Tuesday, February 1, 2011

Freak Out

Hari ini ketakutan saya tiba-tiba muncul lagi. Ketakutan soal masa depan hubungan saya dan mr rius. Iya, saya memang kerap kali memanggilnya mr rius. Lebih buat menunjukkan bagaimana dia dulu saat kami belum jalan bersama. But that would be another story.

cerita kali ini lebih pada ketakutan saya dan mungkin banyak orang bakalan menertawakan ketakutan saya ini. Tapi sungguh saya benar-benar merasa ketakutan itu tepat dari ujung kaki hingga ujung kepala.

Ceritanya berawal dari Vypress yang disebarkan bos saya soal seorang perempuan (tampaknya dia penulis buku) yang mengumumkan perceraiannya dengan sang suami di Twitter. Bukan cuman pengumuman perceraiannya itu saja yang ia tulis, tapi ia juga menuliskan alamat blognya.

Intinya sih di blognya dia bilang pernikahan itu dengan sangat terpaksa harus diakhiri. Meski tak mengatakan siapa yang salah, dia hanya bilang semua hal yang mungkin jadi alasan sebuah perceraian berlaku pada pernikahannya. She said sh**t do happens in her marriage life. Di blognya juga ia bilang kalau ia gak akan menutup blognya lain. Sebuah blog yang ia buat (kalau bahasanya sih) mengingatkan saat-saat mereka saling mencinta satu sama lain dengan sangat.

Wow, saya suprise banget baca isi blog satunya. Them, they really are perfect couple. DAMN!!!

Blog itu cerita perjalanan pernikahan mereka. Mereka menikah Desember 2008. Dengan banyak kenangan yang ada. Membacanya membuat saya merasa bahagia dan sesaat kemudian tersadar semua itu berakhir. And...that really makes me freak out.(http://www.salsabeela.com/2011/02/01/its-over/ )

How come with love so perfect like them turns to be a sad ending? What went wrong? What about mine? What about my relationship with Mr Rius?

Di blognya  (http://unwinged.salsabeela.com ) mba itu cerita tentang pernikahan mereka. Ya, memang dia dan suaminya bagaikan langit dan bumi dengan perbedaan yang mereka miliki. Tapi itu hanyalah bumbu dari pernikahan mereka. Di salah satu postingannya ia bercerita bagimana sang suami memperlakukannya saat ia pulang kantor dalam keadaan kehujanan dan kedinginan. Atau bagaimana ia dan sauami selalu berbeda pendapat soal ac di kamar. You wouldn't imagine bad things will happens.

pertanyaan itu membawa saya pada ketakutan akan masa depan hubungan saya dan Mr Rius. Kami bukanlah pasangan yang sempurna. Mengutip kalimatnya, hampir tiap minggu saya menginginkan kami berpisah. Either karena saya terbawa suasana saat PMS atau saat saya waras. Bukan. Bukan karena saya tak mencintanya. Sungguh, saya mencintai Mr Rius lebih dari sekedar kata so much. Tapi saya juga (dengan berat hati) harus mengakui kami seringkali berbeda jalan.

Mr Rius seringkali mengatakan bahwa mungkin ia tak seperti harapan saya atau keinginan saya, jujur saya bisa bilang kalau saat saya menerima ia sebagai pasangan saya, tak ada keinginan apapun untuk mengubah ia. Saya sudah jatuh hati pada kegigihannya, saya sudah jatuh hati pada sikap dan sifatnya, saya juga sudah mencinta ia apapun jadinya ia. Iya saya rasakan pasti kalau ia sudah berubah banyak dari saat kami memulai ini bersama. Perubahan yang saya tak bisa menentukan apakah baik atau tidak. Yang jelas saya bisa bilang hingga hari ini saya masih sangat jatuh hati dan mencintanya sama sperti saat pertama kali ia mencium saya saat itu di ruang tamu rumah orang tua saya.

Bukan pula saya tak ingin mengerti mengapa hingga saat ini ia tak kunjung datang meminta saya pada orang tua saya. Saya paham banget dengan keadaannya. Dengan apa yang menderanya setelah ia kehilangan adik tercintanya. Mungkin jika itu saya, sayapun akan merasakan hal yang sama. Namun yang saya tak pahami adalah ia tak pernah dengan jelas mengatakan apa yang ada di pikirannya. Bagi saya ia masih semisterius dulu saat kami belum bersama.

Bukannya tanpa usaha saya mencoba mengeluarkan ia dari dunianya, tapi tampaknya setiap satu tembok runtuh maka ada tembok lain yang dibangunnya. begitu seterusnya. Hingga kemudian saya merasa terlalu lelah. Sungguh, saya begitu merasa takutnya menatap masa depan hubungan kami. Would there will be still us or just him and me?

Cinta yang begitu sempurna empunya blog itu saja bisa hilang bagaimana dengan kami?

saya begitu takut karena saya tak mau lagi merasakan hari-hari panjang sendirian. Saya juga sudah sangat bergantung padanya. Dia adalah teman berbincang terbaik bagi saya saat ini. Saya sangat menikmati setiap saat menunggu ia pulang dari kantor, menyiapkan pakaiannya, sarapannya dan segala macamnya (bukan karena ia manja tapi lebih saya yang ingin menikmati menjadi pasangannya). Saya juga menikmati setiap saat untuk memasak buatnya (meski mr rius sering bilang repot amat masak). Intinya, saya menikmati saat bersamanya. Itu sebabnya saya takut jika ternyata apa yang saya impikan (sejak saya mulai menyadari saya jatuh cinta padanya) tidak tercapai. Saya hanya ingin hidup bahagia bersama mr rius. Membentuk keluarga kami sendiri. Bisa menjadi orang pertama dan terakhir yang ia lihat di setiap harinya.

Tapi sungguh saya juga takut. Takut sekali.Can somebody help me?

No comments: