Wednesday, February 2, 2011

Ini Saya, mas!!!

Argggghhhhhhh.....benci rasanya kalau harus selalu disambungkan, dikaitkan dan apapun bahasanya pada sesuatu atau seseorang yang lain. Hey...saya ya saya. Don't mix it with everybody else!!

Kesal rasanya kalau segala yang terjadi di kehidupan saya (secara pribadi) dan mr rius harus selalu dikaitkan dengan orang lain. Iya saya tau katanya setiap orang itu katanya selalu punya bentuk 7 rupa yang sama di dunia ini. tapi ya udah cuman itu doang. Yang bagian lainnya engga!!

Saya ingat banget beberapa waktu lalu saya bertengkar hebat (walo lewat sms) dengan mr rius. Lebih karena saya yang kena PMS dan sifat andalan dia, DIAM. Saya gak ketemu dia selama kurang lebih 1 minggu. Wajar dong kalau kemudian saya geer dan berharap ketika tiba waktunya buat ketemu dia nyamperin saya?

Ternyata, di dago-dago Ledeng eh orangnya anteng aja  sms saya buat halhal gak penting model ngomongin cuaca dan gak sama sekali nyentil soal ketemu saya. Bilang kangen aja engga!!!

Oke, saya coba sabar. But hey, don't mess up with a lion!!

Singkat cerita kami bertengkar. Dan lucunya pertengkaran kami itu jadi gak nyambung karena kemudian yang dibahasnya adalah ketidakmampuan ia dalam menjaga keluarganya (ini sih versi dia). Bukan tentang kami. So i would say, it was out of topic!!!

Yang sedang saya permasalahkan adalah "dingin"nya dia. Bukan apa yang terjadi pada adiknya. Oke saya mengerti keadaannya yang sedang berduka. Tapi tolong dong jangan campur adukan masalahnya.

Dan hari ini kejadian lagi. Waktu saya cerita tentang nenek tercinta yang lagi sakit. Tentang permintaannya pada saya. Lagi-lagi kehidupan saya harus dilekatkan pada adiknya. Duhhh....

Saya dulu sempat berpikir kalau mr rius memilih bersama saya lebih karena ia kehilangan adik kesayangannya yang (akhirnya) memutuskan buat punya lakilaki lain buat bergantung. Tidak lagi pada dia yang lebih dari seperempat abad dijadikan tempat bergantung sang adik. Sekarang pikiran itu ada lagi. Fiuhhh.....

Kalau dia tak pernah mau disamasamain dengan orang lain, begitu juga saya. Saya sayang sama adik dan keluarganya. Tapi jujur saya juga gak bisa harus terus hidup di bawah bayang-bayang adiknya. Karena seperti yang saya bilang: "Ini saya, Mas. Dan bukan adikmu!

No comments: