ada lagi yang kemudian menghubungkannya dengan orang tua kita. Ketika orang tua kita dihina terus kita diam saja. Nah ini, logical fallacy lagi. Kan Allah itu gak sama dengan manusia. Orang tua kita itu adalah manusia yang ada kurang lebihnya. Allah? Kan tadi bilang Maha. Saya ulang ya MAHA. Artinya ada atau gak ada kita nyembah gak nyembahnya kita gak ngaruh.

Sehabis baca ini saya dibilang kafir lagi dah. Gak apa,mengutip Gus Dur (Cause yes i'm a Gus Durian), kalau dibilang kafir biarin aja tinggal baca syahadat aja kan jadi muslim lagi hahahahah.....rest in peace Gus, miss you a lot.

Kemarin saya baca apa yang dibilang Cak Nun. Beliau bilang ia gak berani menyebut dirinya muslim karena ia merasa masih banyak kewajiban dan perintah Allah yang seharusnya dilakukan tapi belum ia lakukan. Atau paling tidak belum sesempurna seharusnya. Nah, saya pun demikian.

Habis ini ada lagi yang namya agama saya apa.....hadeuh Hayati lelah banggggg...

Saya beragama Islam. Itu yang tertera di di KTP saya idan KK saya. Sejak kapan? Alhamdulillah sejak saya lahir. Lalu? Lalu seperti yang saya tulis sebelumnya saya merasa masih belum menjadi muslim yang kaffah. Belum menjadi muslim yang seharusnya. Memang muslim yang seharusnya seperti apa? Mari saya kutipkan tulisan yang membuat saya mikir dan menelaah diri sendiri. tulisan yang dibuat Hasanuddin Abdurakhman

Menjadi muslim itu berlaku adil. Adil itu tidak zalim. Salah satu ciri kezaliman adalah merampas hak orang. Muslim yang adil akan menjaga hak-haknya, pada saat yang sama ia juga menjaga hak-hak orang lain.
Ketika kita berkendara di jalan raya, kendaraan yang lebih dahulu berada dalam suatu jalur, mempunyai hak untuk jalan terlebih dahulu. Kita yang datang kemudian harus menunggu sampai hak orang terdahulu ditunaikan. Demikian seterusnya, yang datang kemudian ditunaikan haknya kemudian. Ini kita sebut antri. Orang yang menyerobot antrian adalah perampas hak orang lain. Ia tak memerankan sifat orang muslim. Ia melanggar perintah Allah untuk berlaku adil.
Menjadi muslim itu bersih. Kebersihan itu sebagian dari iman. Bila kita tak bersih, maka iman kita tak utuh. Maka orang Islam harus bersih dan menjaga kebersihan. Seorang muslim tidak akan membuang sampah sembarangan. Ia juga tak akan merokok sembarangan, karena asap rokoknya akan mengotori udara yang menjadi hak orang lain. Ia juga akan membersihkan toilet yang selesai dia pakai, agar orang lain dapat memakainya dengan nyaman.

 Itu baru sedikit. Masih banyak lagi yang kemudian menyadarkan saya dengan apa yang dibilang sama Cak Nun.

Menjadi muslim itu tepat waktu. "Tepatilah janji-janjimu," perintah Allah. Jadwal yang kita sepakati adalah sebuah perjanjian. Melanggar janji berarti melanggar perintah Allah, sekaligus merusak hubungan dengan sesama manusia. Allah mengajari kita untuk salat sesuai waktu yang telah ditentukan. Kalau kita berpuasa, kita juga wajib makan dan minum hanya pada waktu yang telah ditentukan. Kalau kita sahur terlambat 1 menit, puasa kita batal, bukan? Puasa dan salat adalah cara Allah untuk mengajari kita agar tepat waktu.
Menjadi muslim itu tidak mubazir. Segala sesuatu yang ada di sekitar kita adalah rahmat Allah yang tidak boleh kita sia-siakan. Kita diberi rahmat ini untuk kita pakai sesuai kebutuhan kita. Yang tidak kita butuhkan, janganlah dibuang dengan sia-sia. Sesungguhnya ada hak orang lain pada rahmat Allah yang tidak kita pakai. Mubazir itu menyia-nyiakan rahmat Allah, dan pelakunya adalah saudara setan.
Maka mari biasakan matikan keran yang tidak digunakan. Perbaiki keran dan pipa bila ada kebocoran. Matikan semua peralatan listrik yang tak terpakai. Matikan mesin kendaraan bisa kita sedang parkir. Biasakan memasak atau memesan makanan sesuai kebutuhan, agar tak ada sisa yang tersia-sia. Belanjalah apa yang kau butuhkan, bukan apa yang kau inginkan.
Menjadi muslim itu menjaga lingkungan. Milik Allah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Artinya semua ini hanya barang pinjaman saja. Maka kita wajib menjaganya. Gunung, hutan, sungai, laut, semuanya milik Allah. Kalau Allah itu Tuhan kita, tentu tak patut bagi kita untuk merusak dan mengotori bumiNya.

Maka ketika saya ditanya bagaimana cara saya membela Islam? Hal-hal di atas itulah yang saya lakukan. Sudah samapai mana? Wuihhhh jauh sekali kakah....jauh dari sempurna #hempasmanja

Semalam saya ngobrol sama mr rius. Dan hal pertama yang saya tanyakan pada beliau adalah apakah benar langkah saya dengan tidak ambil bagian dalam aksi? Apakah saya memang orang yang munafiq ketika melihat foto-foto aksi hati saya bukan bergetar melihat kebesaran umat Islam tapi menangis melihat kesia-siaan? Mr Rius bilang rasanya enggak. Karena saya punya pemikiran dan pemahaman yang berbeda dengan yang lain.

Bagi saya jihad bukan sekedar mengucapkan takbir sembari mengajak orang untuk membunuh. Atau mengumpat mereka yang tak sepaham. Jihad bagi saya yang notabene adalah seorang guru adalah menjadikan saya, keluarga, anak dan juga murid-murid saya seperti seharusnya muslim. Yang bagaimana sih muslim itu? Ya yang seperti Rasul. Rasul itu seperti apa? Rasul itu lemah lembut, penuh kasih sayang, jujur, terpercaya, bersih, adil dll.

Maka saya bisa pastikan itulah jalan saya membela Islam. Menjadikan saya dan lingkungan saya seperti contoh Islam sesungguhnya. Rasulullah SAW.

I ate it up and spit it out.I faced it all and I stood tall.And I did it my way.

Jika kamu, anda dia dan mereka tidak memahami itu maka bukan kewajiban saya untuk membuat anda mengerti pada pilihan saya.

Saturday, November 19, 2016

22


Gambar terkait

Dulu diakala saya muda *ehmmm*. Saya sempat merasa takut banget yang namanya ngalamin tua. Yaaa buat saya sih umur diatas 30 tahun itu udah tua beeng hahaha.

Yang kebayang itu nenek saya yang suka dan rajin pake kebaya emak-emak lengkap dengan kain sinjang dannnn kutag emak-emak yg mirip kantong doraemon itu. Atau kalau gak sih ya model nyokap dulu yang demennnn banget pake daster di rumah. Fiuhhhh....

Bisa jadi ketakutan saya untuk tumbuh tua karena stereotipe yang disematkan pada perempuan in the middle age begitu. Yang mulai wajahnya mengkerut model apel kisut gitu, ditambah tetelan di sekujur tubuh yang kalau dilego ke tukang baso pasti mahal banget. Belum lagi gambaran kalau perempuan umur segitu ya gitu deh bajunya gak bisa modis and gaya kayak ABG.

Hey, ternyata saya salah. Enggak salah banget sih cuman banyakan salahnya juga *tetep biar kelihatan bener hahaha* *toyorrrr*

Saya ingat sebuah tulisan yang bilang kalau perempuan itu berdandan bukan buat suaminya atau pacarnya tapi justru buat perempuan lain. hahahaha seriously!! 

Gimana enggak, yang paling comel dan paling sadis kalau berucap atau ngomentarin penampilan kita itu ya siapa lagi kalau bukan perempuan lainnya? Mulai dari "ih kok gendutan", "Olahraga atuh kok tas pinggang nyampe di punggung segala". Itu baru soal tubuh yang melar. Coba kalau tubuh kita mengurus. Wuihhh udah beda lagi dahhhh....hahahahaha

Dibilang lagi sedih ya? dibilang susah ya hidupnya? lakinya gak ngebiayain? Wadohhhh panjang cyinnn *pijit-pijit alis*

Makanya ya kalau ada istri atau pacar loe bilang bentar ya tunggu 5 menit lagi beres dandannya. Itu artinya loe sebagai lakinya bisa tidur lagi, olahraga dikit, cuci mobil, sarapan, mandi. HAHAHAhAHAHAHA asli lohhh....

Itu baru soal penampilan. Comelan soal lain lagi wuihhhh jauh lebih kejam say. Makanya kalau dibilang ibu tiri itu kejam saya sih gak terlalu setuju. Perempuan itu kejam sama perempuan lainnya. Itu yang betul!!!

Balik lagi soal umur. Bayangan mengerikan saya tentang umur berubah seiring perjalanan. Klo dulu ngebayangin nikah umur 30 itu pasti dibilang perempuan gak laku, perawan tua. Pas ngalamin sendiri kok ya gak berasa gitu. Punya anak umur 35 tuh kayaknya udah freak banget, kok nyatanya enggak ya?

" Age is whatever you think it is. You are as old as you think you are". Muhammad Ali

Yup i agree. 1000000 times very very very agree. Hahahahaha

Tapi beneran saya seringkali lupa sebenarnya berapa sih umur saya. yah bisa jadi memang saya yang suka ngeblank sama itung-itungan tahun berapa dikurangi tahun lahir saya jadi berapa tahun tuh umurnya. Ato bisa jadi karena saya merasa am not that old as shows on my id card hahahaha *kibas poni*

Jadi ya saya seringkali merasa kalau umur saya baru sekitar 22 tahun. Eh kenapa kok 22 yang saya pilih? Bukan 17 atau yah usia yang lebih muda dari itu?

Bisa jadi sih karena saya merasa umur segitu tuh seperti buah yang sedang ranum-ranumnya. Ibarat apel, ia nampak merah namun belum memerah sepenuhnya. Penuh air. juicy. Manis tapi sekaligus juga asam. Menyegarkan bukan hanya dilihat tapi juga buat dimakan. 

Beda tentunya dengan umur 17. Beuh itu sih masih hijau pisan. Masih lugu. masih mudah ditipu. masih terlalu masam. Belum terasa manisnya. Hahahahaha ngarang abis deh gueh....

My life isn't that perfect. I don't have a good job with a good career and off course with a high salary. Still living in my parents house. Wherever i go i use public transportation or by walking. But you know, i am happy. Lagian hidup yang sempurna itu kayak apa sih? Bukankah mensyukuri setiap apa yang kita miliki itu lebih dari sebuah kesempurnaan? *benerin sorban*

Mungkin saya merasa selalu muda karena hidup ditengah-tengah anak-anak didik saya yang rata-rata umurnya 4-6 tahun. Huaaaa bersama mereka setiap harinya selalu menjadi hari yang indah. Menakjubkan rasanya ketika saya bisa memberi mereka stimulasi untuk pengetahuan mereka. Melihat mereka tumbuh dan semakin pintar dan meninggalkan sekolah. Nah bagian terakhir ini yang baru keliatan tue nya saya *tutupin uban. Pikok mana pikok hahahahaha*

Hidup memang gak selalu indah. kadang apa yang saya rencanakan dan inginkan hanya tinggal keinginan saja. Tuhan punya rencana lain. But hey, life is a mistery to be solved right?

So sist, jangan pernah takut sama omongan orang lain ya. Orang lain mah gak pernah tau gimana hidup kita. Di setiap pintu yang tertutup kita gak pernah tau seperti apa di dalamnya kecuali kita hidup di dalamnya.

Gak tau dengan anda, tapi saya sih menikmati hidup saya yang seperti roller coaster ini. Menikmati setiap helaian uban di kepala yang tumbuh. And.....gak peduli omongan orang

I don't know about you, I may be 38 now but I'm feeling 22. Everything will be alright. If we just keep dancing like we're 22

Monday, November 14, 2016

Tears In Heaven



Would you know my name, if I saw you in heaven. Will it be the same if I saw you in heaven. I must be strong, and carry on, cause I know I don't belong here in heaven -- Eric Clapton


Hasil gambar untuk intan olivia marbunPada tanggal 20 Maret 1991 tepat jam 11 siang, anak laki-laki berusia 4 tahun yang bernama Conor Clapton, meninggal karena terjatuh dari jendela lantai 53 di apartemen New York City. Iyah bener Conor ini adalah anak lelaki dari Eric Clapton, musisi yang suaranya garang-garang romantis mendidih itu.

Kematian Conor menjadi kesedihan mendalam bagi Eric Clapton. Selama 9 bulan Clapton benar-benar berkubang dalam rasa duka yang mendalam. Saking berdukanya Calpton bahkan tak ingin tampil lagi bernyanyi. Meski pada akhirnya Clapton kembali ke panggung musik, tapi Clapton sudah berubah. Musiknya telah berubah menjadi lebih lembut, lebih kuat, dan lebih reflective.
Tears in Heaven, lagu yang saya kutip di atas adalah cara Clapton menuangkan kesedihannya dan merupakan bentuk penerimaannya terhadap kematian Conor. Lagu ini dibuat Clapton bersama rekannya Will Jenning. Lagu ini dipakai sebagai soundtrack film Rush pada tahun 1991. namun siapapun tahu lagu ini adalah cara Clapton untuk mengenang Conor.
Sakit. Itu bahasa yang paling sederhana untuk mengungkapkan rasa dari setiap orang tua yang harus kehilangan anaknya. bahkan kalau mengutip Dumbledore, tidak sepantasnya orang tua menguburkan anaknya.
But eventually, shit do happens.
Saya sendiri gak bisa ngebayangin gimana rasanya kalau saya ditinggal Tian. Mungkin dunia saya akan runtuh saat itu juga. Well, you don't need to say to me, anak itu titipan Tuhan. Saya mengerti itu. Tapi manusiawi kan kalau kemudian saya tak ingin apapun terjadi pada jagoan sholeh saya itu?
Lalu kalau Eric Clapton kemudian bisa berubah 180 derajat lahu-lagunya sejak ia kehilangan Conor, bagaimana dengan saya atau orang lain?
Bagaimana dengan orang tua Intan Olivia Marbun, balita yang menjadi korban bom molotov di gereja Oikumene Samarinda?
Sungguh saya tidak mampu bahkan untuk sekedar membayangkan apa yang dirasakan ibunda Intan. Ibunda yang mengandungnya selama 9 bulan. Menjaga dan memelihara buah hatinya. menyusui, membiarkan diri kurang tidur hanya untuk menjaga Intan kecil terlelap tidur. Ia pun harus merelakan anak yang sedang lucu-lucunya, sedang pintar-pintarnya meniru segala yang dilihatnya, sedang semangat bermain meregang nyawa setelah sebelumnya menderita karena tubuhnya terbakar sangat parah.

Masya Allah sungguh saya tak bisa membayangkannya. 

Tian yang harus dirawat karena thypus saja sudah membuat saya begitu susah hati. Berdoa pada Allah kalau perlu saya mau menggantikan Tian yang berbaring sakit. Apalagi ini. Luka bakar. Untuk seorang balita.

Kalau sudah seperti itu, masih perlukah kemudian disebutkan lagi apa agama Intan? Apa Agama orang tuanya?

Saya bukan tak mengerti ketika banyak orang-orang yang kemudian mendua dengar berita kematian Intan ini. Mereka bilang sedih karena Intan meninggal dunia sekecil itu tapi disaat yang bersamaan mereka mengatakan tindakaal pelaku tidak salah. Dia hanya menyuarakan dan membela ajarannya. Oh really?

Yang menyedihkan sangat buat saya adalah kemudian teman-teman saya yang manis dan sholeh juga sholehah itu menyayangkan Intan meninggal bukan sebagai muslim. Kenapa? karena ia bukan muslim maka mencium bau sorga pun ia tak berhak.

Oh my......

Mohon maaf teman, saya hanya bisa mengatakan Al Quran yang jadi kitabnya saya jika Alquran dipadatkan maka pemadatannya ialah ketujuh ayat dari surah al- Fatihah. Jika dipadatkan lagi, maka pemadatannya terletak di dalam ayat pertamanya (basmalah), dan jika basmalah ini dipadatkan maka pemadatannya ialah Rahim atau cinta kasih. Love.

Let me says this darling Intan Olivia marbun, dead is next great adventure. So, saya memang marah pada pelakunya tapi sungguh saya tak merasa kasihan atau bersedih untuk Intan. She's in the right hand. The hand of God.

And as Dumbledore said; Do not pity the dead, Pity the living and all those who living without love.....

Sunday, November 6, 2016

Slow Down

Dannnn...akhirnya saya nulis juga deh di group wa. Habis gimana, makin kesini makin banyak deh yang ngeshare berita asal comot. Udah gitu yang komen juga suka ngasal. Ngikutin nafsunya aja *sodorinairminum*

Jadi yah ceritanya si daku ini akhirnya gerah sama group WA yang rajin bagiin berita hoax dan bohong. Awalnya diam aja. Mencoba menghargai setiap pendapat orang. Sambil juga lihat-lihat alias ricek berita yang mereka share itu. Mencoba jadi silent reader. Tapi emang dasar saya yang emang gatelan gak sukses akhirnya jadi silent readernya hahahahaha *benerinkerahbaju*

Si sayah akhirnya berceramah panjang lebar di group itu, duh jadi ngerasain juga gimana jadi SBY yang baperan huahahahaha. Keputusan yang bulat menggelinding ini akhirnya saya ambil gara-gara ada member yang nulisin tentang kata H di depan nama pak Jokowi adalah Herbertus. Pak Jokowi juga ditulis adalah anak orang cina. Tambahannya ituloh, si empunya cerita bilang ini yang bikin pak Jokowi gak keberatan selama jadi walikota Solo dan Gubernur Jakarta didampingi non muslim. DARRRRRRR.......!!!!!!

Helloooooo.......berita bohong nan basi yang sudah lebih dari 2 tahun itu masih diputar juga? Pliss dehhhhh!!! *kikirkuku*

Gini loh bapak dan ibu yang saya cintai *kasihbunga*, setiap orang memang punya hak buat menyukai atau tidak menyukai apapun. Tiap orang juga punya hak buat mengutarakn apapun yang ada dipikirannya. Lha wong kita tinggal dan hidup di negara demokrasi *haleyeah*. Tapiiii.....ada tapinya loh ya.

Tapinya itu buat saya sih cuman satu cobalah mendasarkan pilihan kita itu pada fakta dan data bukan pada asumsi subjektif. Bukankah kita yang jadi tenaga pengajar ini juga diminta buat memberikan penilaian yang objektif dan berdasarkan fakta bukan berdasarkan rasa buat krucil-krucil kita? Nah, kalau kita bisa melakukan itu buat anak didik kita kenapa gak bisa juga melakukannya buat yang lain? *benerinalis*

Kalau ibu sama bapak mau membenci presiden kita itu yak gak jadi masalah. Itu pilihan kok sama kayak kala saya memilih untuk gak makan wortel karena gak suka baunya *apa sih ini gak nyambung blas*
Tapi pliss deh jangan yang dijadikan referensi itu tulisn di medsos dari orang yang gak jelas. Tulisan yang udzurnya udah 2 tahun lebih model tulisannya Trio Macan 2000 kok ya masih di share. hadeuhhhh....ini udah tahun 2016 kelessss....

Lagian udah ketauan belangnya pan si empunya tulisan itu. Gak tau? Masak sih??? Haddeuh coba yuk itu smartphone nya dipake bukan cuman buat FB an doang. Itupan ada apps google nya, yuk coba diketik trio macan 2000. Ketemu? Belum?? hadeuh hapenya merek apa sih? *nunggu di lempar samsung*

Intinyamah ya bapak dan ibu, kita itu guru. rajin-rajin baca. Kuatkan literasi biar gak jadi korban berita bohong.Kalau berita bohong yang kita sebar, apakah gak membuat kita jadi tukang fitnah? Bukankah fitnah lebih kejam daripada pembunuhan?

"Breathe me in....breathe me out....Baby, slow down the song And when it's coming closer to the end hit rewind...."

Yes, slow down kalau kita nemu broadcast atau kiriman tulisan. Simak dulu baik-baik. Yang penting sih ricek ricek ricek ricek. Yukkk....pasti bisa